Chapter 21 >.<

469 33 0
                                    


Gooo... Chapter 21

KOMEN PLISS YG UDAH BACA.. KOMEN KALIAN BEGITU BERARTI.. WKWKK..

"Kemana Bihunku" ucap Chanyeol, sepulang kerja dia belum melihat Eun Bi di rumah. Ia mengendurkan dan melepas dasinya dan meletakannya ke tempat pakaian kotor. Eun Bi mencari ke dapur namun tak melihat Eun Bi.

"Biiiii" teriak Chanyeol di rumah sederhana itu. Chanyeol lalu melihat mesin cuci yang menyala.

"Dia sedang mencuci tapi dimana dia?" Bingung Chanyeol.

"Ahh, bahkan tak ada makanan" akhirnya Chanyeolnhanya mengambil segelas air dan meminumnya. Saat melihat ke jendela kaca dapur dia melihat Eun Bi yang sedang diluar, di belakang rumah. Chanyeol pun keluar menghampiri Eun Bi.

"Apa yang sedang kau lakukan disitu bi?" Tanya Chanyeol.

"Oppa, perutku masih sakit" cerita Eun Bi.

Chanyeol memperhatikan Eun Bi yang masih tetap memegangi perutnya.

"Kajja masuk" ajak Chanyeol dan mendudukan Eun Bi ke sebuah kursi.

"Kau tak meminum obat penghilang rasa sakit datàng bulan?" Tanya Chanyeol.

"Aniyo oppa, aku tak mau. Kata eoma tak boleh memakai obat seperti itu takut kebiasaan" jelas Eun Bi.

"Hmm baiklah, itu bagus. Kau tunggu sebentar" Chanyeol meninggalkan Eun Bi, dan beberapa saat kemudian Chanyeol datang dengan membawa sebuah botol. Ia mendekati Eun Bi dan berjongkok di depannya.

"Aku tak mau minum oppa" ucap Eun Bi melihat botol yang dipegang Chanyeol, mengira Chanyeol menyuruhnya meminumnya.

"Ini bukan untuk kau minum" Chanyeol meletakan botol itu yang ternyata berisi air hangat ke perut Eun Bi.

"Pake ini, gosok da tempelkan pada perutmu. Lumayan bisa membuat nyaman perutmu" ucap Chanyeol perhatian. Eun Bi menerimanya dan mencoba menggosok dan menempelkan sendiri air hangat itu pada perutnya.

"Perutku jadi hangat oppa" komentar Eun Bi.

Chanyeol tersenyum.
"Jika sudah tak hangat kau bisa mengganti airnya" ucap Chanyeol.

"Lanjutkan, aku akan melihat mesin cuci dan menyelesaikannya" ucap Chanyeol tersenyum lalu meninggalkan Eun Bi.

"Terimakasih oppa. Uhhh, leganyaa" Eun Bi merasa lebih baikan sekarang perutnya.

Skip

"Apa gunanya punya orang tua jika seperti ini huh" umpat Seo Jin membereskan pakaiannya ke koper.

Orang tua Seo Jin menyita seluruh aset Seojin dan meminta Eun Bi ke Amerika untuk bertemu dan dididik oleh neneknya. Karena orang tuanya sudah salah mendidik Seo Jin.

"Kalau sudah mengambil semua barang-barangku kenapa aku harus pulang ke rumah dady huhh" Seo Jin kesal.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Seo Jin, orang tua Seo Jin sudah memesankan tiket dan menyiapkan paspor untuk ke Amerika seminggu lagi.

"Terserah lah, seminggu lagi aku tak peduli aissh" desis Seo Jin.

Dengan santainya Seo Jin bertanya kepada dr. Yoon, dokter yang merawatnya ketika sakit. Ia menanyakan alamat dr. Park yang sekarang. Dan dengan mudah Seo Jin mendapatkan alamatnya dan langsung menuju kesana.

"Ohh, jadi ini rumah mereka" Seo Jin manggut manggut biasa saja melihat rumah Chanyeol dan Eun Bi.

Ting nong. Seo Jin menekan bel rumah bercat hijau muda itu. Cukup lama berulang kali menekannya akhirnya ada yang membukakan pintu. Sambil memegangi perutnya Eun Bi menatap heran Seojin yang datang.

Doctor, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang