Hari demi hari Kira lewati. Tak ada satu hari yang ia lewati tanpa melihat kelas Mas Yudha. Sehabis jajan dikantin, sewaktu istirahat dan jam kosong, ataupun ketika ingin ke toilet. Kira pasti melihat kelas mas-mas bermata sipit itu, walaupun Kira kadang mendapatkan hasil yang nihil. Tidak hanya itu saja, Kira juga rela berlama-lama di kantin hanya demi melihat mas-mas itu yang sedang makan ataupun sedang bercanda dengan teman-temannya. Wajarkah?
"Ah, apasih Kir. Tolool." gumam Kira.
"Mikirin mas Yudha mulu. Ga bosen lo? Yang lo pikirin itu seharusnya pelajaran, Kir. Inget target kamu apa di sekolah ini. Target kamu bukan cuma sama cowok aja." kata Kira dalam hati lagi. Kira tak menyangka, kalau ia bisa bertindak bodoh seperti ini, dan baru kali ini dia bertindak layaknya orang yang sedang falling in love.
*****
Bel istirahatpun berbunyi. Dengan segera Kira berlari ke balkon dan mendahului Pak Guru yang pada saat itu belum keluar. Mengapa? Alasannya hanya satu. Ia ingin melihat mas Yudha, melihat kedua matanya yang sipit nan menggemaskan itu, serta senyumannya yang khas. Setelah melihat senyum di wajah mas Yudha, Kira lega. Namun, rasa ingin taunya terhadap mas Yudha pun bertambah.
"Cowok ganteng, mata sipit yang menggemaskan, tubuh jangkung, dan kulit yang putih. Perfect Boy. Untung masih bisa liat senyummu, mas" gumam Kira sambil senyum senyum tak jelas dibalkon itu.
Tak lama kemudian, tiba-tiba Tina datang dan menepuk bahu cewek itu. Ia pun mulai membuka pertanyaan kepada Kira.
"Kir, kamu kenapa sihh?"
"Lo aneh tau ngga sih, Kir. Belakangan ini lo kayak orang kesurupan, senyum-senyum sendiri, bicara-bicara sendiri, malah kalau diajak ngomong kadang ga nyambung. Hmmm. Kenapa sih lo, Kir?"
Kira tak segera menjawab pertanyaan Tina. Ia malah diam dan tersenyum layaknya orang yang benar-benar kesurupan setelah mendengar apa yang dikatakan Tina tadi. Kira pun kembali melihat kelas mas Yudha tanpa menjawab pertanyaan Tina terlebih dahulu.
"Ihhh, tolol amat lo Kir. Kenapa sihh kok lihat ke atas melulu? Ada apaan?" Tanya Tina dengan gemas.
"Hehehe.. Apa lho yaa Tin. Ga ada apa-apa kok. Lo aja kali yang ngerasanya kaya gitu" kira berusaha menyembunyikan perasaannya dari Tina.
Tina, teman sekelas Kira di 10 IPA 5. Sebenarnya mereka belum lama kenal. Tapi semenjak pembagian kelas, mereka pun mulai berkenalan dan mereka semakin akrab.
"Kayaknya ada yang aneh nih sama lo, Kir. Jujur ajaaa, pasti ada apa-apa kan? Hayooo" Tanya Tina penasaran.
"Enggak kok, kata siapa sih Tin? Itu bintangnya bagus" jawab Kira sekenanya sambil sedikit tertawa.
"Lah? Ini kan siang Kir, mana ada bintang? Gila ya lo? Perlu gue bawa ke Rumah sakit?"
"Oh iyaa, hehe. Tolol amat ya gue? Maaf maaf deh, malah jadi ngga nyambung guenya. Heheh" Kira memegang kepalanya.
Tina pun duduk di samping Kira. Ia berusaha untuk mencari tau, kenapa Kira bisa bertingkah laku seperti ini. 2 bulan ia sekelas dengan Kira, namun baru akhir-akhir ini Kira bisa bertingkah aneh. Mengapa Tina bisa menyimpulkan seperti itu?
Pertama, Kira adalah orang yang cuek dengan cowok. Ia bahkan pilih mengurung diri dikelasnya untuk belajar. Namun sekarang? Ia malah pilih duduk sendiri di balkon sambil melihat atas. Intensitas belajarnya pun tak sesering 2 bulan belakangan.
