Feelings - 03 (belum di revisi)

27 4 0
                                    

MENGANDUNG UMPATAN KASAR, MOHON JANGAN DITIRU:)


Hope you like it!
-------

Sebenarnya, ada banyak hal yang ingin Ferro tanyakan. Salah satunya adalah, kenapa sepupu menyebalkan bernama Reno datang kerumahnya dan bilang kalau dia akan tinggal disana?

What the hell!

Jika ditanya bahagia atau tidaknya, maka Ferro dengan senang hati dan bersuara lantang serta tatapan mata setajam elang akan menjawab bahwa dia sama sekali TIDAK BAHAGIA, TIDAK SETUJU dan TIDAK MAU jika harus satu rumah dengan makhluk seperti dia.

Ferro bukannya membenci cowok itu, tidak. Ferro hanya tidak suka jika Reno yang selalu datang secara tiba-tiba, keluar masuk rumah tanpa izin, bahkan berperilaku bebas layaknya bahwa rumah itu adalah miliknya tanpa memperdulikan tatapan tajam yang selama ini dia berikan.

Dia pikir dia siapa?

Bahkan tanpa rasa malu sedikit pun, cowok itu malah memamerkan semua nama mantan beserta sifat dan barang-barang apa yang pernah dia belikan pada sang mantan. hello Reno, are you kidding me? pikirnya.

Mantan dipamerin? Yang ada pacar yang dipamerin BODOH! rasanya, ingin sekali Ferro berteriak seperti itu tepat di depan wajah Reno agar dia mengerti bahwa hanya dari bahasa tubuh, Ferro sudah jelas sekali bahwa dia menolak kehadirannya.

"Namanya Reika, bodynya yah, beuh mantep. sayangnya murahan, masa ia depan umum bibir gue langsung di cium, anjing banget tuh cewek," Reno berucap sambil mengekspresikan wajah jijiknya.

Ferro memutar bola matanya malas mendengar Reno yang sedang menceritakan mantan ke-19-nya yang katanya "murahan" dan membuatnya berasa mual didepan sepupu-sepupunya yang lain. cowok itu menghela nafas jengah sambil melipat tangan di depan dada. Jangan pikir bahwa selama ini cowok itu tidak pernah tahu bagaimana kelakuan sepupunya. Bersikap ramah dan baik di depan keluarga, padahal nyatanya? Ferro bahkan pernah mendapati Reno melumat bibir perempuan yang usianya terpaut jauh darinya lalu membawanya ke hotel yang jaraknya hanya beberapa langkah dari club yang mereka tempati sebelumnya.

Bahkan Ferro rela bertaruh mobil sport kesayangannya hanya untuk membuktikan bahwa apa yang di ucapkan Reno adalah bohong. Bisa saja kan kalau ternyata dia 'lah yang mencium cewek itu, bukan sebaliknya?

Dan soal keluarga Ferro, nanti, akan ada saatnya untuk dibahas. Yang pasti, bukan sekarang.

•••

"Yo, ntar malem atau besok lu ada acara nggak?" Tanya Wildan-kakak sepupu Ferro yang ke-4-yang juga mengantar Reno ke rumahnya.

Yang ditanya hanya mengangguk. Tampaknya, cowok itu mempunyai dunianya sendiri saat bermain game di ponsel persegi panjang tipisnya.

"Lu nggak tanya kita bakal kemana?" Tanya Wildan lagi. Laki-laki berusia 24 tahun itu memang terbiasa dengan sapaan 'lu-gua'.

Ferro berdecak kesal ketika layar ponselnya menampilkan tulisan GAME OVER. Sejak Wildan mengajaknya berbicara, konsentrasi cowok itu bermain game jadi terganggu dan kalah 'lah dia.

"kafe batavia yang ada di pinggir jalan samping rumah Yoga-Yogi? udah tau." cowok itu berkata ketus.

sebenarnya, Ferro bukan 'lah cowok dingin yang benar-benar dingin. dia juga akan banyak bicara jika menganggap itu perlu atau penting. Dan juga, cowok itu akan berbicara seperti tadi hanya ke beberapa orang. contohnya kebeberapa sepupunya, orang yang dia anggap sahabat, dan terutama ayahnya.

Wildan yang sedang bersandar diambang pintu sambil terkekeh melihat tingkah Ferro yang masih saja dingin kembali berucap. "Gua bosen di godain anak skolah disana. Gua mau ngajak lu dugem, lumayan, liat cewek-cewek seksi yang bodynya menggoda iman." Cowok itu terkekeh dengan sedikit nada remeh diujung kalimatnya.

"Bangsat lo." Ferro mengumpat membalas perkataan yang bisa disebut ejekan tersebut.

Wildan lalu tertawa terbahak-bahak lalu pergi dari kamar Ferro tanpa diminta. Laki-laki itu jelas sangat tahu bahwa Ferro bukan lah laki-laki yang seperti itu-rela dirinya dicium atau mencium perempuan yang biasa disebut "pelacur" atau "jalang" yang hanya menginginkan uang atau surga dunia secara instan tanpa memikirkan dampaknya. Yaitu, dosa atau Neraka.

LINE!

Bunyi notofication menyadarkan Ferro dari lamunannya. Cowok itu lantas mengambil ponselnya dan melihat notification apa yang masuk ke ponselnya barusan. Lalu tanpa ia sadari, keningnya mengerut tipis bertanda bahwa sebuah kebingungan melanda di otaknya tanpa ia tahu apa penyebabnya.

ASDFGHJKL (207)

Asyilla Prameswari bergabung dengan obrolan.

--------------

Allhamdulillah bisa update cepet. Ini ngetiknya tengah malam banget:")

Gaje yah? Maaf, amatir sih:")

oh ya, jangan lupa add: @xbd3041q (pake '@ ') bisa tanya apa aja disana atau comment disini:)

see you, xoxo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feelings [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang