"F*ck" Balas Gilang dengan mengacungkan jari tengahnya didepan wajah wanita yang ada didepan-nya saat ini.
Wanita itu hanya menunduk dan menangis melihat amarah dari Gilang saat ini. "M-maaf, Lang. Hiks hiks"
Mendengar jawaban dari wanita itu Gilang sontak menunjuk-kan seringaian nya. "Maaf? Lo bilang maaf?" Balas Gilang sembari tertawa hambar. "Selama ini gue tulus banget sama lo, tapi ternyata lo cuma manfaatin gue."
"Lo anggep gue apa? Cuma buat figuran lo doang? Buat keren-keren an sama temen-temen lo? Maaf gue bukan boneka yang bisa lo main-in seenaknya" Bentak Gilang kepada Farah --wanita yang ada didepan-nya saat ini--.
Farah berusaha memohon kepada Gilang dengan cara berlutut dihadapan Gilang. "Maaf, Lang. Maaf banget. Gue nggak bermaksud kayak gitu"
Gilang memutar bola matanya malas saat melihat Farah yang menangis makin menjadi-jadi didepan-nya. "Udahlah nggak usah Drama Queen, gue eneg liatnya". Balas Gilang. "Oh ya mulai sekarang kita putus dan jangan usik hidup gue lagi" Ucap Gilang finish dengan keputusan-nya dan langsung meninggalkan Farah yang masih duduk berlutut.
×××
"Gilak parah banget tuh cewek" Ucap Vino sembari menggebrak meja belajar Reynand.
"Biasa aja dong" Balas Gilang sewot. "Gue juga nggak habis pikir, bisanya tuh cewek cuma manfaatin gue sebagai figuran dia doang".
"Lo sih jadi orang udah terlalu baik banget, jadi mudah dimanfaatin orang" Tatah Reynand. "Kayak gue nih, susah didapetin"
Mendengar perkataan Reynand, Gilang sontak melempar bantal tidur yang ada didekatnya ke wajah Reynand. "Dih sombong" cibir Gilang. "Udahlah males gue pacar-pacaran. Mending jadi jomblo kayak Dika"
Dika sontak memutar bola mata saat Gilang menyebut namanya. "Tolong bedain antara jomblo sama single, karna single itu pilihan dan jomblo itu nasib" Tatah Dika.
"Iya deh iya, aku mah apa selalu salah dimata bang Dika" Jawab Gilang dengan ekspresi yang dibuat-buat manja.
Pletak.
Gilang meringis kesakitan saat Vino menjitak kepalanya. "Ampun bang ampun, maafin Gilang bang. Jangan rebut harta yang Gilang jaga selama 16 tahun ini bang" Balas Gilang sembari memegangi kepalanya.
Mendengar kata-kata Gilang. Vino semakin gencar menjitak kepala Gilang, bahkan sampai berlari mengejar Gilang yang saat ini melarikan diri mengelilingi kamar Reynand dan bersembunyi di balik punggung Dika. "Dari tadi gue mau ngejitak kepala lo, Muka lo jadi buat gue kepengen nonjok" Cibir Vino.
Reynand dan Dika yang melihat kejadian didepan matanya sontak tertawa keras. "Mampus lo" Balas Reynand sembari tertawa. "Sok-sokan sih"
"Gue jadi kasian sama tante Windi karena ngelahirin anak kayak lo" Ucap Dika. "Beruntung lo lahir jadi cowok, coba aja kalo cewek pasti jadi cewek slebor" Lanjut Vino.
Gilang menggembungkan pipinya saat mendengar perkataan dari ketiga sahabatnya. "Kalian jahat" Balas Gilang lalu keluar dari kamar Reynand.
"Mau kemana tuh orang? Pake acara sok-sokan drama queen" Tanya Vino heran. "Palingan cari cemilan di kulkas" Balas Reynand santai.
×××
"Eh, Van. Lo lagi deket sama cowok lagi ya?" Tanya Yasmine dengan menyipitkan matanya. "Soalnya gue liat-liat lo sering banget senyam-senyum sendiri kayak orang gila"
"N-nggak tuh" Balas Vanesha terbata-bata. "Bohong" Tatah Keysha. "Gue juga sering liat kok"
"Kok gitu sih, Van. Lo nggak cerita sama kita" Rajuk Nayla dengan menatap Vanesha lekat. Sedangkan Yasmine dan Keysha menyipitkan matanya menatap Vanesha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Venus
Teen FictionReynand Pradipto, Pria yang dingin dan menyebalkan. Menjadi Most Wanted di sekolahnya tidak membuat sifatnya berubah, tetap menjadi Pria yang dingin. Badboy? Sangat. Cuek? iya. Menyebalkan? Pastinya. Playboy?.. Tetapi dibalik itu semua, terdapat luk...