Tes-tes yang dilalui

5 2 0
                                    

"Oyyy! Cepetan!" ucapnya.
"Iya...iya sabar dikit kek!" ucapku.

Aku pun turun ke lantai bawah dan terkejut dengan sesuatu.

"Oppa!" teriak ku.

"Shuttt! Berisik!" ucap Caron.

"Woww! Beautiful!" ucap Sehun.

"Cepet perkenalkan diri kamu!" ucap Caron.

"Tapi aku gak terlalu bisa ngomong bahasa korea!" ucapku.

"Biarin! Bahasa Inggris aja!" ucapnya.

"Annyeonghaseyo! My name is Rose Isabella. You can call me Rose or Bella.
I was born in Indonesia, but I moved to Korea because my father moved to work here." ucapku sedikit ragu-ragu. Jantung teh berdebar-debar banget.

Translation :
Annyeonghaseyo! My name is Rose Isabella. You can call me Rose or Bella.
I was born in Indonesia, but I moved to Korea because my father moved to work here= halo apa kabar nama saya Rose Isabella. Kamu bisa memanggilku Rose atau Bella. Aku lahir di Indonesia, tetapi aku pindah ke Korea karena ayahku pindah bekerja kesini.

"Okk Good! And why you can't speak Korean?" tanya Baekhyun.

"It's all right baek!" ucap D.O.

"Who are you like in EXO?" tanya Chen.

"Chanyeol!" ucapku.

"Woww!" ucap mereka semua.

"And you don't like?" tanya Sehun.

"Caron!" ucapku.

Seketika tawa mereka semua terdengar begitu keras. Caron hanya marah.

"If you don't like me! You can get out of here!" ucapnya.

Tawa mereka pun terdiam. Mereka mematung seperti mannequin challenge.

"Okk! I'm get out of here!" ucapku lalu membawa tas ku dan pergi.

"Caron!" ucap Chanyeol.

Caron pun pergi ke kamarnya dan menutup pintu dengan keras.

Aku pun segera berjalan ke arah rumahku. Seketika teriakan seseorang terdengar.

"Rose!" ucap seseorang.

Aku pun menoleh dan kulihat Caron ada disana.

"Apaan sih kamu!" ucapku.

"Kamu belum ikutin tes nya!" ucapnya.

"Kalo aku gak mau gimana?" tanyaku.

"Kamu harus mau! Kalo kamu mau ikut tes nya dan kamu bisa semua tes nya, nanti anggota EXO akan mengangkat kamu sebagai manager EXO!" ucapnya.

Rose pov on
Whattt! Beneran?? Aku gak mimpi kan?
Kalo gitu aku jawab...

"Okk! Aku mau!" ucapku lalu tetap berjalan ke arah rumahku.

"Okk! Kita tunggu!" ucapnya.

Aku pun segera ke rumahku untuk ganti baju, dandan natural, dan makan. Aku sangat gak sabar melaksanakan tes nya.
Setelah selesai aku kembali lagi kesana.

Aku pun menekan bel.

Tingtong....

Tidak ada yang membukakan pintu. Aku pun menekan bel lagi.

Tingtong....

Tetapi tetap saja tidak ada yang membukakan pintu. Setelah kuperiksa ternyata pintu rumahnya tidak dikunci.

Rose pov on
Loh? Kok gak dikunci sih? Apa mereka gak takut kemalingan apa? Tapi masa sih aku langsung masuk aja ke rumah nya. Kan gak sopan! Yaudah aku tunggu di teras aja deh.

When Winter Make Us Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang