Jealous [Haikyuu!! x oc]

Kageyama Tobio

Bukan pertama kalinya nulis fanfiction anime/manga (biasanya soal idol kpop), tapi ini pertama kalinya publish fanfiction dari manga/anime. Jadi, bisa dibilang saya orang baru dalam hal tulis-menulis fanfiction soal anime.

Warning: karena masih baru, jadi mungkin akan aneh. Tapi, semoga tulisan saya bisa menghibur siapapun yang mampir dan berkenan membaca ^^

Jealous

Kageyama Tobio x Azura Haruka

Haruka duduk di pinggir lapangan di dalam salah satu gedung olahraga yang biasa digunakan untuk klub voli Karasuno berlatih. Di depan matanya sesosok laki-laki tinggi berambut gelap sedang asik berlatih sendiri dengan bola volinya. Suara dentuman keras terdengar saat bola tersebut menyentuh lantai. Kageyama Tobio sedang melatih jump servenya, berusaha mengontrolnya agar bisa seakurat atau kalau bisa bahkan melebihi akurasi yang bisa dilakukan senpainya saat di Kitagawa da Ichi dulu, Oikawa Tooru. Semakin lama, dentuman yang terdengar semakin keras. Haruka yang masih betah duduk di sisi luar lapangan bergidik sendiri mendengar betapa keras bunyi yang dihasilkan.

"Tobio, masih lama, kah?" tanya Haruka dengan nada yang terdengar aneh. Campuran antara bosan dan merajuk.

Tidak ada sahutan. Alih-alih jawaban, yang ada hanya suara decitan sepatu Kageyama yang sekali lagi berusaha melakukan jump serve.

"Tobio!" Kali ini Haruka mengeraskan suaranya dan tidak lupa sedikit meninggikan nada suaranya.

"Hah?" akhirnya Kageyama berhenti melakukan aktivitasnya dan menoleh pada Haruka dengan wajah tidak mengerti.

"Aku bertanya, apa kau masih lama latihannya? Ini sudah 2 jam aku menunggu disini." Haruka menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memasang wajah kesal.

"KAGEYAMA!!! KAU MASIH DISINI?" tiba-tiba sebuah suara terdengar disusul kehadiran sesosok laki-laki bertubuh tidak cukup tinggi dan rambut jingga menyala. Suara khas itu. Haruka sudah tahu siapa itu tanpa harus menoleh siapa yang menyapa.

"Oh, Hinata! Ha, aku masih perlu berlatih untuk mengontrol jump serve-ku." Kageyama sudah teralihkan fokusnya pada laki-laki berambut jingga itu.

"HOOO! KAU MAU MENGALAHKAN DAI-OUSAMA!" nada bersemangat yang biasanya, membuat Kageyama menunjukkan wajah angkuhnya.

"Tentu saja. Hanya aku yang bisa mengalahkan Oikawa-san!" ujarnya.

Haruka mendesah kesal melihat percakapan keduanya.

"Hinata-kun belum pulang?" tanya Haruka mencoba membuat kedua laki-laki itu sadar akan kehadirannya. Seperti biasanya, jika kedua laki-laki itu sudah dipertemukan, seolah orang lain hanya menjadi peran sampingan tidak penting yang tidak mereka pedulikan.

"Eh? Haruka-chan?"

"Iya aku. Ah, kalian kalau sudah bertemu, aku selalu saja terlupakan." Keluh Haruka mengubah posisinya, kini ia duduk bersila dan mengirimkan tatapan kesal kea rah keduanya.

"Haruka-chan belum pulang? Bukannya tidak ada kegiatan OSIS hari ini?" tanya Hinata bingung mendapati Haruka masih disana.

"Aku menungg...," belum sempat Haruka menyelesaikan kalimatnya, Kageyama sudah lebih dulu bersuara.

"Oi, Hinata! Karena kau masih disini, ayo latihan kombinasi yang kemarin!"

"HOOOOOO!" Hinata sudah melempar tasnya begitu saja dan bergegas menuju lapangan dengan semangat membara.

Haruka kesal bukan main karena kata-katanya dipotong seenaknya saja oleh Kageyama yang beberapa waktu lalu resmi menjadi kekasihnya. Kalau dipikir-pikir sedikit aneh, seorang Haruka yang cerdas dan cukup populer bisa berakhir menjadi kekasih seorang Kageyama Tobio yang bodoh dalam segala hal kecuali voli. Haruka memasang wajah kesal yang benar-benar nyata, kalau ada yang tidak bisa melihatnya, berarti orang itu buta. Dan, begitulah kenyataannya. Kageyama dan Hinata memang sudah buta, dibutakan oleh voli. Bagi mereka tidak ada yang pantas dilihat kecuali voli.