Chapter 2

2.6K 211 10
                                    


Selasa yang cerah.

Kyungsoo dapat bernafas lega pagi ini. Sejak semalam ia hanya mondar-mandir di depan kamar Kai tanpa berniat untuk mengetok pintu atau melakukan suatu hal yang berguna. Jelas saja, ada sesuatu yang ingin dia tanyakan pada lelaki mata abu-abu itu. Tapi hingga pagi menjelang dan dirinya tertidur di samping pintu itu, Kyungsoo belum juga mengeluarkan pertanyaan di otaknya.

Saat Kai keluar dari kamar dan Kyungsoo langsung menyadari hal itu hingga membuat Kai terkejut karena melihat dirinya yang mungkin saja seperti hantu. Datang tiba-tiba. Kyungsoo melihat tanda-tanda bahwa Kai akan pergi. Matanya berbinar dan bibirnya terangkat mengulas senyum. Ketika Kyungsoo bertanya, Kai menjawab akan keluar hangout bersama teman-temannya. Oh betapa senangnya Kyungsoo. Setidaknya dia tidak akan membeberkan sesuatu pada Baekhyun dan Chanyeol tentang Kai yang tinggal di flatnya. Kyungsoo berdoa, semoga Kai kembali pada saat dua sahabatnya itu sudah pulang atau mungkin sekalian saja tidak usah kembali lagi ke sini, selamanya.

Bel tiba-tiba berbunyi, Kyungsoo melompat dari sofa coklat di ruang tengah dan berlari menghampiri pintu depan. Itu pasti Baekhyun dan kekasih konyolnya. Ahh,, rasanya sudah lama mereka tidak kumpul bersama, beruntung hari ini jadwal kosong.

Cklek!

Pintu terbuka dan Kyungsoo hendak menyambut dengan sebuah pelukan jika saja yang dihadapannya adalah Baekhyun. Tapi, ini adalah Park Chanyeol dengan cengiran lima jarinya. Mana Baekhyun?

"Tidak rindu padaku?"

Kyungsoo mengeluarkan ekspresi muak, "Cih,, untuk apa rindu padamu? Mana Baek?" tanyanya pada Chanyeol.

Chanyeol menghilangkan cengirannya dan berganti dengan bersungut ria. "Sudah lama kita tidak bertemu karena fakultas yang berbeda, dan kau tidak rindu padaku?".

Helaan nafas terdengar, Kyungsoo menatap jengan pada Chanyeol yang memasang wajah sedih tapi terlihat menjijikan didepannya, "Kau tidak memerlukan rasa rindu dariku. Lagipula, aku akan di bunuh oleh kekasihmu itu jika aku mengatak 'Park Chanyeol aku sungguh merindukanmu!' kau tahu betapa seramnya Baekhyun jika sedang mengamuk kan?"

"Yak! Aku tidak sekejam itu!"

Kyungsoo melebarkan matanya dan menemukan Baekhyun yang baru saja muncul di balik punggung Chanyeol. Dia terkikik dan membuka pintu semakin lebar untuk kedua sahabatnya.

"Aku hanya bercanda" ujar Kyungsoo melingkarkan lengannya di pudak Baekkhyun. Namja bereyeliner itu memutar matanya dan mengikuti langkah Kyungsoo.

"Duduk saja disini, aku akan membuatkan minum" Kyungsoo melesat ke dapur setelah mempersilakan sepasang kekasih itu untuk duduk di sofa panjang ruang tengah.

Ia baru saja menuangkan jus jeruk pada gelas kedua saat bel kembali berbunyi. Kyungsoo mengernyit, siapa lagi yang bertamu?

"Baekhyun tolong bukakan pintunya!" teriak Kyungsoo yang segera mandapat seruan dari Baekhyun.

~

Baekhyun membukakan pintu untuk seseorang yang baru saja memencet bel. Ketika pintu terbuka ia langsung mendapat semburan dari orang di hadapannya.

"KYUNGSOO KENAPA KAU—"

Orang itu mengernyit saat menyadari bahwa orang di depannya bukanlah Kyungsoo.

Sementara Baekhyun hanya menatap dengan binar terpesona di matanya. Dia menemukan dewa yang tersesat di depan kamar apartemen Kyungsoo pada Selasa pagi. Mata tajam berlensa abu-abu, piercing panjang di salah satu telinganya, bibir plum, rambut hitam dengan poni jatuh, dagu yang terbelah, tubuh tegap serta warna kulit eksotis, astaga dia.....

[FF KAISOO] - Life with Babbo Kim by Fafasoo202Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang