KAKEL -idr

ii: penasaran

"Lu kenapa bisa telat sih ah", bisik Tamara ketika Elisha sudah duduk di belakangnya.

"Ntar-ntar", ujar Elisha kemudian memperhatikan Bastian di depan.

•••
"Yaudah, sampe ketemu besok ya anak-anak baru!", ujar Kiki, menutup acara hari ini. Emang hari ini cuma briefing untuk acara besok dan pemberian tugas dari osis.

Anak-anak mulai berhambur keluar aula. Tersisa Elisha, Tamara, dan Cynthia serta beberapa anak-anak lain.

Bastian berjalan menuju Elisha kemudian menghampirinya.

"Sha, balik?", ajaknya. Reaksi Tamara dan Cynthia biasa-biasa aja, mereka malah sibuk bermain hp, jelas lah, mereka tau Elisha sama Bastian sepupuan.

Berbeda dengan Iqbaal, Aldi, dan Kiki yang memandangi mereka berdua heran. Terutama Iqbaal, entah kenapa dia terlihat paling kepo di antara yang lain.

"Emang lu udah gak ada kegiatan osis lagi abis ini?", tanya Elisha menatap Bastian.

"Mau pergi bareng temen-temen gue sih, tapi gapapa nganter lu dulu."

"Oh, yaudah. Lu pada?", tanya Elisha kepada kedua temannya.

"Grab. Lu duluan aja gapapa, Lis", jawab Cynthia. Elisha mengangguk kemudian berjalan beriringan dengan Bastian setelah berpamitan dengan kedua temannya.

"Oi, bentar yak!", pamit Bastian agak berteriak kepada Iqbaal, Aldi, dan Kiki yang berada pada jarak yang cukup jauh dengannya dan Elisha.

"Itu degem siapanya Bastian? Kok udah deket aja?", tanya Iqbaal.

"Emang udah kenal dari lama mungkin, kayak gak tau Bastian aja lu, cemcemannya banyak", jawab Aldi.

"Cakep juga yak", komentar Kiki. "Yeh tai", umpat Iqbaal lalu berlalu meninggalkan mereka berdua.

"Lah kenapa, Baal? Mau lu gebet? Sorry-sorry!", ujar Kiki setengah berteriak kepada Iqbaal yang sudah lumayan jauh di depannya dan Aldi.

"Gue rasa doi demen deh sama itu dede gemes", gosip Aldi. "Gue juga mikir gitu, woi".

•••
"Gue kayaknya pernah liat tuh cewek deh", ujar Iqbaal.

"Yaelah masih mikirin cewek yang tadi sama Bastian? Baal, Baal", komentar Kiki.

Mereka bertiga sekarang kembali berada di ruangan OSIS, menunggu Bastian kembali.

Iqbaal mengambil iPhone dari kantung celananya lalu mengotak-atiknya. Setelah beberapa saat,

"Lah?"

"Napa lu, Baal?", tanya Aldi yang juga sedang sibuk dengan handphonenya tanpa menoleh.

"Nih liat"

"Trus napa?", tanya Aldi setelah Iqbaal menunjukkan sebuah foto dari Instagram di handphonenya.

"Nah, bener kan! Gue pernah liat di Instagramnya si Bastian! Kok dia pake foto sama emaknya Bastian segala si? Sumpah masa sodaranya? Mana mungkin, orang kita aja gak pernah liat. Atau dia udah pacaran lama gitu sampe emaknya aja udah kenal? Dih kan emaknya Bastian selektif banget masalah cewek. Lagi pula, Bastian aja gak pernah cerita ke kita kalo..."

"OI! Brisik dah. Lu napa sih, Baal? Kepo banget kayaknya. Gak biasanya sumpah", potong Kiki.

"Tau lu, Baal. Tinggal tanya juga nanti ke orangnya, riweh amat lu", sambung Aldi lagi.

Iqbaal hanya terdiam dengan kedua alisnya yang masih tertaut, dia masih terus memikirkan apa hubungan Bastian dengan cewek itu. Entah kenapa dia segitu penasarannya.

•••
"AHAHAHA CUPU LU DI BEGO!!", teriak Kiki heboh. Mereka sedang asyik bermain balap mobil, mendahului satu sama lain.

"BACOT GUE SUSUL JANGAN NANGIS LO YE"

Iqbaal dan Bastian yang tidak ikut bermain, hanya menjadi penonton atas aksi mereka berdua.

"Tanya ga ya?", batin Iqbaal.

"Bas..."

Bastian menoleh, kemudian mengangkat alisnya. "Kenapa, Baal?"

"Lu... eee..."

"Kenapa dah? Lu gak mau bilang suka ke gua kan?"

"Anjing, kaga lah setan. Gue kalo mau homo juga milih-milih"

"Sialan. Kenape sih?"

"Itu, lu sama--"

"Eh bentar-bentar, Baal", ujar Bastian kemudian mengambil iPhone dari saku celananya lalu menaruhnya di telinga kanannya.

"Iya halo?"
"Oh...iya"
"Engga juga sih, kenapa?"
"Lah kok tumben mendadak?"
"Ooh, oke-oke siap"
"Yoo.."

"Baal, gua ada urusan mendadak nih, bilangin mereka ya ntar kalo udah pada selesai main. See u bro!", ujarnya kemudian berjalan meninggalkan Iqbaal terburu-buru.

"Ck! Elah", umpat Iqbaal.

a/n: iya tau kok lama bgt updatenya