Kedua, Kira jarang banget jajan di Kantin. Ia memilih untuk bawa bekal dari rumah. Alasannya karena ia tidak ingin jajan sembarangan. Selain itu, ia juga ingin menghemat uang sakunya, karena ia tau kalau orang tuanya tidak bisa untuk mengantar jemputnya setiap hari.
Tina melihat keatas, melihat ke kelas 11 IPA 2. Tampak ada seorang cowok dan gerombolannya disana yang sedang bersenda gurau sambil menjaili teman-teman ceweknya yang sedang lewat. Pertama kali yang Tina lihat dan pikirkan yaitu mas Yudha. Iya mas Yudha! Pasti Kira menyukai mas Yudha!
"Hmm, kayaknya gue tau nih. Lo suka sama Mas Yudha kan? Ngaku aja deh, kalau sama gue nggak apa-apa kok. Gue siap kok jadi temen curhat lo. Kapan aja dan dimana saja" bujuk Tina sambil mencoel pinggang Kira.
"Hisssh, apaan sih Tin? Lo kok sok tau amat, gue kan cuman liatin kelas atas aja. Liatin kelas atas, bukan berarti harus suka kan sama makhluk-makhluknya kan? Heheheh"
Kira, anak perempuan cupu berkacamata. Rambutnya mengembang dan susah diatur. Kacamatanya sering mlorot karena hidungnya yang pesek. Teman-teman sering menertawakan apa yang dikatakannya. Biasanya teman-teman bilang, "dasar idiot lo, Kir. Huu!!"
Idiot. Satu kata yang sangat cocok menggambarkan wujud seorang gadis ini. Cara bicaranya aneh, ada beberapa huruf yang tidak bisa diucapkannya dengan jelas. Cara berjalannya lucu. Punggungnya agak bungkuk. Tapi teman-teman tetap menyukainya. Karena kepribadiannya yang menyenangkan meski agak aneh.
Kira masih menyembunyikan perasaannya itu. Ia takut untuk bercerita tentang apa yang ia rasakan ke mas Yudha. Ia juga belum yakin kalau ia benar-benar menyukai cowok bermata sipit itu.
"Udahlah Kir. Mau apa lagi yang ditutup-tutupin? Udah jelas kalo tingkah lo selama ini tuh aneh. Kayak orang yang sedang falling in love gitu. Siapa tau, gue bisa bantu lo kan? Gue banyak kenalan kakak kelas kok" ejek Tina sambil tertawa. Ia tak menyangka kalau cewek disampingnya itu bisa jatuh cinta juga.
"Hmm, iyadeh" Kira akhirnya menyerah dan menceritakan semua soal mas Yudha kepada Tina. Tina orang pertama yang mengetahui perasaannya kali ini.
"Oh iya Kir, kayaknya gue punya kontak kakak kelas yang sekelas sama mas Yudha nih. Lo mau enggak? Siapa tau kakak kelas itu bisa ngasih gue pin BBM nya mas Yudha. Dan pinnya itu bisa gue kasih ke lo" tanya Tina sambil mengoperasikan hpnya.
Kira pun mengangguk sambil meloncat kegirangan. Ia setuju dengan apa yang telah Tina katakan. "Semoga saja yaa Tina bisa ngasih gue pin BBMnya mas Yudha" batin Kira.
Bel masuk pun berbunyi. Dengan segera Kira mengajak Tina untuk masuk ke kelasnya. Dia pun masuk ke kelas dengan perasaan lega dan senang. Walaupun ini pelajaran matematika, dengan guru killer pun Kira akan merasa semangat.
Siapa yang tidak merasakan hal seperti itu, kalau ia mengetahui bahwa ia bakal mendapatkan kontak personal dari orang yang ia sukai?
*****
Haloo, maaf ya ceritanya aneh, gaje😅 semoga kalian suka. Maaf partnya masih sedikit. 1 part juga sedikit ceritanya.
Read, comment, dan vote selalu yaa. Thankyouuu😘
![](https://img.wattpad.com/cover/92522668-288-k324983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Tirai Jendela
Teen FictionCinta itu datangnya dari hati meski merunduk dan tidak menatapmu sama sekali cinta itu akan tetap ada. Karena cinta yang tulus datang dari hati tak akan pernah tertutup hanya karena kamu tidak tampak di hadapannya. Cinta sejati akan memberi tanpa pa...