Iam pov#"Kenapa kerumah sakit jiwa. Jangan bilang ibu dipindahkan kesini"ucapku kaget saat mengantar ibuku yang kutau itu rumah sakit jiwa yang semua pasiennya orang gila. Huftt. Membayangkannya saja sudah mengerikan.
"Tidak. Ibu hanya ingin menemui dokter Indra ada yang perlu kita bicarakan karena dokter Indra orang yang sangat sibuk jadi ibu terpaksa kesini dan meminta kamu menemani ibu"
Dengan rada risih dengan orang-orang gila berkeliaran kesana kemari tapi kalau bukan karena ibu tidak akan sudi aku masuk tempat ini.
Tapi ,tiba-tiba pandanganku berhenti kepada seseorang yang aku kenal.
"Alika, apa yang dia lakukan disini"
"Ray,,,Ray,,,"panggil ibu tapi aku masih fokus pada alika.
"Ibu pergi saja Ray tunggu disini"ucapku tanpa memperdulikan ibuku yang telah pergi.
Kulihat dia sedang berusaha bicara dengan seorang laki-laki yang sudah berumur. Seperti bapak-bapak yang aku tidak tahu siapa dia. Aku hanya tau bapak itu juga gila.Karena terfokus kepada Alika sampai baru menyadari ada yang menyentuh pundakku dan setelah aku menoleh aku sangat kaget lalu berlari kesegala arah sampai akhirnya aku hampir menabrak Alika. Alika seperti kaget tapi karena aku sangat ketakutan tanpa pikir panjang aku langsung bersembunyi dibalik badan Alika.
"Al,,,Al,, bantu aku Al. "Ucapku ketakutan.
"Om ganteng ayo main petak umpet yuk. Om sembunyi nanti Alika cari."ucap Alika kemudian.
Hebatnya orang gila tadi bisa nurut begitu aja. Sepertinya Alika sering kesini sampai orang tadi bisa takluk.
Setelah semua terasa aman Alika berbalik menatapku tak suka lalu meraih tasnya lalu pergi.
"Al,,Al,,, tunggu Al."
"Berhenti mengikutiku Ray"ucap Alika dengan nada tinggi bisa kupastikan sepertinya dia marah padaku.
"Aku tidak mengikutimu. Aku kesini sedang mengantar ibuku. Dia seorang dokter dan dia ada urusan dengan dokter Indra. Dan kebetulan aku ketemu kamu disini"Sepertinya Alika sedikit merasa tidak enak dengan sikapnya tadi bisa dilihat dia langsung pergi. Tapi buka aku kalau membiarkan dia pergi dengan pertanyaan diotakku.
"Siapa orang gila yang kau ajak bicara tadi dan untuk apa kau disini"
"Ayahku tidak gila dan apa yang kulakukan disini itu bukan urusan kamu"ucap Alika lalu pergi. Ingin kukejar tapi tiba-tiba ibu memanggilku dan aku harus kembali mengantar ibu kerumah sakit lagi.
Setelah mengantar ibu kuputuskan langsung pulang tapi lagi-lagi aku melihat Alika masuk kesebuh ruangan sambil sepertinya dia habis menangis.kulihat dia dari balik jendela samar-samar kulihat dia sedang menangis disamping seorang wanita seumuran ibuku yang terbujur kaku.
Kuputuskan bertanya kepada dokter Andi yang kebetulan lewat.
"Dokter Andi"
"Hay Ray"
"Apa dokter tahu siapa orang yang dirawat didalam ruangan ini"
"Apa kau mengenalnya"
"Yeah, aku mengenal Alika hanya tidak mengenal siapa yang dirawat itu"
"Oh itu. Dia ibu Alika. Dia koma setelah melahirkan Alika sampai sekarang sudah banyak dokter membujuk mengiklaska. Ibunya tapi Alika kekeh tetap dengan perawatan ibunya. Aku kasihan dengannya Ayahnya bangkrut dan aku tidak tau dimana sekarang Ayahnya hanya kutau dia mati-matian berusaha mencari biaya ibunya""Terima kasih atas infonya dok"
"Sama-samaRay,,,,,"Alika. Entah apa yang telah terjadi tapi bagaimana kau bisa melewati ini sendiri. Ayahmu masuk rumah sakit jiwa dan ibumu koma dan kau harus mencari biaya untuk perawatan ibumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She ALIKA
FanfictionIni tentang bagaimana akhirnya aku tau hidup tidak selalu tentang cinta. Jika kamu berfikir kamu akan mati tanpa cinta. Mungkin kamu harus memikirkan itu dua kali. Dan ALIKA kau mengajarkan aku hal positif dalam hidup ini. Yang mungkin tak kufikirka...