"MARKKK!"
BYURRRR!
Demi Bambam dan kolor warna-warninya, memukul telak Jackson di rahang rasanya masih dikatakan kurang untuk membalas sikapnya yang berhasil mempermalukan Mark di depan kantin, di hadapan gadis-gadis populer!
"Uhuk! Uhuk!"
"Sudah sudah, Mark. Keluarkan saja, yang tidak baik memang harus dikeluarkan jangan dipendam lama-la-"
"Diam kau, Romeo!" sembur Mark sembari mengusap kasar bibirnya yang baru saja menyemburkan segelas lemon tea penuh. Uangnya terbuang sia-sia. Sialan, Jackson Wang!
Romeo tentu saja langsung mundur, lebih tepatnya ditarik mundur oleh Jackson yang tidak takut matinya main asal merengsak masuk saja.
"YI EN TUANNN HOW DARE U DO IT THAT TO-"
Mark buru-buru menyumpal mulut besar Jackson dengan sapu tangan Jinyoung yang selalu ia keluhkan berbau tak sedap meski sudah berkali-kali dicuci tanpa tau kalau Khunpimook diam-diam mengambilnya untuk mengelap keringat Jaebum dan Yugyeom yang berlatih seharian.
Sepasang mata Jackson yang memang sudah besar semakin membesar. Buru-buru ia memuntahkan kembali sapu tangan berbau kaus kaki itu.
"HUEK! TEGANYA KAU MARK MEMBERIKANKU INI! UGH, KUTANG YUGYEOM, BAU SEPATU YOUNGJAE ATAU KAOS KAKI JAE-"
"Sssttt, Jack."
Jackson mengerucutkan bibirnya kesal. Kadang kala Mark terlihat lebih mendominasi karena umur dan kedewasaannya, semua temannya juga mengomentari hal itu meskipun Jackson sering mengelak.
Tetatpi terkadang Jackson jadi ikut kesal menyadari bahwa yang mereka komentari ada benarnya juga.
"To the point."
Senyum lebar khasnya mengembang. Bagaimana pun juga dia tidak bisa menolak sikap dominasi Mark yang menyenangkan. Mark juga tentunya tidak segalak Ilhoon atau Seungyoon yang tega menendang pacar masing-masing saat PMS.
Mark Tuan kan baik dan sayang sekali pada Jackson Wang, hehehe.
Mark yang sudah bersiap mendengar story telling mulai mempersiapkan posisi menyanggah dagunya dan memutar kedua bola matanya jengah. Jackson dengan kenarsisannya, pasti mulai lagi.
"Hehehe, kau baik sekali Mark. Sohibnya siapa sih? Hehe, jelas lah sohib karib sehidup sematinya Jackson Wang ya alias aku. Siapa sih yang tidak rindu suara seorang Jackson Wang setelah menjadi roomate lebih dari 2 tahun sekalipun dia pendi-"
Mark mulai kesal tapi tindakkan aneh mulai terjadi.
Mulut lebar Jackson yang elastis terkatup rapat.
Jari-jari lentik Mark yang memiliki celah di tiap jari mulai merapat.
Ada apa?
"ASTAGA MARK KENAPA AKU JADI BAIK HATI LAGI. MEMANG BENAR KATA YOUNGJI KALAU AKU INI MUDAH SEKALI TERPEDAYA. DASAR MARK! AKU TIDAK AKAN TERPEDAYA PADA WAJAH TAMPA-EH CAN-TIDAK MA-"
BRAK!
"DEMI KAU YANG SANGAT JOROK JUGA, SEBENARNYA ADA APA? KENAPA JADI KAU YANG MARAH-MARAH?! CERITA YA CERITA SAJA! AKU TIDAK MEMPERDAYAI APA-APA KOK."
Mark tidak pernah berteriak dan dia sudah tidak peduli lagi. Toh, posisinya sekarang sudah senior paling atas. Kelas 12, senggol dikit tinggal senggol balik sampai masuk ke kolam renang indoor sekolah.
Kan, Mark jadi kesal sendiri. Apa benefitnya punya pacar seorang Jackson Wang? Ketularan sedeng sih iya.
Sudah saatnya kan dia yang melawan. Seperti emansipasi lelaki bottom akhir-akhir ini marak dan semakin menggila telat terjadi setelah terdengar kabar alumni ketua OSIS mereka nekat kabur dari kejaran Namjoon yang super itu dengan naik moge bersama bocah imut nan garang, Jung Ilhoon yang sudah terkenal keganasannya sampai seantero Seoul.
Jackson yang sudah berdiri –tapi tidak sampai berdiri anarkis dan menggebrak meja dramatis seperti Mark– mulai menganga.
