"Harus. Biar dia tau dia lagi berhadapan sama siapa."
•••
Hari ini Elisha berangkat sekolah dengan Iqbaal, dan pulangnya pun diantar oleh Iqbaal, seperti biasa.
"Jalan dulu, mau?", tawar Iqbaal.
"Ga ah, besok aku ulangan kimia, mau belajar aja. Udah gak bisa nanti makin gak bisa kalo gak belajar. Tau sendiri itu satu-satunya mapel yang aku lemah banget."
Kini mereka sedang berada di kamar Iqbaal. Di dalam rumah ini pun hanya ada mereka berdua. Sebelumnya, Iqbaal sudah mengantar Elisha ke rumahnya untuk sekedar berganti baju, akan tidak nyaman apabila ia tetap memakai seragamnya.
"Ini apaan passcodenya?"
"0812"
"Apaan tuh 0812?", selidik Elisha.
"Tanggal jadian kita, dodol."
"Eh? Emang iya?", tanya Elisha sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gua cium lo ye."
"Ck. Sono ah mandi!" Elisha mendorong tubuh Iqbaal sehingga laki-laki itu berdiri dari posisi duduk bersila di samping Elisha.
"Jangan kangen!", ujarnya setengah berteriak ketika ia sudah keluar dari ambang pintu dan sudah memegang handuk dan pakaian yang akan ia pakai nanti.
Elisha melihat wallpaper pada lockscreen Iqbaal, lalu tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia membuka lockscreennya dengan angka 0812, lalu mulai menjelajahi isi handphone Iqbaal.
Mulai dari line.
Sumpah gak seru, isi chatsnya cuma gue, Aldi, Kiki, Babas, sama group mereka ber-4. Rajin amat ini anak nge endchat-in nya. Apa emang dia gak ada chat sama orang lain gitu?
Akhirnya Elisha memutuskan untuk selfie. Cukup banyak selfie yang ia ambil.
