Pagi ini nayeon sudah kembali ceria. Jinyoung merasa lega. Semalaman memang nayeon menangis karena ingat jinha. Jinyoung tidak bisa melakukan apapun selain membiarkan dia meluapkan rasa rindunya. Semakin hari jinyoung semakin merasa menyesal tidak mempertahankan nayeon saat itu.
"Terima kasih sudah menenangkanku tadi malam." Ujar nayeon sambil memberikan sandwich buatannya untuk jinyoung.
"Bolehlah aku bertanya?" Tanya jinyoung
"Boleh saja."
"Apakah jinha sangat menderita?"
"Hmmmmm sangat jinyoung. Tapi dia anak yang ceria. Ia tidak pernah mengeluh walau banyak meminum obat."
"Aku merasa sangat buruk nay. Kenapa aku tak mempertahankan kalian."
"Percayalah ini yang terbaik untuk kita jinyoung. "
"Iya aku percaya. Mau kemana hari ini?" Tanya jinyoung
"Bagaimana kalau kita ke taman Montsouris."
"Itu tempat yang bagus. Ayo."
"Kau tidak mulai bekerja memang?"
"Empat hari lagi. Mari kita menjelajah sebelum sibuk." Kata jinyoung.
"Baiklah aku akan membuat kimbab untuk bekal. Kita piknik hari ini." Kata nayeon sumringah.
Mereka berdua mengenakan coat berwarna krem karena udara di paris masih terasa dingin. Musim dingin belum ingin berlalu sepertinya. Mereka berjalan menuju metro yang tidak jauh dari apartment mereka.
"Kak pernahkah kakak berpikir kita bisa pergi berdua lagi setelah bercerai?" Tanya nayeon
"Aku selalu berharap bisa nay. Sepertinya Tuhan mengabulkan keinginanku. Walau semua terasa tidak mungkin jika melihat empat tahun kemarin." Kata jinyoung. Kini ia menggenggam tangan nayeon.
"Benar, semua rasanya seperti mimpi, kembali tinggal serumah, bahkan di paris kota yang aku impikan sebelumnya." Ujar nayeon. Ia tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Jinyoung tersenyum melihat wajah perempuan disampingnya.
"Kita sudah sampai ayo." Kata nayeon.
Taman Montsouris dikenal sebagai salah satu tempat romantis. Berada di arrondisemen 14 kota paris. Biasanya orang - orang datang ke tempat ini bersama pasangannya. Jinyoung dan nayeon berpengangan tangan menyusuri tempat ini layaknya anak muda yang sedang jatuh cinta. Mereka memutuskan untuk duduk di kursi pinggir danau. Menikmati suasana.
"Ah aku suka sekali ini." Kata nayeon
"Iya ini benar - benar refreshing." Kata jinyoung.
"Kak, saat mabuk dua hari yang lalu kau bilang ...ah tak jadi aku malu mengatakan nya." Kata nayeon pipinya bersemu merah
"Aku ingat semua yang kukatakan nay." Ujar jinyoung
"Apa itu benar?"
"Ya. Semua yang ku katakan benar."
"Lalu, jika mau menyayangiku mengapa kau mau menikahi sahabatku?" Tanya nayeon
"Itu.. kau tau sendiri bagaimana ayah dan ibuku bukan? Aku dalam posisi sulit nay. Menolak berarti membahayakan mu. Ayahku bahkan selalu mengawasimu. Jisoo pun sama. Dia tak bisa menolak karena melindungi taehyung. Tujuh bulan terakhir itulah hubungan kami lebih layak. Jujur aku mencoba untuk menumbuhkan rasa padanya tapi tak bisa. Sampai akhirnya kami menyerah." Kata jinyoung.
"Aku takut jika jisoo sudah menyukai mu." Jujur nayeon
"Jika dia memiliki perasaan dia tak akan memanggil taetae dalam tidurnya sampai akhir pernikahan kami." Kata jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother - PJ X IN ✔
FanficKebahagiaan tak terhingga ketika seorang perempuan menjadi ibu. - Nayeon nabongseu ©2016 Cover by @roseberry #222 in fanfiction (24022017)