Ilhoon tidak perlu repot-repot menoleh ketika merasakan perutnya disikut.
Pasti Eunkwang hyung.
Dan pasti di depan sana sudah ada Hyunsik.
Dan Ilhoon tidak perlu repot-repot untuk memanjangkan leher, sontak berdiri, berdiri lalu lambaikan tangan norak, atau lambaikan tangan sok cool demi diketahui keberadaannya oleh Hyunsik yang tampaknya kesulitan mencari bangku kosong di tengah kerumunan manusia kelaparan.
Sebab Sungjae sudah melakukannya.
Sebelum dia kabur bersama Eunkwang dan tawa sok jaim mereka. Tak lupa dengan tepukkan keras di bahu dan ucapan 'good luck' dengan engrish payah.
Huh? Good luck apanya?
"Hoonie!"
Kan, sudah dibilang dia tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga agar dihampiri Hyunsik.
Karena memang seharusnya begitu. Kodratnya memang seharusnya Hyunsik yang menghampirinya bukan sebaliknya.
Meskipun Ilhoon belum 'terbiasa' dan mungkin tak akan pernah biasa dengan panggilan 'hoonie' sebagai tanda 'kepemilikkan'-nya.
"Ha-lo," Ilhoon memaki pelan, mari salahkan siulan sialan dari Seunghoon duet Jaewon (what? Sejak kapan mereka jadi teman berbagi meja kantin?) yang membuatnya dan kestabilan suaranya tidak fokus.
"Hai juga, hehe," Hyunsik menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal menggunakan tangan kirinya yang bebas seraya menyunggingkan senyum giginya.
Hah?
Ilhoon baru mau menanyakan hal tersebut saat Hyunsik terburu-buru menjelaskan. "Maaf mengganggumu karena main asal duduk saja di meja kalian tapi kado-kado ini menjerit. Kau tau? Valentine?"
Hyunsik tidak berniat sedikitpun untuk meremehkan kemampuan otak genius Ilhoon dikarenakan keseringan berkumpul dengan teman-teman 'idiot'nya hanya saja memastikannya...otaknya sama sekali tidak terpengaruh bukan? Atau mungkin orang secuek Ilhoon tidak....tau?
Ilhoon sendiri tidak masalah dengan nada dan pertanyaan yang ia lontarkan. Dia sendiri sudah duduk dengan'rapih' dan menunggu loveshot dari senyum pemuda Im tersebut dengan 'manis'. Iwh sekali.
Ilhoon melirik ke arah sepotong cokelat yang baru diselipkan di dalam kantong jasnya oleh Seokjin, katanya 'jaga-jaga' saja.
Oh, ternyata ini alasannya. Agar aku tidak apatis dan sekonyol Taehyung 'adik'nya yang memberikan cokelat pemberian Yoongi pada kekasihnya sendiri seperti yang ia ceritakan dulu huh?
"Tidak masalah, aku juga sedang menghindari dua manusia tadi dan orang-orang idiot lain," meskipun berusaha untuk menggunakan kosakata yang baik dan benar, mulutnya tetap saja tidak bisa dikompromi untuk 'jaga omongan' pada 'crush'nya ini.
Ilhoon tidak senorak Seunghoon yang tiba-tiba berubah normal hanya karena naksir kakak kelas cutie mereka tapi ia juga tidak 'seapatis' Mino yang baru menyadari 'kode-kode' dan 'lampu hijau' dari kekasihnya, Kang Seungyoon (mereka berdua boleh berkata sedang backstreet tapi itu semua terlihat jelas hah). Setidaknya ia masih terus 'kepikiran' saat dua minggu lalu, dirinya tak sengaja kepergok oleh Minhyuk si polos tengah menjotos lengan Hyunsik sembari tertawa bersama dan tebak apa yang ditanyakan oleh Minhyuk?
'Wow, kau bisa semudah itu pada Hyunsik? Memukulnya sebagai keakraban? Bukankah itu terlalu kasar untuk ukuran manis dan uke sepertimu dan aku? Ada ya laki-laki yang suka seperti itu?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Senpai?
RandomMengisahkan kebingungan Chanwoo, Bambam, Youngjae, Ilhoon, Namjoon, Jackson, Jimin, Mingyu, Mino, Hyungwon, Seunghoon, Hanbin menghadapi baik senpai atau senior mereka dalam kisah kasih di sekolah! [Shounen-ai! BxB Yaoi!]