YouTube (Part1)

3K 159 2
                                    

@liantinita (On Twitter)
NO COPASS
___________________________
14 Februari 2014...

"Video terakhir ini bakal gue persembahin buat seseorang. Seseorang yang sangat berarti buat gue. Seseorang yang mungkin udah jadi bagian dari hidup gue yang paling penting. Kalian pasti tahu siapa dia. Dia yang dulu marah-marah karna ada dia di dalam video yang gue unggah. Dan gue juga pasti bakal kangen sama kalian semua. Kalian yang selalu menanggapi positive setiap video yang gue unggah yang terkadang kealay-an gue yang muncul. Tapi, guys... akun ini bakal gue tutup dan semua videonya bakal gue hapus. Makasih buat tiga tahun yang keren banget, seru banget. Maaf kalau gue pernah upload video yang buat sebagian dari kalian tersinggung."

Gadis ini meraih tissue melihat video perpisahan salah satu idolanya. Idola Youtube. Ia selalu menyukai video yang gadis manis itu unggah. Dan ia selalu membuka akun Princess Saviera. Ia begitu meyayangkan keputusan gadis itu yang akan menghapus semua video dan menutup akun Princess Saviera tersebut.

"Buat kamu. Yang di sana. Happy valentine's day. Mungkin ini jadi valentine terakhir kita. Aku gak bisa berbuat apa-apa. Ini keputusan yang gak bisa di ganggu gugat. Maaf aku ngecewain kamu karna ini. Maaf juga karna aku gak bisa nemenin kamu yang lagi sakit sekarang. Aku minta maaf, Dhiafakhri. Tapi aku selalu ngasih doa terbaik buat kamu. Supaya kamu cepat sembuh. Tolong, setelah kamu sembuh nanti. Jangan jadi cowo yang suka marah-marah. Suka ngambek. Suka sinis. Jutek. Aku mohon berubah jadi cowo yang lembut dan mudah tersenyum. Senyum kamu itu manis. Sayang kalo kamu gak pernah perlihatin senyum kamu yang kelewat manis itu. Happy Valentine's Day Dhiafakhri kesayangan dan selamat tinggal."

Gadis itu benar-benar menangis di saat pemilik akun Princess Saviera itu melambaikan tangan, memberikan ciuman perpisahan dengan telapak tangannya. Senyum manis gadis di dalam video itu terkesan tengah menahan sesuatu. Mungkin, ia tidak mau pergi sebenarnya.

***

14 Juni 2012...
Gadis itu terlihat mempersiapkan kamera handycam-nya dan memposisikan dirinya sebaik mungkin. Lalu, ia mulai merekam sisi sekitarnya. Ia mengabadikan pemandangan yang terhampar luas di hadapannya. Pemandangan yang cukup indah dari atas bukit ini.
Gadis itu kemudian mengarahkan kameranya kearahnya. Dan ia mulai memasang senyum termanis agar wajahnya tetap terlihat cantik saat ia merekam dirinya sendiri.

"Kalian tahu guys? Ini tempat yang lumayan cocok buat nenangin pikiran. So, buat kalian yang sering ngalamin stress, bisa datang kesini dan nikmati suasana di atas bukit ini. Dan kalian bisa liat sunset langsung dari atas sini. Keren kan?" Ucapnya.

Gadis itu kemudian menutup videonya. Hanya video singkat kali ini. Ia hanya tidak mau melewatkan pemandangan kali ini. Menikmati suasana di tempat ini yang membuatnya membayangkan hal-hal indah. Yah, dan ia tidak mau berbagi tentang bayangan itu.

Pandangannya mengedar. Ia tersenyum menatap tempat sepi ini. Merasa beruntung bisa menemukannya dan menikmatinya. Tapi, seorang laki-laki yang tengah duduk bersila dan menatap lurus dengan pandangan kosong serta wajah datar, mampu membuatnya penasaran.

Ia memperhatikan laki-laki itu beberapa saat. Cukup lama. Dan laki-laki itu masih tetap pada posisi awalnya. Hanya sesekali terlihat menunduk dan memejamkan mata.

Gadis itu punya satu ide. Ia meraih kembali handycam-nya dan kemudian menyalakannya lagi. Tapi, kali ini kameranya terarah pada laki-laki itu.

Jika boleh jujur, laki-laki itu terlihat cukup tampan. Dan otak cantiknya mulai membayangkan bagaimana wajah laki-laki itu ketika tersenyum. Dan di dalam bayangannya. Laki-laki itu terlihat jauh lebih tampan.

"Matiin kamera lo!"
Gadis itu sedikit terkejut saat menatap laki-laki itu kini menatapnya dengan wajah marah. Ia segera mengalihkan kameranya kearah lain dan sesekali berputar agar tetap bisa mendapat gambar laki-laki itu.
"Lo budek apa bego?! Gue bilang matiin kameranya!"

YouTubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang