[Joshua's POV]
Setelah kejadian dimana Jessy berada di asramaku, hubunganku dengan Alex cukup baik bahkan Aku, Alex, dan Jessy sekarang sudah seperti sahabat. Istirahat ke kantin bersama, Membuat tugas individu maupun kelompok pun juga bersama. Kadang Jessy sering bermain ke asramaku. Kau tahu bagaimana dia masuk ke gedung asrama lelaki kan.
Aku sungguh merasa bahagia mempunyai sahabat seperti mereka, walaupun aku memiliki rasa terhadap Alex, aku harus menyembunyikannya dalam - dalam sebelum rasa ini terlalu besar. Dramatis? Ya. Karna itu akan berdampak buruk padaku. Alex bersikap perhatian kepadaku itu sudah lebih cukup untukku.
"Hey! Kau kenapa?" tanya Alex saat pelajaran Bu Victoria
"Ah tidak.."
"Apa kau memikirkanku? Ayoo~" tebaknya sambil menggodaku
"Apaan sii--" belum selesai aku berbicara Bu Victoria memarahi Alex, "Mr. Tumber! Kau sedang apa?! Jangan mengganggu temanmu yang sedang belajar!"
Aku hanya menahan tawaku dan Alex? dia hanya menggaruk tengkuknya yang menurutku sama sekali tidak gatal.
**
"Baik anak - anak, kita cukupkan sampai disini saja. Dan Mr. Tumber, lain kali jangan mengganggu temanmu atau kau dapat hukuman! Selamat tinggal!" ucap perpisahan Bu Victoria.
Aku sangat ingin tertawa saat ini juga karna aku sangat puas melihat Alex dimarah Bu Victoria
"Stop laughing because of me" ucapnya datar sambil berjalam keluar kelas
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku dan segera mengejar Alex yang sudah jauh di koridor sekolah
"Uh? Jessy mana?" tanyaku saat aku menyadari bahwa Jessy sedari tadi tidak ada
"Jessy sedang mencari sepupunya di kelas lain" balas Alex tanpa melihatku
Aku hanya membalasnya dengan anggukan
**
Aku baru ingat aku ingin membeli CD film karena besok adalah hari libur
"Aduh, aku baru ingat! Aku ingin membeli CD film, kau ke asrama duluan saja" ucapku
"What?! Kenapa kau baru bilang?! Aku ikut, aku sangat bosan bermalas - malasan di asrama" ucapnya melewatiku, aku tersenyum saat mendengar ucapannya
'uh, bilang saja kau ingin bersamaku haha' ucapku dalam hati
"Dude! Kenapa kau tersenyum aneh?! Itu sangat mengerikan" ucapnya
Aku melewatinya dan berjalan terlebih dahulu saat aku mendengar ucapannya yang membuatku sangat kesal. Aku akan membalas perbuatannya, aku akan membeli CD film horor yang akan membuat Alex ketakutan dan tidak akan tidur hingga keesokan harinya. Yaps, good plan. Sudah ku putuskan untuk membeli CD The Exorcist, walaupun sudah sangat lama tak banyak orang yang tahu akan film ini. Aku harap Alex belum mengetahuinya
**
"Kau ikut masuk atau kau tunggu diluar saja?" tanyaku
"Idk" balasnya singkat
Aku tak memperdulikan ucapannya dan segera mencari CD film itu sebelum Alex mengetahuinya
"Yea, ketemu!" gumamku dan segera berlari ke kasir membayar CD film itu
Aku melihat Alex sedang duduk sambil meminum.. mungkin kopi dan segera aku keluar mencari Alex
"Hey Alex!" ucapku sambil menepuk pundaknya sangat keras
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have No Choice
Teen FictionJoshua sudah setahun tinggal sendirian di asrama yang terletak di Washington. Ya, dia dipindahkan oleh kedua orangtuanya kesana agar mandiri. Asal kalian tahu, orangtua Joshua sangatlah kaya raya, jadi tak diragukan lagi kalau Joshua ini tinggal dia...