Gabriell sedang duduk di bangku kantornya, menatap fokus layar Laptop di hadapannya sampai tidak menyadari kehadiran Deline yang sudah berdiri di ambang pintu sambil berkacak pinggang.
"Mau sampai kapan lu kaya gini?" tanya Deline membuat Gab langsung menutup layar laptop di hadapannya
"Kenapa?" tanya Gab sambil menopang dagunya
"Gabriell. Lo tuh udah tinggal disini berapa lama? Udah hampir 4 tahun dan lu masih belum bisa move on? Mati kek lu sana!" omel Deline membuat Gab langsung menundukan kepalanya dan mengacak-acak rambutnya
"Ahh, stress gua Del."
"Pulang sana ke London, nyokap lu udah nyuruh pulang juga." suruh Deline membuat Gab langsung menatap tajam Deline
Bukannya Gab tidak ingin pulang ke rumah, bukan Gab tidak merindukan orang tuanya, hanya saja Gab malas kalau sampainya di London dia harus bertemu dengen sosok Alvredo.
Gab tidak tahu bagaimana kabar Al sekarang, bisa saja Al sudah mempunyai kekasih. Bisa saja Al sudah memiliki tunangan. Dan kalau dirinya kembali ke rumah dan hanya berita itu yang masuk ke telinganya. Sama saja mengubur diri hidup-hidup.
Gab terdiam di tempat, menatap atas langi-langit kantornya. Berdoa meminta kepada Tuhan untuk menguatkan hatinya. Keminta kepada Tuhan agar dirinya bisa melupakan sosok Al.
Ddrttt drttt
Satu pesan muncul dan itu dari mommynya yang tidak Gab baca pesannya, Gab tau isi pesan itu tidak jauh dari pesan sebelumnya. Menyuruhnya pulang.
Akhirnya Gab memilih keluar dari kantor dan berjalan pulang kerumah, memilih untuk pergi hiking. Tetapi saat dirinya sudah siap ingin pergi, tinggal melajukan mobilnya tiba-tiba Deline berdiri di depan mobilnya merentangkan tangannya.
"Ngapain lu? Mau mati?" tanya Gab dari kaca jendela yang terbuka
"Baca sms nyokap lu!" perintah Deline membuat Gab langsung membuka handphonenya
Mommy : Gab pulang sayang, Shakila masuk rumah sakit. Keadaannya kritis, mommy tau kalau dua hari yang lalu Kila dari rumahmu. Dia sekarang lagi sakit, kondisinya parah. Pulang sayang, singkirkan egomu sebentar.
Gab terdiam membaca satu pesan dari mommy nya. Kila sakit, Kila kritis, kondisinya parah. Gab masih terdiam di mobilnya menatap kosong kedepan. Kila sudah dianggap seperti adiknya sendiri, dan sekarang Kila sakit kritis dia masih duduk diam di sini.
"Woi! Sana pulang, gua udah siapin tiket penerbangan." ucap Deline membuyarkan lamunan Gab dan Gab langsung bergegas berjalan menuju bandara
Sampainya di bandara Gab hanya diam di ruang tunggu, Deline akan ikut ke London bersamanya itupun karna paksaan Gab. Membuat Deline pasrah dan akhirnya mengiyakan kemauan temannya.
"Del." panggil Gab saat mereka berdua berjalan memasuki pesawat
"Apa?" tanya Deline berhenti berjalan dan menatap Gab
"Balik yuu." ajak Gabriel sambil menarik lengan Deline
"Goblok siah, gak ada waktu Gab. Lu tuh kerjaannya buang-buang duit mulu!" omel Deline membuat Gab mengerucutkan bibirnya sebal dan pasrah mengikuti Deline
Pernah waktu itu, Gab sudah membeli tiket untuk pulang ke London dan berakhir tiket itu di tempat sampah. Dan Gab memilih pergi liburan ke Lombok memilih menghabiskan weekend dengan Diving, Snorkeling, dan Hiking.
Setelah perjalanan kurang lebih 8 jam, akhirnya Gab dan Deline sampai di London. Tempat kelahiran Gabriell dan tempat dimana dirinya bertemu maupun jatuh cinta dengan sosok Alvredo.
"Ayo." ajak Deline saat mobil Sedan hitam berhenti di hadapannya yang Gab yakin pasti itu mobil mamanya yang menyuruh supir untuk menjemput dirinya.
Gab dan Deline langsung dibawa menuju rumah sakit dimana Kila dirawat. Tidak ada niatan untuk ke rumah Gab sekedar berganti pakaian, dan sekarang Gab ke London tidak membawa koper maupun perlengkapan lainnya, dirinya hanya membawa tas beserta isinya dan diri sendiri.
Sampainya di rumah sakit Gab dari kejauhan langsung melihat sosok orang tua Al, orang tua Gab, orang tua Amel beserta, Amel, Rio, Kevin, Riko, Al, dan disini juga ada Michaell bersama Gita.
Oh, sungguh lengkapnya.
Tidak ada yang menyadari dirinya dari kejauhan, dan yang pertama kali menyadari kehadirannya adalah Sarah— orang tua Al. Sarah langsung memeluknya erat membuat semua pandangan langsung tertuju ke arahnya.
Gab memutuskan untuk memejamkan matanya, memeluk Sarah erat menguatkan Sarah akan kondisi Kila yang katanya semakin memburuk.
"Kamu kemana aja anak nakal?" tanya mommy memarahi Gab dan memukul kepala Gab
"Mom, gak mau meluk anaknya yang cantik ini?" tanya Gab dan mommy langsung memeluk Gab
Selesai sudah edisi berpelukan dan Gab berjalan menuju ke arah Amel dan yang lainnya. Amel dengan perut buncitnya bersama Rio di sampingnya. Membuat Gab langsung mengelus perut Amel sembari tersenyum kepada Amel.
"Berapa bulan mel?" tanya Gab kepada Amel dan berujung Gab ditatap tajam oleh Amel
"Lo! Sana pergi. Gausah balik lagi, jangan pegang-pegang perut gua." omel Amel sambil menangis dan langsung memeluk Gab membuat Gab menatap Rio bingung
"Gua tuh kangen sama lu! Lu kemana aja? Waktu gua nikah lu gak dateng, lu itu udah gua anggep adik sendiri jadi jangan nyusahin gua lagi dengan cara ngilang kaya gini." ucap Amel dan Gab hanya terdiam lalu melepaskan pelukan Amel
"Sorry, gua gak ngilang lagi. Janji." Gab berkata sambil mengelus perut Amel dan Amel yang mulai berhenti nangis
Gab duduk, diam, tidak ada pembicaraan diantara semuanya. Mungkin karena bingung dengan kedatangannya yang secara tiba-tiba. Dihadapannya duduk Gita menggendong bayi yang dia yakin itu adalah anaknya bersama Michaell.
Beda halnya dengan Al yang masih berdiri di sudut ruangan menatap Gab dengan tatapan yang Gab tidak tau apa arti dari tatapan itu.
Jangan lupa voment.
Lasyuu
-FitaFL 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Strong [Completed]
Romance[Seri ke- 2 Stuck On You] Sungguh indah bukan orang yang kamu cintai akan menikahimu, keinginanmu tercapai bisa hidup bahagia bersamanya, mempunyai keluarga kecil dengan orang yang kamu cintai. Tetapi, apakah dia mencintaimu seperti kamu mencintainy...