" Apa yang kamu lakukan Rishelle..!" Gerutu Reyhan dalam batin yang terlihat cukup cemas pada gadis itu sambil mengejar mobil berwarna merah yang melaju dengan kecepatan tinggi di depannya.
Hingga di ujung jalan tepatnya di sebuah padang rumput yang sangat luas Rishelle menghentikan mobilnya.
Beberapa saat kemudian mobil Reyhan pun terlihat.Cukup lama Rishelle berdiam diri di dalam mobilnya hingga akhirnya dia pun memilih turun dari mobil untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya dan berlahan berjalan menuju ke padang rumput tersebut lalu terduduk dengan tatapan nanar.
Reyhan memperhatikan Rishelle dari kejauhan.... dia berharap gadis itu akan baik-baik saja karena sejak tadi gadis itu sama sekali tidak meneteskan air mata sedikit pun, malahan terlihat begitu tangguh. Jika itu gadis lain mungkin saja sudah menangis meraung-raung hingga matanya membengkak, dan mungkin saja satu kotak tissue pun tidak akan cukup untuk mengelap air mata dan hidungnya... Pikirnya dalam batin. Lalu dengan rasa sedikit iba Reyhan memutuskan untuk menghampiri gadis itu dan mencoba untuk menghiburnya walaupun kelihatannya gadis itu tidak memerlukannya.
" Ehemm..." Reyhan berdeham pelan tapi tidak ada respon sama sekali dari Rishelle dan kemudian mengulanginya lagi dengan berdeham sekeras mungkin agar Rishelle menoleh padanya " Ehheemm...!"
" Sudahlah Rey..... kamu tidak perlu mengulanginya, duduklah!" Pintanya tanpa melihat ke arah Reyhan.
" Kamu tega sekali meninggalkanku sendirian di sana... kamu tahu tadi setelah kamu pergi apa yang kekasihmu lakukan padaku??" Ucap Reyhan yang berhasil membuat Rishelle menoleh ke arahnya.
" Tolong diralat! dia bukan kekasihku lagi! tetapi mantan kekasih...! bukan mantan kekasih karena sebutan itu juga tidak pantas untuknya... anggap saja dia bukan siapa-siapa!! Memang apa yang sudah dilakukannya padamu?? Apa kamu terluka???" Tanya Rishelle sambil memiringkan kepalanya dan memeriksa wajahnya Reyhan beserta tangannya namun tidak ada sedikit luka pun yang ditemukannya. " Tidak ada luka dimanapun.." Gumamnya pelan sambil menatap Reyhan yang sedang menahan tawanya.
" Siapa yang bilang aku terluka??" Ucap Reyhan sambil terkekeh.
" Lalu.... yang tadi kamu bilang Arnold melakukan sesuatu padamu itu apa?"
" Bukan apa-apa.... aku hanya bercanda saja karena kamu tidak bereaksi apapun saat aku datang dan lebih menakjubkannya lagi kakimu sedang terluka tapi kamu bisa mengendarai mobil secepat itu.. "
" Kakiku hanya sebelah yang terluka jadi masih bisa menyetir dengan baik. Lagi pula aku juga tahu itu kamu makanya aku tidak bereaksi apapun saat kedatanganmu karena tadi aku sempat melihatmu menyusulku, Maaf... aku pergi begitu saja karena tadi aku terlalu terbawa emosi sehingga tidak memikirkan hal yang lain." Rishelle meminta maaf pada Reyhan lalu selang sedetik kemudian Rishelle menatap kembali ke arah depan dan membuang wajahnya dari hadapan Reyhan berharap Reyhan tidak menyadari jika dia telah meneteskan air mata dan dengan segera menghapusnya dengan jari telunjuknya. Reyhan ternyata telah menyadari jika Rishelle tengah menghapus air mata yang mulai merembes melalui sudut matanya dengan spontan tangan Reyhan langsung menyandarkan kepala Rishelle pada dadanya yang kokoh.
" Kamu tidak perlu menahan rasa sakit yang sedang kamu rasakan saat ini, mungkin dengan menangis rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya, jadi menangislah sesuka hatimu. Tapi berjanjilah hanya kali ini saja kamu menangis... karena aku tidak ingin kamu meneteskan air mata sedikitpun. Apalagi karena lelaki yang telah menyianyiakan dirimu. Semua orang memiliki masa lalu baik itu masa lalu yang pantas untuk di kenang ataupun masa lalu yang harus dilenyapkan dari pikiran, tapi kita harus bisa menemukan cara untuk berjalan keluar dari masa lalu itu dan semua tergantung dari NIAT!!" Ucap Reyhan pada akhirnya sambil mengelus pelan rambut Rishelle dengan lembut dan air mata Rishelle berlahan mulai membanjiri permukaan wajahnya dan gadis itupun menangis tersedu-sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Reach You
RomanceKEKAYAAN tidak pernah menjaminkan kebahagiaan, Sedangkan KELUARGA...... sama sekali tidak ada ingatan yang menyenangkan di benakku. Keluarga itu ibaratnya seperti puzzle dan tidak akan pernah utuh lagi jika ada saja salah satu kepingan yang hilang...