Dua jam lamanya mereka bermain di taman hiburan... kemudian Rishelle pun pergi untuk membeli minuman karena minuman mereka telah habis dan menyuruh Reyhan untuk membantu menjaga keponakannya itu karena Rishelle ingin pergi ke kamar kecil juga.
Beberapa saat kemudian terlihat Ferdinand mulai menguap karena mengantuk... Reyhan pun menggendongnya dalam pelukannya sementara menunggu Rishelle yang pergi ke kamar kecil serta membeli minuman sejak setengah jam yang lalu dan belum kembali juga hingga saat ini.
" Apa yang dimakan anak ini sebenarnya?? kenapa berat sekali...!" gerutu Reyhan yang mulai kelelahan menggendong Ferdinand yang memiliki berat badan hampir 20kg dengan usianya yang baru berumur lima tahun.
" Rishelle juga kenapa lama sekali hanya membeli minuman dan ke kamar kecil...??" Gumamnya lagi sambil melihat jam Hublot big bang pada pergelangan tangannya.Karena mulai mencemaskan Rishelle akhirnya Reyhan pun memutuskan untuk menyusulnya ke stand yang menjual minuman untuk mencari Rishelle, akan tetapi tidak ditemukannya juga keberadaan Rishelle.... serta menyuruh seorang cleaning service yang dilihatnya di depan toilet wanita dan memintanya untuk melihat apakah ada gadis di dalam toilet tersebut dengan ciri-ciri yang sudah Reyhan katakan padanya... namun, di dalam toilet wanita saat ini tidak ada seorang pun terkecuali seorang wanita paruh baya dengan seorang anak kecil ucap cleaning service itu pada Reyhan. Reyhan pun merogoh ponsel dalam saku celananya untuk menghubungi Rishelle.... Reyhan agak kesulitan untuk mengambil ponselnya karena dia masih menggendong Ferdinand yang sedang tertidur pulas dengan kepala yang tengah bersandar di pundaknya.
Sudah berkali-kali ditelepon tidak ada jawaban sama sekali dari ponsel miliknya Rishelle... Reyhan sedikit panik dan mencoba meneleponnya berulang-ulang kali hingga deringan terakhir seseorang menjawab ponselnya dan terdengar suara seorang lelaki yang mengatakan jika Rishelle sedang berada di dalam genggamannya. Seketika membuat sekujur tubuhnya terasa kaku dan keringat dingin mulai bercucuran....
Reyhan sangat terkejut bak disambar petir dan orang itu juga menyuruh Reyhan agar secepatnya mempersiapkan uang tunai sebesar €200.000 sebagai uang tebusan jika ingin gadis itu selamat.Uang sebesar itu mungkin hanyalah masalah kecil bagi Reyhan maupun keluarga Rishelle, tapi saat ini yang dicemaskan Reyhan adalah keselamatan gadis itu karena penculik itu hanya memberinya waktu setengah jam untuk menyiapkan dana dan akan meneleponnya kembali nanti.
Orang tersebut juga tidak memperbolehkan Reyhan untuk melapor kepada pihak kepolisian atau siapapun karena mereka ingin Reyhan datang dengan sendirian dan membawa uang yang mereka minta atau gadis yang sangat dicintainya itu akan mati. Reyhan masih tidak habis pikir siapa yang tega melakukan semua hal ini kepada Rishelle, karena sepengetahuannya Rishelle tidak memiliki musuh dimanapun seperti dirinya. Apa mungkin semua ini terjadi karena musuh dari Ayahnya yang ingin menghancurkan dirinya?? Entahlah yang jelas saat ini Reyhan hanya ingin segera menyelamatkan Rishelle dari tangan penjahat itu dan segera membawa Ferdinand pulang terlebih dahulu dan menjelaskan kepada kedua orangtua Rishelle mengenai apa yang sudah terjadi pada Rishelle.
*****
Sesampainya di rumah Rishelle, Reyhan menggendong Ferdinand ke kamar untuk tidur dan mencari kedua orangtua Rishelle yang tengah bersantai di ruang keluarga.
" APAA...!! Rishelle diculik??! Siapa yang berani melakukan hal sekeji ini pada Rishelle...??! dan apa yang mereka inginkan..??" Itulah kata-kata yang keluar dari mulut Ayah Rishelle yang terkejut saat mendengar Reyhan mengatakan jika Rishelle diculik... Reyhan hanya menggelengkan kepalanya karena dia sendiri juga tidak tahu siapa pelakunya dan juga tidak tahu harus berkata apa, yang pastinya pikirannya sedang sangat kacau saat ini. Sedangkan ibunya Rishelle hampir pingsan setelah mendengar kabar tersebut dan berhasil disambut oleh suaminya agar tidak terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Reach You
RomansaKEKAYAAN tidak pernah menjaminkan kebahagiaan, Sedangkan KELUARGA...... sama sekali tidak ada ingatan yang menyenangkan di benakku. Keluarga itu ibaratnya seperti puzzle dan tidak akan pernah utuh lagi jika ada saja salah satu kepingan yang hilang...