...
Suatu malam, aku pulang larut karena memang harus lembur dan mau tak mau aku harus pulang sekitar pukul 11 malam.
Saat sampai dirumah, aku telah menjumpai suami dan gadis kecilku telah tertidur lelap. Aku hanya tersenyum kecil memandangi mereka. Karena terlalu lelah, aku segera membersihkan diri dan bersiap untuk tidur.
Keesokan harinya dengan suasana pagi yang sama. Aku sibuk dengan rutinitasku sendiri mempersiapkan keperluanku untuk pergi ke kantor.
"Yeobo-ya, maukah kau buatkan kopi untukku sebentar. Aku sedang membantu Hani bersiap." ucap Seung Cheol yang tengah sibuk mengikat rambut Hani.
"Ah, apa kau tak tau aku sedang buru-buru. Kau kan bisa membuatnya setelah selesai mengerjakan itu." ucapku sembari memasukkan berkas-berkas pentingku ke dalam tas.
Seung Cheol hanya diam dan tetap sibuk dengan aktifitasnya mengikat rambut Hani yang kini tengah duduk manis di pangkuannya.
"Appa, kau mengikatnya terlalu kuat. Ini membuatku sakit." Hani beranjak dari pangkuan Seung Cheol lalu menghampiriku.
"Eomma, ikatkan rambutku sebentar saja." Hani menyodorkan sebuah ikat rambut dan sisir padaku.
"Chagi-ya, aku sedang buru-buru. Appa bisa membantumu kan?" aku masih sibuk dengan aktivitasku.
"Tapi, eomma... " dan lagi-lagi Hani merengek hampir menangis.
"Chagi, eomma buru-buru, eomma berangkat dulu. Bye... " aku beranjak pergi tanpa memperdulikan gadis kecilku yang tengah menatapku kecewa itu. Bahkan aku tak menatap kearahnya sedikitpun.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, come back to me || Seventeen
FanfictionMungkin benar kata orang, 'Bila sudah tiada, baru terasa' Baca cerita selengkapnya yuk !