5

5.7K 205 2
                                    


Semua yang ada di ruang tamu menatap Asa dengan heran. Ya heran, karena Asa berteriak dengan lumayan keras dan cukup untuk membuat mereka kaget dan mengalihkan perhatian mereka.

Karena malu, Asa yang tadi berdiri langsung duduk kembali di tengah-tengah orangtuanya. "Umm... Maaf ya semua hehehe, tadi Asa kesambet deh ya.." ucap Asa sambil cengengesan.

"Ah, nggak apa-apa kok Asa. Tante kira ada apa. " ucap Arin dengan senyuman.

"Hahaha dasar aneh lo dek. " ucap kak Jo tertawa dengan bahagianya.

Dengan masih senyum-senyum cengengesannya, Asa melihat kembali ke mami dengan tatapan menuntut. Mami yang melihat hal itu menghela nafasnya pelan, lalu berdiri dari duduknya.

"Aku akan membuatkan minuman untuk tamu terhormat dulu yaa haha." ucap mami sambil tertawa pelan.

"Oh ya, Asa juga bantu mami ya, ayo." ucap mami sambil menarik tangan kanan Asa.

Sesampainya di dapur, Asa langsung memberondongkan banyak pertanyaan pada orang di depannya itu.

"Miiiii kok bisa Asa dijodohin sama itu? Kok mami gak bilang ke Asa dulu?  Ih mami jahat sama Asa! Untung ganteng itu orang! Eh!?? Aih ma—"

"Ssst! Kemaren mami mau bilang, tapi Asa bilang besok aja, terus hari ini mami mau bilang, eh papi udah teriak dari bawah kalo Arin sama Fiko sudah datang. Maafin mami ya Sa.. " jelas mami dengan nada sedih.

"Aishh.. Yasudah mau di apakan lagi yakan mi? Kan orangnya udah datang." ucap Asa.

Melihat anaknya yang sabar dan menerima itu semua membuat hati sang Ibu terasa sakit. Tapi, apaboleh buat? Calon besannya sudah datang dan tidak bisa lagi ia tolak perjodohan anaknya itu.

"Mi, katanya mau buat minuman?" ucap Asa.

"Oh iya! Kan mami jadi lupa buatin minuman, ya sudah kamu duduk di meja makan sana! Nanti kamu yang bawakan minuman." ucap mami.

"Hmm.. " Asa berlalu dari hadapan mami dan duduk menunggu di kursi meja makan. Sambil menunggu mami membuatkan minuman, ia memikirkan bagaimana nasibnya dengan calon suami idiotnya itu.

Mudahan aja aku tetap sabar, hahh.. Menyedihkannya nasibmu Saaa.

"Asa, ini minumannya" ucap mami yang menyadarkan Asa dari lamunannya.

"Eh? Oke mi! " ucap Asa sambil membawa minuman jus jeruk dingin yang dibuatkan mami untuk calon mertuanya.

*****

"Ini dia minumannya!! Silahkan diminum." ucap Asa dengan cerianya.

"Wahh makasih Asa." ucap Arin dengan senang karena melihat calon mantu yang ramah padanya.

"Waaaah! Jus jeruk! Ma aku mau jus jeruk itu!" ucap pria di sebelah Arin, Nicholash. Si pria yang akan menjadi suami Asa.

Melihat itu, Asa merasa aneh sendiri. Sikapnya itu benar-benar seperti anak kecil berumur lima tahunan.

Asa berpikir lagi, bagaimana nasib pernikahannya jika suaminya seperti itu?

Setelah memikirkan itu, Asa mendapati bayangan bahwa dia akan seperti mengurus seorang anak kecil berumur lima tahun.

Tapi, pasti sang Ayah, tidak akan membiarkan hidup Asa susah.

Kembali lagi ia melihat Nicholash yang sedang asyik meminum jus jeruk buatan mami Asa.
"Nicholash? " panggil Asa pelan.

"Hmm? Yaa?" ucap nicholash dengan mata berbinar.

Melihat mata indah Nicholash yang menatapnya polos, membuat Asa terpana untuk pertama kalinya.

Merried with an Idiot! (OnHold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang