part 5

44 0 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir liburan, rasanya Reyna enggan melakukan segala aktifitas, termasuk untuk mandi dan makan. Ia begitu tak tega meninggalkan kasurnya, dan ingin menikmati detik-detik terakhir liburan.
Tok..tok..tok...
Suara ketukan pintu mengharuskan Reyna untuk membuka kembali matanya. Reyna menggeliatkan badannya.
"Reyna..."
Suara lembut ibu Reyna mengalun indah di indra pendengarannya.
"Ya.. bu... "
Dengan setengah hati, Reyna menyibak selimut yang menghangatkan tubuhnya, dan segera menuju pintu kamar untuk membukakan pintunya.
Ceklek....
"Ya bu? Kenapa..?"
"Ibu mau pergi ke Pasar dulu, habis itu langsung ke Toko Kue, kamu nanti mau nyusul ibu ke Toko atau nggak?"
"Kalau dirumah aja sendirian, ngebosanin banget, tapi kalau ikut ibu, aku lagi pengen males-malesan. Ikut aja kali ya? Mana tau aku liat cogan tersesat. Hihihi"- batin Reyna.
"Rey..!"
"Eh,, ya bu.. "
"Kamu ini kenapa? Di tanyain malah ngelamun, senyum-senyum nggak jelas begitu." Kasihan Reyna, pagi-pagi sudah mendapat Sarapan omelan dari ibunda.
"Hehehe... ibu, aku nyusul ibu deh nanti." Jawab Reyna.
"Yasudah, ibu pergi dulu. Jangan ngelamun lagi. Masak anak gadis pagi-pagi kerjaannya melamun."
Ucap ibu Reyna.
"Iya bu, iya... ibu ngomel mulu, nanti cepet tua loh.. " goda Reyna.
"Ibu bukannya ngomel, ibu ngingatin kamu. Anak muda sekarang, di kasih tau malah di bilang ngomel lah, cerewet lah, nyinyirlah. Segala macem, padahal juga demi kebaikannya juga."
"Ya ampun bu, baru juga di omongin. Ibu jadi ke pasar atau mau kasih Reyna pencerahan nih?"

"Iih.. kamu.. ya jadi dong kepasarnya."

"Yaudah ayuk. Reyna antar sampe depan"
Dalam hati Reyna tertawa geli melihat Yunda sang ibu, yang begitu cerewet. Mungkin jika tak dihentikan, sampai besok pagi juga tak akan berhenti ibunya berbicara, apalagi jika menyangkut Reyna.
"Ibu pergi dulu, assallamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati-hati ya bu"
Reyna menutup pintu rumahnya, tak lupa menguncinya sekaligus. Segera ia pergi ke kamar, dan mengambil handuk untuk mandi.

***
Kurang lebih 2 jam, Reyna telah selesai mandi dan memakai pakaian. Hari ini dia terlihat girly. Kaos putih dengan tulisan 'GOOD GIRL' ditengahnya yang dipadu padankan dengan rok berwarna peach, yang bercorak bunga berwarna hitam.
Dengan memakai sepatu sneakers merk adidas yang berwarna putih hitam, rambut panjangnya ia kuncir ke belakang. Tak lupa, ia mengoleskan sedikit lipgloss pada bibir penuhnya. Itu semua Membuat reyna tampak memukau. Ia ambil sling bag yang tergantung dibelakang pintu, dan memasukkan ponsel dan dompet kedalamnya. Segera ia keluar dari kamar, dan menuju Toko ibunya. Tak lupa ia kunci pintu rumahnya.
Tak perlu naik transpotasi untuk menuju Toko ibunya, dengan berjalan kaki, kurang lebih 15 menit Reyna sudah sampai. Tampak Yunda sedang sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat kue, perlu diketahui ibu Reyna sudah memiliki satu karyawan, Rina namanya sudah 4 hari Rina membantu ibu Reyna. Toko kue Ibu Reyna pun semakin hari, kian banyak pelanggan yang mampir. Itu salah satu faktor Yunda memperkejakan Rina.
"Assallamualaikum..."
"Waalaikumsalam, eh sudah sampai Rey.."
"Iya bu," jawab Reyna sambil menyalami Yunda,dan Rina.
"Hai mbak Rina. Apa kabar?."
"Hai Rey. Baik kok, kamu sendiri gimana?. "

"Alhamdulillah aku baik juga kok mbak." Jawab Reyna.

"Rey,, bisa bantuin ibu bersihkan meja-meja dan kursi itu? Ibu sedang mengolah bahan untuk membuat kue, Rina sedang membantu ibu, hari udah mau siang. Takutnya waktu ada pelanggan,meja sama kursi nya belum bersih. " ucap Yunda sambil mengaduk telur dan gula dengan mixer.
"Bisa kok bu, Reyna mau letakin tas dulu ya. "
"Makasih ya Rey.."
"Ih.. ibu ini, kayak sama siapa aja gitu, pakai makasih segala. "

***
Reyna tengah asik membaca novel, perlu kalian ketahui Reyna sangat suka membaca novel yang berkaitan dengan kisah cinta. Reyna penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta. Reyna memang pernah pacaran, tapi ia tak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Tapi di satu sisi dia takut merasakan patah hati karna cinta.
Karna begitu banyak kisah cinta yng berujung pada patah hati yang ia baca. Membuat ia merasa ngeri sendiri. Tapi dia juga penasaran akan rasanya.
Ia ingat kata ibunya.

