10

5K 204 7
                                    

Selamat membaca!

Setelah mencoba beberapa pasang baju, akhirnya Asa dan Alash mendapat dua pasang untuk dipakai mereka saat resepsi dan satu kebaya modern untuk Asa serta jas hitam untuk Alash.

Didepan butik, Asa dan Alash menunggu mami serta mama yang sedang mengambil mobil mereka.

Setelah dari butik ini, mereka sama sekali belum boleh ke rumah, karena masalah undangan dan juga tempat resepsi belum ditentukan. Padahal, badan Asa sudah berteriak untuk merasakan empuknya kasur dan Alash disampingnya sudah terkantuk-kantuk.

Tak lama, mobil bemerek Pagani Zonda C12F dan 2009 Alfa Romeo berhenti didepan mereka. Secara tiba-tiba mami keluar dari mobilnya langsung mendatangi Asa sambil menyerahkan kunci mobil.

"Sa, mami perginya sama Arin, jadi Alash sama kamu ya, nih kuncinya. Jangan lupa ke tempat aunty Nasya ya." bisik mami pelan.

Asa bengong sambil menatap kunci ditangannya. Ketika ia mau protes pada mami, mami sudah melarikan diri terlebih dahulu bersama Arin, ibu mertuanya.

Mama gak mikir Alash apa ya? Batin Asa yang masih bengong sambil menatap mobil Alfa Romeo yang sudah melaju meninggalkan butik.

Asa melihat Alash disampingnya yang sama sekali tidak peduli keadaan yang berlangsung.

Sejenak Asa menghela nafasnya pelan, ia pun menarik lengan Alash sehingga membuat Alash sedikit tersadar.

"Umm? Apa mama sama mami udah datang?" sambil mengusak pelan matanya dan melihat ke depan.

"Udah dari tadi kali mereka datang, tapi kata mami lo perginya sama gue."

Setelah itu, Asa menarik lengan Alash untuk masuk ke mobil. Ketika Alash sudah masuk ke mobil, ia pun dengan segera mengitari mobilnya dan masuk ke bagian pengemudi.

Setelah selesai memasang safety belt untuk Alash, Asa langsung tancap gas ke tempat tujuan mereka, tempat kerja aunty Nasya.

.

.

.

Akhirnya Asa dan Alash telah sampai di rumah aunty Nasya. Asa menggoyangkan pelan Alash yang tidur disampingnya.

"Lash, bangun woy!" kesal Asa karena Alash tak kunjung bangun dari tidurnya.

"Um?" Alash membuka matanya pelan, merasa terganggu karena seseorang mengguncang badannya keras.

Alash menengok ke kanan, ia melihat Asa yang menatapnya kesal.

Melihat Alash yang sudah bangun dari tidurnya, Asa langsung keluar dari mobil setelah ia melepaskan sabuk pengaman yang melingkari tubuh Alash.

Karena Asa keluar dari mobil, Alash langsung mengikutinya keluar dari mobil juga. Dengan cepat ia melangkahkan kakinya agar sejajar dengan Asa lalu menggenggam tangannya.

Karena ia merasa, Asa marah terhadapnya.

Asa yang perlakuan langsung dari Alash pun sudah tak terkaget lagi atau heran. Hanya saja, ia seperti sudah terbiasa dengan perlakuan Alash yang selalu tiba-tiba.

Merried with an Idiot! (OnHold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang