Hari demi hari. Bulan demi bulan terlewati. Usia kandungan Andien semakin bertambah. Perutnya juga semakin membesar. Jalan, tidur dan melakukan kegiatan lain juga sudah susah. Sudah banyak yang terjadi namun mampu dilewati dengan baik oleh Yoga dan Andien. Tentu saja karena dapat dukungan dari teman-teman serta keluarga.
Tepat pada hari ini, Yoga dan Andien sama-sama sidang skripsi. Tepat diusia kandungan Andien delapan bulan. Kenapa Andien bisa cepet banget sidangnya, tentu karena niat! Dia niat untuk lulus semester ini. Maka dari itu, dia rajin sekali mengerjakan skripsinya. Kebetulan ada Yoga juga sebagai teman ngerjain. Suaminya banyak membantu proses penyusunan skripsinya. Yoga banyak memberi saran, bantu cari data, jurnal dan semangat. Bahkan Andien sidang saat Sasa dan kawan-kawan belum seminar proposal sama sekali. Ya, mereka satu bimbingankan!
Yoga dijadwalkan lebih dulu sidang daripadanya. Selama dia sidang menurut cerita teman-temannya, Yoga panik bukan main memikirkan Andien di dalam ruangan. Masalahnya Andien lagi hamil besar. Takut saja Andien kenapa-napa. Tiba-tiba mules mau lahiran misalnya!
"Yaa, emang aku mules sih tadi. Tapi bukan karna mau lahiran. Emang karna gugup makanya mules." tukas Andien sambil tertawa lega ketika sudah selesai sidang.
Dan sekarang dengan rasa bangga, lega dan bahagia Yoga dan Andien merayakan kelulusan ditemani teman-teman dan keluarga. Bahkan Andien dengan rasa sombong dan beraninya menghampiri Sasa dan teman-temannya. Soalnya Andien masih ingat bagaimana Sasa meragukan serta menyuruhnya untuk cuti aja karena sedang hamil. Pikir mereka Andien gak akan bisa menyelesaikan skripsinya saat sedang hamil. Nyatanya, sekarang malah dia lulus duluan sebelum cabe ini. Makanya jangan sombong jadi orang! Gak tau yaa kalau Ibu hamil itu punya kekuatan lebih!
Usai pulang merayakan kelulusannya, Yoga dan Andien langsung masuk kamar. Jujur, Andien sudah lelah sekali. Bahkan mau bersih-bersih pun sudah malas karena kecapekan. Padahal tadi dia juga banyak duduk dan gak terlalu capek. Bawaan hamil kali ya huuft..
Setelah Yoga keluar dari toilet, selesai mandi, dia mendekati Andien. Sebelumnya dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Dia memberikan sebuah amplop pada berisi vocher menginap di sebuah hotel mewah.
"Ini kado dari aku buat kelulusan kamu." katanya. "Kita staycation aja yaa di hotel. Itung-itung cari tempat bobo baru." Andien terkekeh mendengarnya. "Tadinya aku mau ngajak kamu babymoon ke luar kota, tapi aku ngeri kamu tiba-tiba mules. Ngeri jugaa kalau harus naik pesawat dalam keadaan hamil gede gini."
"Makasih yaa, Yo." Ucap Andien.
Dia merasa tidak enak pada Yoga. Pasalnya, Andien tidak menyiapkan kado kelulusan untuk Yoga. Boro-boro mau mikirin kado buat Yoga, mikirin buat sidang hari ini aja udah bikin kepala sepaneng. Belum lagi tidur gak nyaman karena gak bisa guling-guling. Tapi setelah ini dia harus memberikan kado untuk Yoga.
"Kamu mau kado apa dari aku?" tanya Andien tanpa basa-basi.
"Kamu lahiran pun udah kado menurut aku." jawab Yoga santai. Tangannya bergerak untuk mengelus perut Andien yang udah buleeet banget. "Hebat kamu nak, masih di dalem perut udah pernah ngerasain di sidang. Terima kasih yaa, sudah nemenin Ibu dan Ayah hari ini. Terima kasih udah anteng-anteng selama Ibu sidang. Kamu dan Ibu hebatt!" omongnya pada perut Andien. Matanya melirik istrinya.
Dia tertawa. "Ayah juga hebat hari ini."
Target yang sudah dipasang oleh Yoga hampir tercapai semua. Lulus, nabung untuk biaya lahiran pun sudah dia lakukan. Terakhir tinggal menunggu Andien lahiran saja. Semoga saja persalinannya nanti berjalan dengan lancar serta Andien dan babynya sehat. Yoga tidak sabar menunggu!
**
Sebenarnya vocher menginap di hotel itu adalah kado kelulusan dari Marez untuk Yoga. Kebetulan sekali, awalnya Yoga memang ingin mengajak Andien menginap di sebuah hotel di Jakarta. Eh, taunya malah dapet vocher. Lumayan uangny bisa ditabung buat si Baby.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAGIA
RomanceHagiaku.. Kamu memang ada karena kesalahanku sebagai ayahmu... Tapi percayalah nak, Setelah kamu ada di rahim ibumu, Prioritas dihidupku hanyalah kamu dan ibumu. - Dari Ayahmu, Yoga Sabda Prasetyo.