Sejak kapan Marknya jadi galak sih? Mungkin benar, Ilhoon dan Yoongi baru saja berduet untuk menggelar seminar sekaligus menjadi pembicara sekaligus MC dalam acara tersebut dan dihadiri oleh anak-anak polos sejenis Jinhwan, Minghao, Yunhyeong, Jisoo, dan yang lain mengingat tingkat kekerasan terhadap top makin terasa meningkat saja.
"Astaga, Mark," Jackson mulai memegangi dadanya dan menunjukkan ekspresi tersakiti yang amat sangat. Mark sendiri hanya bisa meniup anak rambutnya yang lupa ditata dengan kesal. "Sampai hati kau berkata kasar padaku? Berteriak untuk pertama kalinya? Berkata keras? Setelah apa yang sudah kita lakukan bersama-sama selama ini, terutama setelah tindakkan penghianatanmu padaku dengan bertindak mesra pada Jinyoung saat cede-"
"Jack-"
"-cedera. Bahkan saat aku cedera karena fencing, kau tidak melakukan hal itu padaku. Aku tidak melarangmu untuk berpacaran dengan yang lain tapi kenapa harus kawan sendiri? kenapa harus Jin-"
"Jackson Wang."
"-Jinyoung. KENAPA?! AKU TAKUT KAU DIBANTAI JAEBUM DENGAN KUNAI UANG RECEHAN LOGAMNYA ITU, MARK! Tidak taukah kalau itu keputusan yang berbahaya? Membuatku khawatir? Bisakah kau menetapkan hati pada orang yang benar? Aku misal-eh bu-"
"Wang Kayee."
"-bu-bukan begitu maksudku! Aku sih boleh tak masalah tapi jangan kawan sendiri, teman makan teman! Kenapa kau harus naksir orang lain sih, Mark? Aku dan persahabatan kita tidak cukup? Memang benar kata pepatah, kawan lama akan langsung dilupakan begitu saja hanya karena status pacaran yang tidak akan bertahan sampai ke altar, berbeda dengan persahabatan kita yang semoga saja abadi di alta-eh aduh mulutku ini tidak bisa dija-"
"DEMI TUHAN, WANG KAYEE JACKSON!"
Kalau masih ada sisa gelas berisi air di sekitar mereka, Mark pastikan itu akan bersih mengkilap.
Dahinya berkedut parah. Drama ini harus segera diselesaikan sebelum pasukkan Jackson datang karena urusan dihukum berkat balapan, kejar-kejaran hanya dengan saling meneriakki yang dianggap anarkis, dan mengendarai kendaraan tanpa SIM sudah selesai.
Lagipula, tidak ada yang boleh menonton drama murahan ini dengan gratis selama tokoh utamanya adalah dirinya sendiri!
Wajah Jackson sudah benar-benar berkabut sebelum Mark mengangkat jari-jarinya, mulai menghitung dengan sesabar mungkin.
"Satu, aku tidak naksir Jinyoung. Jaebum sedang mengurusi usaha keluarganya saat Jinyoung kecelakaan. Dia sempat menghubungi nomor kita semua tapi yang menjawab hanya aku dan posisiku terdekat dari lokasi. Otomatis, Jinyoung adalah tanggung jawabku. Justru kalian yang bisa dipenggal oleh seekor kucing sipit bemole dua, Im Jaebum karena mengabaikan pesan dan panggilan langkanya."
Wajah Jackson masih sama saat jari kedua terangkat.
"Kedua, justru aku lebih banyak dengar kau malah tergelak riang mendengar celotehan atau rap acak kadul teman-temanmu yang tanpa sensor. Bahkan aku tidak mengeluarkan kata kasar dalam bahasa ayah atau ibuku! Dan ketiga.......DASAR IDIOT KITA BARU SAJA BERPACARAN SEBULAN YANG LALU DAN KAU SUDAH LUPA SAMPAI MENGANGGAP KALAU KITA HANYA BERTEMAN? FRIENDZONE? BAIK."
Mark boleh saja tidak segalak dan segarang Ilhoon dan Yoongi.
Tapi kehebatannya dalam mengacuhkan dan mendiamkan seseorang selama berhari-hari sudah keahliannya dan dapat dipastikan akan membuat Jackson harus mengemis-emis maaf terlebih dahulu.
......................
pendek lagi HAHAHAAHAHAH /malamminggucieeeee /udahpadapulkamya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Senpai?
RandomMengisahkan kebingungan Chanwoo, Bambam, Youngjae, Ilhoon, Namjoon, Jackson, Jimin, Mingyu, Mino, Hyungwon, Seunghoon, Hanbin menghadapi baik senpai atau senior mereka dalam kisah kasih di sekolah! [Shounen-ai! BxB Yaoi!]