Stay Strong - 29

5.6K 491 90
                                    

Satu jam berlalu dan Al masih belum menemukan Gabriell, dirinya sudah menanyakan dimana Gabriell kepada Aura dan Claire. Bahkan Al juga menanyakan keberadaan Gabriell kepada Deline tetapi tanggapan Deline malah menanyakan macam-macam bukan menjawab apa yang dirinya tanyakan.

Al memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, tatapannya tertuju kearah wanita yang sedang duduk di pinggir trotoar. Wanita itu Gabriell, dengan buru-buru dirinya langsung turun dari mobil dan menghampiri Gabriell. Hatinya teriris saat mendengar isakan Gabriell, istrinya menangis dan dirinya sudah benar-benar menjadi suami paling brengsek.

"Gabriell, maafin aku." ucapnya dengan pelan hampir seperti bisikan

Gabriell yang mendengar suara Al langsung mengangkat kepalanya menatap suaminya, matanya sembab, hidung memerah, dengan pipi yang basah akibat air mata. Selama satu jam Gabriell menangis di pinggir jalan dengan berbagai tatapan heran.

Baru saja Gabriell ingin beranjak pergi meninggalkan Al dengan cepat Al langsung mencekal pergelangan tangannya dan menariknya menuju dekapannya. Gabriell meronta tetapi tenaga Al terlalu kuat dibandingkan dengan tenaganya. Al yang merasakan Gabriell sudah tidak lagi berontak dirinya langsung menuntun Gabriell menuju mobilnya, di dalam mobil Gabriell hanya diam dan menatap keluar jendela dengan air mata yang terus mengalir.

Sampainya mereka dirumah, Gabriell langsung melangkah secepat mungkin untuk menghindari Al dan Al yang mengetahui Gabriell berusaha menghindarinya langsung mencekal pergelangan tangan Gabriell.

"Stop Gab, i'm Sorry." ucap Al dengan nada bersalahnya

"Sorry? Kamu bilang Sorry seenak jidat. Gampang banget kamu ngomong!" ucap Gabriell asal, emosinya tersulut ketika Al menatapnya penuh harap

"Aku bisa jelasin—"

"Jelasin apa! Apa yang mau dijelasin? Kamu mau jelasin kalau kamu having sex dengan Gita di Bali? Aku sudah tau." ucap Gabriell memotong ucapan Al membuat Al semakin pusing dengan fikirannya. Al baru ingat kalau dirinya tidak bisa membodohi Gabriell dengan mudah, buktinya Gabriell sudah tau perihal dirinya dengan Gita yang berpergian ke Bali.

Gabriell sudah benar- benar marah, emosinya sudah tidak bisa dia kontrol. Tidak biasanya Gabriell menyahuti ucapan Al tetapi ini beda permasalahannya. Dirinya sudah dikhianati dan Gabriell tidak terima itu. Aura yang mendengar kakaknya bertengkar dirinya langsung mengumpat di balik tembok dan mendengarkan semuanya dari awal percakapan mereka berdua.

Al berusaha mendekat kearah Gabriell menatap istrinya dengan tatapan memohon, baru saja Al ingin memegang lengan Gabriell dengan sigap Gabriell langsung menghentakan tangan Al kasar.

"Don't touch me!" peringat Gabriell sambil menjauh dari Al

"Gabriell, please listen me." mohon Al kepada Gabriell dengan menatap Gabriell sendu

"Stop it Al, i'm just really tired of having feeling." ucap Gabriell lalu berlalu meninggalkan Al

Seperginya Gabriell Al menghela nafas berat, ini masalah paling berat. Membujuk Gabriell untuk memaafkannya sangat susah, saat kuliah dulu dirinya lupa unthk menjemput Gabriell dan Gabriell menunggu berjam jam di kampus sendirian membuat Gabriell pulang dengan muka marah lalu mendiami Al selama satu minggu. Tetapi ini beda masalah, dirinya bukan lagi teman semasa kuliah mereka sudah berumah tangga dan permasalahan kali ini adalah kebodohannya.

Al mengacak rambutnya frustasi, dirinya berfikir bagaimana caranya membujuk Gabriell untuk memaafkannya.

"Gabriell." panggil Al saat melihat Gabriell sedang berjalan menuju dapur

Dirinya menghampiri Gabriell dan mengahalangi jalan untuk Gabriell kembali ke dalam kamarnya.

"Awas!" ucap Gabriell jengkel

Stay Strong [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang