Chapter-14

4.1K 170 16
                                    

Selamat malam, gimana udah pada selesai ujian kan? Aku bawain cerita nii baca yuk.
Jangan lupa vote nya😀😀😀😀

"Terserah" ucap Oliv, langsung menaiki tangga berniat untuk menenangkan diri di atas, baru selangkah ia berjalan Patuh langsung mencekal tangan Oliv.

Saat Patuh kembali ingin menjelaskan tentang Sandra, emosi Oliv langsung melunjak ia tidak ingin mendengar nama Sandra, tapi Patuh tidak ingin terikat dengan masalah ini.

PATUH

Aku ingin terbebas dari masalah ini, aku ingin hubunganku dengan Sandra tidak lagi harus ditutup-tutupi.

"Ada apa dengan kamu Oliv?" Tanyaku.

"Ada apa kamu bilang?" Ucapnya tersenyum kecut.

"kamu nyadar ngga? Tingkah kamu itu seakan-akan kita itu saling mencintai, kamu cemburu aku sama perempuan lain?"

Oliv hanya diam, aku bingung dengan tingkahnya belakangan ini, Ia seperti mencintai aku.
Jujur, aku memang mempunyai perasaan terhadap Oliv, tapi Oliv? Entahlah.

"Ada apa sama kamu Oliv? Jelasin sama aku"

"Untuk apa aku jelasin sama kamu? Ngga ada gunanya"

"Aku butuh penjelasan dari kamu, kenapa sikap kamu kayak gini? Dulu kamu setuju kalau kita cerai, tapi sikap kamu?"

"Kamu mau cerai? Oke kita cerai sekarang, kamu boleh ceraiin aku sekarang"

"Oliv" ucapku sedikit membentak.

Oliv langsung berlalu dari hadapanku.

--

Hari-hariku dengan Oliv terasa sangat canggung, Oliv sama sekali tidak suka jika berhadapan dengan ku.

"Liv," panggilku melihat Oliv yang sedang menyajikan makan malam, tidak ada jawaban darinya Ia terus menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dapur.

"Olivia" panggilku lagi.

"Hmmm" jawabnya.

"Aku harus pergi" Ia masih tidak menjawab.

"Oliv, aku harus pergi"

"Yaaa pergi lah"

"Liv jangan begini"

"Kamu itu aneh ya, dulu kamu sendiri yang bilang kalau aku ngga boleh berharap apa-apa sama kamu, jangan bawa perasaan kedalam hubungan ini, jangan cinta sama kamu"

"Tunggu tunggu, kenapa kamu malah bahas itu?"

"kamu sendiri yang tanya kenapa sikap aku begini"

"Hubungannya sama perkataan aku dulu?" Tanyaku bingung. Aku menatapnya lekat-lekat.

"Karna aku ngga mau semuanya terjadi"

"Semuanya terjadi? Liv, bicara yang jelas"

"Aku ngga mau berharap apa-apa sama kamu, aku ngga mau bawa perasaan dalam hubungan ini, dan..."

"Dan..??" Tanyaku.

"Aku ngga mau jatuh cinta sama kamu"

Kami sama-sama terdiam untuk beberapa detik. Aku mendekat ke arah nya.

"Selama ini, sikap kamu yang baik sama aku itu karna.."

"Ya, aku cinta sama kamu, puas?"
Oliv langsung berlalu dari hadapanku dan menuju kamarnya.

Oh tuhan, bagaimana ini?

Kini aku tengah dalam perjalanan menuju rumah Sandra. Perkataan Oliv terus berputar dikepalaku.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Bagaimana dengan Sandra?

After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang