Chapter 4

67 2 0
                                    

Abi mengehela nafasnya. Badannya terasa kaku seperti patung. Sudah hampir dua jam Abi harus berpose dengan pose yang berbeda-beda, dan sekarang semua tulangnya sudah mulai pegal.

" Ok kita selesai " ucap Danil, sang photografer.

Abi mengehela nafasnya lega. Akhirnya ini yang dia tunggu-tunggu. Dengan lesu Abi berjalan kedalam ruangannya dan duduk dikursi panjang pojok ruangannya. Gadis itu mengambil sebotol air mineral dari tas selempangnya dan meneguknya, Abi memang selalu membawa botol minum sendiri untuk berjaga-jaga. Abi mendesah lega saat air mineral itu mengalir ditenggorokannya yang sudah sangat kering seperti gurun pasir.
Oh Abi ingin cepat-cepat pulang dan berbaring di kamarnya.

Ketukan dipintu membuatnya menoleh.

" Siapa?" tanya Abi.

" Ini aku Bi, Mia " ucap orang itu dari luar ruangan.

" Oh masuk aja Mi, gak aku kunci kok " ucap Abi.

Setelah itu muncul seorang gadis cantik dengan badannya yang proposional dan juga kulitnya yang eksotis, dan itu menambah kesan seksi pada Mia.

" Hallo Bi " ucap Mia sambil tersenyum dan duduk disamping Abi.

Abi membalasnya hanya dengan senyuman. Dia sudah sangat lelah hanya untuk berbicara.

" Mmmm.. Bi besok ada pemotreran di Bangkok, kau ikut ?" tanya Mia.

" Enggak deh, aku nggak bisa May, ada urusan " ucap Abi.

Ya Abi baru ingat kalau dia harus melamar kerja diperusahaan Marcel , jadi otomatis dia tidak bisa ikut pemotretan besok.

" Ah sayang sekali " ucap Mia.

" Memangya aku harus ikut?" tanya Abi.

" Tidak juga sih, aku mau kenalin kau dengan temanku siapa tau cocok " ucap Mia dengan senyuman yang menggoda.

" Ah aku nggak tertarik deh Mi " ucapku.

" Ayolah Abi disini hanya kau yang masih lajang, tidak bosan memangnya?" tanya Mia.

" Aku masih menikmati kesendirianku Mi, jadi terimakasih ya " ucap Abi.

" Ayolah Ab, kau ini mumpung kau masih muda " ucap Mia.

" Tidak Mi, aku ada urusan lebih penting " ucap Abi.

" Yasudah lah, Ab aku duluan ya" ucap Mia.

Abi hanya mengangguk dan Mia berjalan keluar dari ruangannya. Dia juga harus pulang, diraihnya tas miliknya lalu mulai berjalan keluar dari studio menuju basment.

Abi melirik jam tangannya saat sudah didalam mobil, pukul tujuh malam, dia harus cepat. Setelah menyalakan mesin mobil Abi mulai melajukan mobilnya.

**

Sedangkan Rolan kini masih fokus pada laptopnya. Dia melirik jam tangannya, pukuk delapan malam. Seharian Abi tidak menelponnya sama sekali, bagaimana kabar gadis itu. Diraihnya ponsel miliknya di atas meja dan mulai mencari kontak Abi.

" Hallo"

..............

" Kau dimana?"

.............

" Yasudah hati-hati "

Setelah menelpon gadis itu Rolan kembali meletakkan ponselnya diatas meja. Sekarang dia sudah sedikit lega setelah mendegar suara gadis itu. Malam ini dia sudah ada janji dengan Abi untuk menunjukkan apartemennya yang baru saja ia beli kemarin dan akan gadis itu tempati besok.

Handsome and The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang