Part 1

238 4 0
                                        

Wanita itu berjalan dengan anggun memasuki gedung tinggi dihadapannya dengan papan nama yang besar terpampang jelas didepan gedung tinggi itu Peterson's Corp. Semua mata tertuju pada wanita itu saat memasuki gedung kantor ini. Mungkin dalam pikiran mereka apa yang dilakukan wanita secantik bak bidadari disini?,

" Permisi, bisa saya bertemu dengan Pak Rolan?" tanya wanita itu saat berada di receptionis dengan senyuman yang mampu membuat semua pria tunduk padanya.

" Maaf, mbanya udah buat janji?" tanya pegawai itu.

" Ah saya belum buat janji tuh, tapi cuman sebentar kok " ucap wanita itu.

" Maaf mba sekali lagi tapi nggak bisa, mba-nya harus buat janji dulu " ujar pegawai itu sopan.

" Sebentar " ucap wanita itu sambil mengeluarkan ponsel dari tas mahalnya.

" Halo " ucap wanita itu.

.............

" Rolan bantu aku disini, pegawai mu tidak mengizinkanku bertemu dengan mu " ucap wanit itu.

.............

" Iya "

Wanita itu pun memasukan kembali telponnya kedalam tas. Tak berapa lama kemudian seorang pria tampan degan jas mahalnya menghampiri wanita itu.

" Hai Ab " ucap pria itu dengan cengiran khasnya.

" Kau membiarkan aku menunggu disini Rolan" ucap wanita itu.

" Ok ayo diruanganku saja " ucap Rolan sambil mengulurkan tangannya kepada wanita itu.

Dengan senyuman manisnya wanita itu menerima uluran tangan pria itu lalu menggenggam erat tangan pria itu.

" Ok silakan duduk tamu kehormatanku " ucap Rolan.

" Ah trimakasih " ucap wanita itu.

" Ok Ana Abigail Cloretz kenapa kau datang kesini?" tanya Rolan.

Ya wanita itu Ana Abigail Cloretz dan akrab dipanggil Abi, wanita cantik dengan dendam yang disimpannya. Wanita cantik dengan masa lalunya yang runyam.

" Rolan apa kau yakin mereka tidak akan mengenaliku ?" tanya Abi.

" Ya aku yakin, memangnya kenapa?" tanya Rolan.

Sedangkan pria itu bernama Rolandino Albert Peterson, seorang CEO muda perusahaan Peterson's Corp yang telah dibangun ayahnya Goerge Peterson dengan susah payah. Saat usianya berusia 17 tahun Rolan harus menanggung tanggung jawab besar sebagai seorang CEO karna keinginan ayahnya. Mau tak mau lelaki itu harus menerimanya dengan senang hati, tapi bukan berarti dia akan melupakan cita-citanya menjadi seorang dokter seperti jejak kakaknya. Dengan kejeniusannya Rolan berhasil lulus SMA diusia 16 tahun. Lalu lanjut memasuki dunia perkuliahan dalam usianya yang masih 17 tahun dan lulus dengan gelar dokter diusia 20 tahun.

Tapi sayang gelar dokter itu harus dia lupakan karna dirinya harus fokus pada perusahaan. Ya setelah dua tahun Rolan berkerja menjadi seorang dokter umum di Rumah sakit ternama lelaki itu harus menerima kenyataan pahit bahwa ayahnya Goerge meninggal dunia. Dan dengan kepergian ayahnya Rolan harus benar-benar fokus pada perusahaan ayahnya. Seharusnya ini tugas kakaknya, tapi kakak laki-lakinya tidak berniat meninggalkan dunia kedokteran yang telah dia rintis selama hampir lima tahun. Jadilah semua perusahaan kini dibawah kendali Rolan. Dan soal Abi, dia sudah berteman baik saat mereka duduk dibangku SMP. Bahkan sekarang ia sudah menganggap Abi sebagai adiknya

" Tapi kenapa aku sedikit ragu dengan rencana ini ya ?" tanya Abi dengan lesu.

" Ayolah Ab, gadisku ini tidak gampang menyerah " ucap Rolan.

Handsome and The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang