CHAPTER 7

107 21 8
                                    

Denting waktu berjalan dengan begitu cepat. Malam kelam kini telah bergantikan pagi yang cerah dengan ditemani cahaya matahari. Taehyung berjalan menuju beranda kamar sesaat setelah dirinya bersiap-siap untuk memulai aktifitas barunya di negeri kelahirannya, Korea. Menatap pemandangan taman belakang rumah yang telah menjadi kebiasaannya sejak dulu.

'Gadis ini bernama Shin Eunri. Dan dialah yang akan menjadi calon menantuku. Calon istri untuk putraku, Kim Taehyung.'

Taehyung menghela nafasnya sejenak. Pernyataan ayahnya tadi malam kembali terlintas dalam pikirannya. Taehyung bahkan tidak mengenal gadis itu. Hanya mata gadis itu yang membuatnya kembali mencoba menggali kenangan masa lalu yang mungkin telah lama hilang dalam memorinya. Kenangan yang mungkin saja sangat berharga baginya.

"Haaah...siapa kau sebenarnya nona Shin?" gumam Taehyung sambil beranjak dari tempatnya menuju kembali kedalam kamar. Sedikit bercermin untuk memantapkan penampilannya sesaat setelah menyampirkan jas yang sejak tadi tergeletak indah diatas kasurnya. Kemudian kembali melangkahkan kakinya keluar kamar menuju ruang keluarga yang terhubung langsung dengan ruang makan yang telah terlihat cukup ramai.

"Taehyung-ah kemarilah. Sarapan sudah siap." Panggil Hana pada putranya dan hanya dibalas dengan sebuah senyuman singkat oleh laki-laki itu.

"Hari ini kau akan memulai semua aktivitasmu dikantor pusat. Dan itu pasti akan memakan banyak waktu untuk menyesuaikannya dengan kebiasaanmu saat di Amerika. Oleh sebab itu omma persiapkan sarapan pagi spesial untukmu agar kau tidak mudah lelah." Jelas Hana sesaat setelah meletakkan hidangan yang ia maksud dihadapan putranya.

"Resep masakan ini omma dapatkan dari Eunri." Bisik Hana kemudian, membuat pergerakan tangan Taehyung yang hendak menyuap masakan itu terhenti secara tiba-tiba saat mendengar nama yang memenuhi pikirannya itu kembali.

"Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Sela namja itu sambil menatap penuh selidik kedua orang tuanya.

"Siapa sebenarnya nona Shin Eunri itu? Dan kenapa kalian menginginkan aku untuk menikah dengannya?"

"Tentu saja gadis itu adalah calon istrimu. Aku menginginkannya sebagai istrimu karena aku yakin ia mampu melakukan yang terbaik dan membawamu pada kehidupan yang berbeda dari yang kau jalani saat ini. Singkat saja bukan?" Jelas Tae Joon membuka suara, menjawab pertanyaan putranya yang kini justru berakhir pada tatapan tajam pemuda tampan itu. Sangat jelas terlihat bahwa jawaban yang diberikan sangat jauh dari yang diharapkannya.

Suara decitan kursi terdengar memenuhi pendengaran, membuat beberapa pasang mata yang ada saat itu beralih pada sosok yang telah melakukannya. Taehyung berdiri secara tiba-tiba mengabaikan sarapan pagi yang telah terhidang dihadapannya. Melangkahkan kaki meninggalkan ruangan tersebut tanpa sepatah katapun yang keluar dari bibirnya. Sepertinya moodnya kali ini benar-benar hancur hanya karena gadis bernama Eunri itu.

"Taehyung-ah, kau tidak ingin menghabiskan sarapanmu? Kau bahkan belum menyentuhnya sama sekali." Tanya Hana yang cukup terkejut dengan sikap putranya. Namun yang dimaksud tetap melangkah tanpa ingin berbalik sekedar untuk menjawab pertanyaannya.

***

Udara pagi terasa cukup dingin sama sekali tidak mampu mempengaruhi langkah sosok gadis manis yang berjalan menyusuri trotoar. Sudah mejadi kebiasaan Shin Eunri menikmati indahnya pagi dengan menyusuri trotoar disepanjang jalanan kota Seoul dengan berjalan kaki menuju gedung tempatnya bekerja. Bukannya ia tidak mampu mengendari kendaraan. Ia hanya tidak ingin melewatkan indahnya kota Seoul pada pagi hari yang mungkin saja sangat jarang diperhatikan orang-orang disini. Eunri juga tidak ingin dirinya diantar oleh sang kakak menuju kantor. Ini semua juga ia lakukan hanya untuk mendapatkan sejuknya udara pagi yang masih belum tercampur dengan berbagai gas lain yang disebabkan oleh kendaraan yang berlalu lalang.

The Emptiness and RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang