#8

15 1 0
                                    

# Authorpov

Hari ini cuaca sangat cerah. Secerah expresi Rey dan teman-temannya. Mereka menikmati hari ini dengan bermain basket. Permainan mereka semakin seru terlebih para pemandu sorak yang terus memberi semangat. Walaupun para gadis-gadis itu lebih menonjolkan memberi semangat ke Ray permainan mereka tetap seru.
Lelah ,itu pasti . Setelah sekitar 1 jaman mereka mengakhiri permainannya.


Ada yang bilang manusia itu mempunyai indra keenam. Dan mereka sering merasakan jika ada yang melihat atau memandangnya apalagi kalau itu terjadi tengah malam. Huuuuu. Sudah lupakan. Tapi yang jelas hal itu memang sering terjadi. Seperti yang dialami Rey sekarang. Entah apa yang terjadi dia langsung menoleh keseorang yang sepertinya dari tadi terus memandangnya. Alika. Yeah Rey tidak sengaja menangkap basah Alika sedang memandangnya tapi lalu pergi setelah Rey melihatnya.

Ada sesuatu yang aneh dengan gadis itu tidak seperti kemarin.

"Aku pergi dulu "ucap Ray kepada temannya.

Yeah . Rey mengejar Alika.

"Al,, "panggil Ray sambil menarik pergelangan tangan Alika.

"Apa kau sudah makan siang"

"Aku tidak lapar"jawab Alika datar.

"Tapi,aku sangat lapar. Kamu maukan menemaniku"tanpa menunggu jawaban Alika Rey sudah menarik Alika.

"Aku sibuk . Kau bisa mencari orang lain . Penolakanku tidak akan membuatmu makan siang sendirian"ucap Alika sambil melepaskan genggaman lengannya dari Ray dan berlalu pergi.

Ray masih terpaku ditempatnya. Rasanya baru kemarin dia akhirnya bisa bercanda dengannya. Tapi, tiba-tiba hari ini dia mulai kaku lagi. Ada apa dengan Alika?

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Angin bawalah semua beban ini. Dan bawalah aku terbang bersamamu ketempat paling indah.

Angin semilir menerpa wajah Alika begitu lembut. Mencoba sekedar menghapus semua beban untuk sesaat. Meski dia sangat tahu itu tidak mungkin terjadi. Karena semua masalah itu ada untuk dihadapi dan diselesaikan bukan untuk dihindari. Menghindarinya memang membuat masalah itu cepat hilang tapi juga membuatnya kembali dengan cepat dan sangat hebat.

"Angin ,,, bawalah semua beban yang dia hadapi ya "

Suara yang tidak asing itu membuyarkan semua lamunan Alika. Alika menoleh kesumber suara. Terlihat Ray sedang menikmati angin seperti yang dilakukan Alika.

Dengan cepat Alika mengambil beberapa buku yang sengaja dia letakkan diatas rerumputan dan berjalan pergi.

"Tak bisakah kau tidak membuatku khawatir"ucap Ray.

"Aku tidak pernah memintamu melakukan itu"

"Tidak ada satu orangpun yang pernah diminta khawatir karena khawatir itu bukan sebuah permintaan"

"Kalau begitu jangan perduli semua tentangku


Jika kau mau membagi sedikit dari duniamu yang gelap. Maka akan kuberikan seluruh duniaku yang terang dan tak mengapa jika duniaku menjadi gelap. Asal bisa kulihat pelangi diwajahmu.

Malam ini suasana cafe sangat ramai. Apa lagi ini malam minggu dimana ribuan pasangan kekasih menikmati malam. Sebenernya kenapa kebanyakan orang menyebut malam minggu itu malam yang pas untuk pasangan kekasih . Bukankah jika difikir-fikir , semua malam itu sama asal kau bisa bersama orang yang paling kau cinta .

Sepertinya malam ini cafe sangat penuh sampai Ray tidak menemukan duduk. Sampai dia menemukan orang yang sedang menyanyi diatas panggung. Alika . Saat itu juga Alika menyadari kegadiran Ray , Alika menghabiskan lagunya lalu pergi.

"Al,,,"panggil Ray sudah mengejar Alika.

"Apa kau tak melihat. Aku sedang sibuk. Dan jangan selalu datang saat aku sibuk"

Ray tidak menanggapi ucapan Alika tapi dia langsung pergi kepanggung. Membuat Alika bingung apa yang akan dilakukan Ray disana.

Ray meraih sebuah gitar dan menyanyikan sebuah lagu "Adrian martadinata-Ajari aku"

"Lagu ini kupersembahkan untuk perempuan special yang selalu mengisi lagu dipanggung ini"ucap Ray setelah mengakhiri lagunya.

Semua pengunjung bertepuk tangan histeris terutama dari kaum perempuannya dan itu sempat membuat para lelaki cemburu tapi masih ikut tepuk tangan karena performen Ray benar-benar memuka. Sepertinya Ray lebih cocok jadi penyanyi dibanding jadi drumer. Selama ini teman-tenannya memang tidak ada yang tahu kalau Ray bisa menyanyi.

"Sumpah demi apapun Ray itu Romantis banget ya. "Ucap Tami kepada Alika. Sementara Alika masih terfokus kepada Ray sampai akhir menghampirinya.

Ray dan Alika sama-sama diam . Lalu tiba-tiba Ray memeluk Alika.

"Maafin aku kalau aku tidak selalu peka apa yang terjadi denganmu. Tapi apapun itu aku akan selalu ada disampingmu kapanpun"

Semua ucapannya Ray membuat Alika terdiam nyaman dipelukan Alika. Rasa itu aneh jatungnya terus berdetak setiap kali Ray ada dihadapannya dengan rasa nyaman dan aman berada disisinya. Dia seperti malaikat penolong dari setiap masalahnya. Apa mungkin ini saatnya dia harus mulai membuka dunianya untuk Ray ? Apa Ray orang yang tepat ?

"Eheemmz"

Suara itupun membuyarkan suasana romantis Ray dan Alika.

"Saya tidak melarang kalian melalukan apapun malam ini . Asal kalian mau bertanggung jawab atas ulah kalian ini. Sekarang kalian lihat dan dengar semua para pengunjung dicafe ini"ucap pak Indra selaku pemilik cafe ini.

Yeah memang benar gara-gara suara merdu dan karisma dari Ray membuat semua para pengunjung meminta Ray untuk menyanyi kembali.

"Tapi pak ini bukan,,,,"belum sampai Alika melanjutkan kalimatnya Ray sudah memotongnya.

"Dengan senang hati pak. Diminta setiap haripun saya mau asal ada Dia"ucap Ray sambil melirik dan menggenggam erat tangan Alika. Itu sempat membuat Alika kesal. Tapi entah kenapa Alika menerimanya.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She ALIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang