"Daniel, apakah kau melihat baju-baju ku?" tanya Kayla yang masih mengenakan handuk kepada Daniel yang sedang bersantai di sofa sambil menonton TV.
"Sudah ku buang. Semua bajumu sangat ketinggalan jaman," jawab Daniel santai tanpa melihat Kayla.
Kayla menatap Daniel tidak percaya. Bagaimana bisa pria ini membuang semu bajunya seperti sampah. "Daniel!! Kau tidak punya hak atas barang-barang pribadiku. Itu bajuku dan kau membuangnya seperti sampah," protes Kayla sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai.
Daniel menghela nafasnya pelan. Ia lalu bangkit dari posisinya, berjalan ke arah Kayla.
"Kau lupa. Ini rumahku jadi aku berhak melakukan apa saja," ucapnya santai.
"Kau!!" geram Kayla. "Kau benar-benar membuatku marah. Kau membuang semua bajuku tanpa terkecuali. Tunggu," Kayla terdiam sebentar. "Kau membuang pakaian dalamku juga?" tanya Kayla dengan nada pelan dan wajah menahan malu.
Daniel tersenyum lalu ia mengangguk pelan. Kayla semakin geram melihat tingkah Daniel yang sama sekali tidak merasa bersalah.
"Bagaimana denganku sekarang?!! Aku tidak memiliki selembar baju, pun!"
Daniel mengangkat sebelah alisnya.
"Kau tidak membuka lemari di kamarmu? Aku sudah menyiapkan semua pakaian baru untukmu. Pakaian dalammu pun sudah ku ganti dengan yang baru," jawab Daniel masih santai. Mendengar ucapan Daniel itu, Kayla terdiam. Ia lalu menatap pria itu intens.
"Kau tahu ukuranku darimana?" tanya Kayla curiga.
"Tenang saja. Aku tidak tertarik dengan ukuran seperti milikmu," jawab Daniel lagi sambil berusaha menahan tawanya. Kayla sedikit malu dengan ucapan Daniel itu.
"Kau!! Akan ku beri kau pe-"
"Jangan banyak goyang. Kau ingin handukmu jatuh?" kata Daniel memotong perkataan Kayla. Daniel perlahan-lahan mulai mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Kayla.
Kayla mundur secara perlahan saat Daniel terus mendekatinya.
"Kenapa? Kau sudah menyadari pesonaku?" Daniel lalu menghentikan langkahnya saat punggung Kayla sudah menyentuh tembok. Jantung Kayla mulai berdetak dua kali lebih cepat.
"Jangan terlalu percaya diri, tuan pemarah. Tentu saja aku tidak akan jatuh cinta kepada pria ketus dan pemarah sepertimu," Kayla pura-pura berbicara dengan nada ketusnya. Daniel tersenyum kecil.
"Tentu saja kau akan jatuh cinta kepada pria dengan sejuta pesona sepertiku," balas Daniel penuh percaya diri. Kayla tertawa, membuat senyum Daniel seketika menghilang karena kaget.
"Kau sungguh memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi," kata Kayla lalu kembali tertawa.
"Baiklah. Mari kita bertaruh," kata Daniel. Kayla berhenti tertawa.
"Kau ingin bertaruh? Baiklah," balas Kayla tak kalah percaya diri.
"Taruhannya, siapa yang mengatakan cinta lebih dulu diantara kita, dianggap kalah"
"Setuju. Jika kau kalah, kau akan menceraikanku dan menjadikanku wanita bebas seperti dulu. Setuju?" tawar Kayla. Daniel diam sejenak, memikirkan tawaran wanita itu.
"Baiklah. Jika kau kalah, kau akan tetap bersamaku selamanya. Deal?" kata Daniel lalu mengulurkan tangannya ke Kayla.
Kayla mengangguk dan membalas uluran tangan Daniel. "Deal"
Daniel melepas tautan tangannya dengan Kayla. "Kalau begitu cepatlah pakai bajumu. Aku tidak ingin dada kecilmu itu merusak mataku," kata Daniel lalu berjalan pergi meninggalkan Kayla yang malu karena ucapan vulgarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Her Go (COMPLETE) ✅✅
RomanceSaling membenci lalu akhirnya saling mencintai. Kayla membenci Daniel, pria kejam yang memaksnya untuk menikah dengannya. Kayla membenci Daniel, pria mesum yang selalu berhasil membuat pipinya merah merona karena kata-kata dan perlakuannya. Kayla...