"Jangan pernah sekali-kali mencoba mendekati hal yang menurutmu tidak baik. Karna bisa berujung pada hal yang tak baik pula"

Jadilah ia mati penasaran dan ketakutan sendiri. Ia bergidik ngeri ketika mengingat kisah seorang remaja yang patah hati, bunuh diri. Tapi ia merasa iri ketika membaca sebuah kisah lelaki yang begitu mencintai wanitanya, dan membuat wanita tersebut merasa spesial. Dan Reyna iri dengan wanita tersebut.

Tak perlu terlalu ia pikirkan rasa penasaran dan ketakutannya.
Ia Tak ingin menghindari, dan tak juga mendekati. Ia ingin menjalaninya seperti air mengalir.

Sedang asik-asiknya membaca, tiba-tiba ibu Reyna memanggil.
"Rey, itu ada Tika nyariin kamu katanya. "
Reyna menelungkupkan novelnya.
"Dimana bu?"
"Di meja no 9 Rey "
Reyna pun menuju meja yang di maksud ibunya.

Tampak seorang wanita sedang asik menyeruput jus strawberry. Dengan pakaian yang cukup simple. Ia mengenakan tanktop putih dengan hoodie hitam, tak lupa rambutnya yang dikuncir menggunakan topi baseball berwarna putih.

Reyna menepuk bahunya. "Ka,." Panggil Reyna.
"Eh?, Rey.. duduk Rey.." Reyna pun duduk di kursi yang berada di depan Tika.
"Ada apa?" Tanya Reyna to the point.
"Kamu ini..?! Kenapa sulit sekali bertemu denganmu. Terlalu sibuk seperti selebriti saja. Padahal aku punya banyak cerita yang ingin aku ceritakan padamu."
Reyna terkekeh mendengar penuturan sahabatnya ini yang terkesan cerewet dan lucu. Beda sekali dengan penampilannya yang terkesan tomboy.

"Kamu tidak tau saja, kalau sahabatmu ini seorang selebriti terkenal. "
Tika mendegus, pura-pura kesal.
"Hahaha. Aku tak sibuk ka, kamu saja yang tak pernah kelihatan batang hidungnya. Aku malah kesepian selama liburan ini. Memangnya mau cerita apa?"

"Banyak !! Mulai dari besok aku bakalan sekolah di sekolahan kamu. Aku kepilih jadi ketua karate di tempat organisasi yang aku baru gabung disana. Mama papaku yang bakalan balik ke Indonesia dan....." ucapan tika terpotong.
"Stoop!! Ka, kamu mau bikin aku pusing ya? Satu-satu dulu kamu ceritanya ke aku. Kalau kayak gtu aku pusing dengerinnya." Keluh Reyna.
Tika pun membalas ucapan Reyna dengan Nyengir kuda.
"Malah nyengir.. yaudah cerita satu-satu, coba jelasin kenapa kamu bisa sekolah di sekolahan aku besok?"

"Jadi tuh gini, Om sama Tante aku yang ada di Padang bakalan pergi ke Ausie, karna Perusahaan mereka yang ada di sana lagi ada masalah. Dan aku nggak tau kapan mereka bakalan balik ke Indonesia lagi. Maka dari itu Mama aku nyuruh buat sementara waktu aku tinggal bareng Tante Diana, mamanya Bang Dava. Mama sama Papa aku bakalan balik ke Indonesia sekitar 6 bulan lagi. Makanya aku di titipin di rumah Tante Diana. Dan 2 hari yang lalu tante Diana nanya ke aku, mau masuk ke sekolah yang mana. Aku langsung mikir, aku pengen satu sekolahan bareng lagi sama kamu Rey, kayak dulu. Dan aku milih sekolah kamu. Dan tante Diana udah daftarin aku. Besok udah boleh masuk sekolah." Jelas Tika panjang lebar, namun di mengerti oleh Reyna

"Good! Berarti kita bisa barengan kayak dulu lagi. Kita jdi lengkap. Ada aku, kamu dan Fahri. Eh ngomong soal Fahri, kamu udah ketemu sama dia belum?" Tanya Reyna.

"Belum Rey, aku belum sempat ngabarin ke dia, kalau aku ada di Bandung sekarang. " jawab Tika.
"Oo gitu, tapi nggak apa-apa ka. Kita bikin kejutan buat dia besok. Nggak kebayang gimana ekspresinya pas liat kamu"
"Hahah.. iya, iya aku setuju sama kamu. Pasti lucu banget.. "

Tiba-tiba suara Yovie and Nuno mengalun indah.
"Tuhan tolong aku ingin dirinya
rindu padanya,memikirkannya.
Namu mengapa saat jatuh cinta.."

"Sorry Rey, aku angkat telfon dulu ya.. " pamit Tika, danReyna pun mengangguk.

Beberapa menit kemudian Tika kembali dengan wajah kesalnya. Reyna pun menatapnya dengan bingung.

"Kenapa ka?"
"Sorry Rey, aku harus cabut sekarang, nemuin si kacang ijo.. "
"Kacang ijo?"
"Iya, eh kamu nggak tau ya? Besok deh aku ceritain... maaf ya.. "
"Oke.. nggak apa-apa kok.."
"Aku pergi dulu ya Rey.. " pamit Tika sembari cipika cipiki dengan Reyna.
"Iya, hati-hati yah... "
Tika mengancung kan kedua jempolnya.
.
.
.
.
.
.
Yeaaayyy updatee...!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Kamu Dan SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang