Chapter 06 >.<

396 36 2
                                    

"Dokter janji yaaa, kalau aku masuk 5 besar saja yaa. 3 Besar terlalu sulit sepertinya, hehe" ucap Eun Bi dengan tersenyum malu-malu.

"Aku pegang janjimu dokter, terimakasih. Saranghae" Eun Bi keluar lagi untuk pulang dengan senang sekarang.

"Bocah itu benar-benar, aku kan belum memutuskannya. Aish" ucap dr. Park lalu melihat layar ponselnya yang terdapat fotonya dengan bocah aneh itu.

"Si Yeonnnnnnnn, aku bahagia sekali sekaranģ" curhat Eun Bi di balik teleponnya.

"Telingaku bisa robek kau berteriak seperti singa" Si Yeon mendesis kesal menjauhkan sebentar ponselnya dari telinganya.

"Dokterku menerimaku" senang Eun Bi.

"Mwo, benarkah? Bàgaimana bisa dia menerima kau yang lebay ini" ucap Si Yeon tak percaya.

"Yakk Si Yeon, seharusnya kau senang juga. Aku akan berkencan dengannya setelah lulus nanti dan setelah aku masuk 5 besar. Bukankah itu mudah, aku hanya perlu melewati peringkat Eun Ji, Suho, Seul Gi, setelah itu aku bisa dapat peringkat 5. Bukankah 5 juga lumayan dan masuk ke dalam kriterianya, wkwk" curhat Eun Bi.

"Tapi apakah kau yakin kau bisa melakukannya" tantang Si Yeoñ.

"Tentu saja aku pasti bisa. Aku kan orang yang tidak mudah menyerah. Akan kubantu kau dekat dengan Suho jika aku sudah berkencan dengan dokterku, hehe" balas Eun Bi.

"Tapi aku sekarang malah menyukai Jaehyun , bagaimana?" Si Yeon mengganti pilihannya.

"Jaehyun ketua tim basket itu. Yakk, kau gila menyukai idola gadis di sekolah kita. Aku tak mau membantu jika kau memintaku mencomblangkanmu dengan Jaehyun" Tolak Eun Bi.

Skip

Seperti janji Eun Bi, kini Eun Bi sangat fokus dalam belajarnya baik di sekolah maupun di rumah.

"Sok pintar sekali kau memakai kacamata seperti orang cupu" tutur Si Yeon.

"Bukan sok pintar. Aku memang harus jadi orang yang cerdas. Lihatlah tadi nilai ulanganku lebih tinggi dari Eun Ju" bangga Si Yeon.

"Tapi nilai Suho lebih tinggi darimu" ledek Si Yeon.

"Dia kan memang paling jenius, aku belum bisa melewatinya. Apa kau mau memukulkan kepalanya untukku Si Yeon, biar dia drop. Wkwk" Canda Eun Bi .

Sepulang sekolah seperti ucapan dan janji Eun Bi sebelumnya, dia akan pergi ke rumah sakit membawakan kopi untuk dr. Park.

"Dokterkuuuu" kepala Eun Bi nongol di balik pintu, tersenyum pada dr. Park yang sibuk dengan laptopnya.

Eun Bi pun masuk dan memperhatikan mahakarya indah Tuhan yang dikaguminya saat ini.

"Kau diam saja dari tadi dokter. Kau masih sibuk? Berapa lama aku harus menunggu?. Aku membawakan kopi untukmu" cerocos Eun Bi kemudian dr. Park menghelà nafasnya dan mengambil kopi dari Eun Bi dan meminumnya.

"Dokter, dari siapa kotak bekal makan siang ini?" Tanya Eun Bi menginterogasi, takut jika seorang wanita yang melakukannya.

"Dari orang yang aku sayangi" jawab dr. Park.

"Yakk dr. Park, sejak kapan kau dibawakan bekal makan siang seperti ini. Aku juga bisa melakukannya. Ayo menikah denganku. Aku bisa melayanimu dengan baik." Eun Bi cemburu sekarang.

"Hei bocah aneh, kemarin-kemarin kau mengajakku berkencan. Dan kali ini kau mengajakku menikah. Apa kau sudah gila" Dr. Park berkata sambil menunjuk-nunjuk Eun Bi.

"Dokter, jangan membuatku drop karena sebentar lagi aku akan ujian. Lihat nilai ulanganku ini" Eun Bi menunjukkan kertas ulangannya.

Ceklek, suara pintu terbuka membuat Eun Bi dan dr. Park melihat siapa yang masuk.

Doctor, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang