Wonwoo menghela nafas cukup panjang.
Memang betul kesalahannya sendirilah yang membuatnya berakhir sendirian di dalam dorm. Niatnya memberikan kejutan untuk selusin manusia ayan itu dengan muncul tiba-tiba di tengah malam dan memeluk mereka satu persatu like 'hello-i-fucking-come-back-bish' jelas gagal total berkat pemuda Jeon ini tidak mengetahui satupun jadwal Seventeen yang terbaru sampai tidak mengetahui bahwa hari ini mereka akan pre-recording di salah satu stasiun televisi korea.
Sial sekali nasibnya.
Tapi tak apa. Ia jadi tidak harus menciumi mereka satu persatu (amit-amit trio idiot itu) sesuai pinky promise-nya pada sang bunda. Selain itu, waktu kosong seperti saat ini bisa ia manfaatkan untuk berhibernasi (marahi saja para hyung line, Soonyoung, dan Jihoon yang hobi menelepon saat malam). Kapan lagi dorm mereka setenang ini?
.
.
.
Tapi tetap saja.
Wonwoo tidak terlalu suka kebisingan bukan berarti ia harus berada di suatu ruangan yang hanya berisi dirinya seorang. Terlalu sunyi, dorm mereka juga cukup luas, kalau tanpa orang begini jadi-
"ARGH!"
"AA!"
Wonwoo berteriak seperti anak gadis dengan suara beratnya (maafkan sifat alaynya, ini gara-gara Jeonghan dan Jisoo sering menghubungi belakangan ini) tapi ia tak merasa sedikitpun pernah berteriak sepeti itu, lalu tadi suara sia-
"Wonwoo hyung?" Suara berat lain yang sangat ia kenali mengalun di telinganya.
"Ah?" Hanya itu yang bisa pemuda bermata kecil ini katakan sebagai respon begitu melihat pemuda lebih muda darinya (yang tenyata tak sengaja pahanya ia sikut) bangun dari posisi telentangnya di atas sofa.
Mingyu tampak jauh berbeda setelah mereka tak lama jumpa sekitar....err...2 bulan? Rambutnya tak lagi dicat dan tidak ada gaya rambut poni apalah itu (Wonwoo tidak suka saja dan semakin tidak suka begitu Mingyu yang terkena dampak style tersebut) atau mungkin gaya-gaya sok keren-hot-af yang ia tunjukkan dalam bentuk menjadi vampire saat fanmeet kemarin.
Gaya berpakaian Mingyu tidak berubah tapi mengapa ia merasa seperti....ada yang berbeda ya?
Ah, karena sudah lama tak bertatap muka mungkin. Mingyu sama sekali tak menghubunginya, entah enggan atau sibuk karena Dino yang tak dekat dengannya hobi sekali menelepon hanya untuk mengatakan 'hyung! partku makin banyak loh!' atau 'hyung! aku sudah setampan Vernon!' tanpa peduli bahwa Wonwoo sama sekali tidak tertarik untuk mendengarnya kecuali itu berhubungan dengan kesembuhannya yang semakin cepat.
"Sudah sembuh?" Mingyu merubah posisinya menjadi duduk dan menepuk-nepuk sisi lain sofa yang masih kosong, niatnya untuk menyuruh yang lebih tua ikut duduk tetapi pemuda berkacamata dan memakai jaket serta syal di musim panas terlihat seperti memberikan tatapan menghakimi, sama persis dengan pertemuan pertama mereka.
"Kau pikir aku terlihat sakit? Apa agensi akan membiarkan aku datang dengan perut sakit setelah orang tuaku protes?" Sungguh, menghadapi Kim Mingyu yang ternyata tetap bersikap sok keren selalu membuatnya gila, pengertian secara harfiah. Apalagi menggunaan nadanya, ugh...Jangan salahkan dirinya yang langsung menyalak begitu, Wonwoo sudah terlalu lama untuk berkomunikasi langsung dengan manusia kembali, wajar saja ia kembali terlihat sinis.
Mingyu mengernyitkan dahinya, terusik dengan cara Wonwoo menjawab pertanyaannya. Lalu ia mulai menelisik hyungnya mulai dari atas hingga ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Senpai?
De TodoMengisahkan kebingungan Chanwoo, Bambam, Youngjae, Ilhoon, Namjoon, Jackson, Jimin, Mingyu, Mino, Hyungwon, Seunghoon, Hanbin menghadapi baik senpai atau senior mereka dalam kisah kasih di sekolah! [Shounen-ai! BxB Yaoi!]