Stay Strong - 42

4.8K 430 263
                                    

Kevin melangkahkan kakinya masuk kerumah Gita, dirinya menggeret Al keluar saat melihat Al sedang berpelukan dengan Gita. Temannya yang satu ini benar-benar sudah kelewat brengsek, tega-teganya dia menelantarkan istri dan asik berduaan bersama Gita.

"Heh brengsek! Istri lu nyariin lu dan lu malah asik berduaan sama Gita disini. Dimana sih otak lu?" Tanya Kevin dengan emosi yang meluap.

Hendak Gita ingin menghampiri Al dengan cepat Kevin langsung menarik Al, menggeret tubuh Al menuju mobilnya dan membawa Al kerumah lama milik Kevin. Di rumah Kevin tidak segan-segan Kevin meninju Al sampai darah keluar dari sudut bibirnya.

Rasakan saja itu Al.

"Gua terlalu bingung Kev, gua bingung sama perasaan gua." Lirih Al sambil mengusap sudut bibirnya dan ucapan Al membuat Kevin diam tidak meninju Al lagi.

"Orang tua lu bakal kesini malam ini, Aura udah tau semuanya dan dia bilang ke mami." Jawab Kevin dan langsung melangkahkan kakinya keluar rumah, meninggalkan Al yang terdiam mendengar penuturan Kevin.

30 menit berlalu dan Al sudah kembali kerumah, Gabriell terkejut bukan main melihat suaminya pulang dengan keadaan babak belur. Dengan cepat Gabriell membopong Al menuju sofa sedangkan dirinya mulai mengobati luka Al.

Al hanya diam saat Gabriell mengobati lukanya, dirinya memperlihatkan wajah Gabriell yang sangat... Lelah. Ahh, dirinya sangat amat bersalah dengan Gabriell. Kelopak mata Gabriell menghitam dan ada kantung matanya, matanya terlihat sayu. Tangan Al terulur mengelus rambut Gabriell.

"Maafin aku Gab." Ucap Al membuat Gabriell diam, dia tau apa yang akan Al bicarakan.

"Maaf untuk?" Tanya Gabriell dengan satu alis yang terangkat.

"Maaf karna aku belum menjadi suami yang baik buat kamu, maaf karna lagi-lagi aku berhubungan dengan Gita." Lirih Al dengan tangan yang masih mengelus rambut Gabriell.

Gabriell hanya diam, bingung harus menjawab apa. Dadanya sesak mendengar pengakuan dari suaminya, mata Gabriellpun sudah berkaca-kaca hendak ingin menangis tetapi dia tahan sebisa mungkin. Gabriell tidak ingin menjadi cengeng seperti ini.

"Jangan nangisin orang brengsek kaya aku." Ucap Al memohon membuat air mata Gabriell turun tanpa bisa dicegah.

Saat air matanya terjatuh, Gabriell langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Al. Menutup pintu rapat-rapat dan menangis di balik bantal terisak sampai pagi. Membuat matanya semakin membengkak dan menghitam.

Sedangkan Al, dia tidak ingin mengambil resiko untuk menemui Gabriell jadi dia memilih tidur di sofa panjang. Sampai akhirnya benda keras terjatuh di atas perutnya membuat dirinya membuka mata, dan sosok yang pertama dilihatnya adalah maminya menatap dirinya dengan tatapan marah dan kecewa.

"Mami kecewa sama kamu Al." Sarah berkata dengan pelan bersamaan dengan air mata yang turun.

"Mami, maafin Al." Mohon Al kepada Sarah sambil menundukan kepalanya.

"Mami gak pernah ngajarin kamu buat berkhianat. Dan sekarang kamu ngelakuin itu ke istri kamu, kamu seperti itu sama aja kamu nyakitin mami juga." Sarah berkata dengan nada tinggi, kemudian muncul Jonathan (papanya) langsung memeluk Sarah yang mulai terisak.

Al semakin pusing ketika, Amel, Rio, Kevin, Aura, Riko muncul dari pintu dengan menatap Al mengintimidasi. Kenapa disini kesannya seperti dirinya yang sangat amat jahat?

"Gua kecewa sama lu Al." Amel berkata dan langsung membuang muka ke arah lain.

Al menghela nafas dan bangkit dari duduknya.

"Aku gak tau ini perasaan apa, aku nyaman sama Gabriell. Tapi aku lebih nyaman ketika sama Gita, oke terkesan egois ketika aku menginginkan keduanya,"

Stay Strong [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang