Manis untuk di Kenang

15 4 0
                                    

Kebahagiaan bukanlah milik dia yang hebat dalam segalanya, namun dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya dan tetap bersyukur.

Sydney, Awal Januari, 2012.

Tangan Nava terus memegang erat kekasihnya, ia sadar telah menemukan banyak sekali keajaiban hidupnya di Sydney, dan semua merubahnya. Dengan kondisinya yang semakin pucat dan kepalanya yang sudah tidak dipenuhi rambut lagi Nathan masih tetap mencintainya.

"Nathan, sudah enam bulan gue disini tapi sama sekali belum pernah melihat Kanguru." Muka Nava terlihat memelas.

Nathan kaget, bagaimana mungkin ia bisa lupa memperkenalkan maskot Australia yang satu ini, kebanyakan turis akan pergi ke Australia hanya ingin melihat hewan tersebut berkeliaran ditempatnya, tapi tidak sedikitpun terpikir oleh Nathan mengajak Nava.

"Ah! Kenapa bisa lupa ya?" Nathan menepuk dahinya. "Kalau begitu besok kita pergi."

"Kemana? Kebun binatang?"

"Adelaide!" Nathan menjawab mantap.

& &

Adelaide, 2012.

Deru pesawat terasa begitu kencang, setelah beberapa waktu mengambang di awan antara Sydney Airport menuju Adelaide Airport Nathan sedikit lega. Ia sangat takut saat pergi menggunakan pesawat meskipun dirinya sering menggunakan jenis transportasi tersebut.

"Emangnya Kanguru cuma ada di Adelaide?" Nava bertanya ketika pesawat tersebut baru saja mendarat.

"Ya cari yang beda ada."

"Ha?" Nava memandang heran Nathan. Kalau di Sydney saja ada Kanguru kenapa harus pergi jauh-jauh, apalagi Nathan sangat takut saat naik pesawat. "Gue heran sama sikap loe!"

"Mungkin selama ini kota-kota di Australia yang banyak dikenal cuma Sydney, Perth atau Melbourne. Padahal masih ada Adelaide, kota penuh dengan berbagai wisata yang tidak boleh dilewatkan sama sekali. Mungkin nanti kita bisa ke North Terrace dan King William Street di pusat kota dimana banyak bangunan bersejarah dari abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang masih terawat dengan baik." Nathan berpikir sejenak, ia kembali mencari tempat-tempat yang menarik di Adelaide yang mungkin belum ia katakan kepada Nava. "Atau kita bisa ke air terjun Morialta, suaka margasatwa Cleland, Museum pedesaan Hahndorf. Loe juga bisa coba tour dengan kereta api kuno diiringi musik terompet di kawasan Mount Barker."

"Kelihatannya semuanya seru! Gue tinggal ngikut." Nava memasrahkan perjalanan ini ke Nathan, ia percaya Nathan akan membawanya ke tempat yang menarik seperti biasanya.

Adelaide merupakan ibukota dari Negara bagian Australia Selatan yang terkenal akan arsitektur batuan kolonialnya serta lahan tamannya yang cukup luas. Di Adelaide terdapat Pulau Kangguru yang sudah pasti terdapat hewan Kangguru didalamnya.

Tanpa menunggu lama Nathan langsung mengajak Nava untuk menaiki transportasi Adelaide Metro dengan menggunakan tiket multitrip yaitu tiket yang bisa dipakai untuk sepuluh kali perjalanan. Di Adelaide kebijakan transportasi publik sangat diatur karena mayoritas penduduknya lebih menyukai menggunakan transportasi umum dengan alasan lebih nyaman dan murah. Mungkin ini akan jauh berbeda dengan di Indonesia, terutama Jakarta yang masih sibuk dengan persoalan macet ataupun model transportasinya yang belum nyaman.

"Kemana nih kita?" Nava kini mulai penasaran dari tadi hanya mengikuti langkah Nathan.

"Pulau Kanguru."

"Masih jauh?"

"Ya. Jaraknya kira-kira 123 km dari Adelaide. Disana terdapat area konservasi, jadi mungkin seperti kebun binatang tanpa pagar." Nathan tersenyum. "Tapi jangan terlalu bergembira dulu, mungkin kita tidak bisa bertemu kanguru di sana. Soalnya habitatnya di alam sehingga mereka bisa bebas. Mungkin saat kita berkemah nanti disana para kanguru tersebut bisa mendatangi tenda kita."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Thousand Love For MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang