6

105 23 1
                                    

Drrrt Drrrt
Drrrt Drrrt

Pagi ini, aku dibangunkan oleh panggilan dari seseorang. Kulihat layar hpku menunjukkan nama Kagamine Len. Aneh, baru kali ini anak blonde itu menelfonku, apalagi sepagi ini. Daripada aku kena marah, lebih baik kuangkat saja.

"Moshi-moshi..."

"Hei, baka! Sampai kapan kau akan berdiam diri, hah?! Cepat bangun! Hari ini piketmu pagi tau!" Bentaknya dari seberang sana. Duh, aku yang tidak ingin kena marah, sekarang dimarahi oleh bocah pisang itu.

"Ya ya, sabar.. Aku baru bangun tau. Tunggulah aku mandi dan ke sekolah, tidak lama kok" jawabku malas

"Jangan bermalasan seperti kucing, baka! Jangan lupa juga pakaian maid dan nekomimi!"

"Kau menyebalkan. Diamlah dan tunggu saja"

"Cepat kesini! Aku dalam masalah! Sudah ya!"

Pip

"Dia mematikan telfonnya.. Haah..."

Aku kembali menarik selimut. Hari ini merupakan hari besar, namun aku merasa sangat santai. Ada apa denganku? Rasa kantuk ini seperti menghantuiku dan membisikkan kata-kata manis untuk tidur. Kedua mataku mulai terpejam. Sebelum kesadaranku hilang, terlintas perkataan Gumiya.

"Tontonlah sampai acara utama! Berjanjilah padaku!"

Aku kembali tersadar akan hal itu. Segera kubangun dan berburu untuk ke sekolah. Setelah mandi, kusiapkan barang-barang yang akan kugunakan di sekolah. Misalnya seperti yang Len sebutkan, baju ganti, make up, dan beberapa barang lainnya. Aku menuju ke dapur. Disana sudah disiapkan sepotong roti panggang dan segelas susu. Tak lupa sepucuk surat yang dititipkan oleh ibu.

[Y/n], ibu berangkat lebih awal karena ada pertemuan penting. Ibu akan pulang agak larut. Ibu sudah siapkan sarapanmu, sayang. Sekarang ayo makan dan bergegaslah. Okey ;)

Jaga dirimu di sekolah. Hati-hati kalau naik kereta atau bus. Love you~

Ibu

Seperti biasa, ibu menyiapkan sarapan untukku. Padahal aku tidak terlalu ingin sarapan. Sarapan hanya akan membuatku gemuk. Aku tidak ingin terlihat gemuk di depannya. Apalagi sampai dipanggil chubby.

"Dasar kau, chubby.."

Waaaah! Apa yang kupikirkaaan?? Pipiku memerah, padahal ini baru pagi. Aku sudah memikirkan Gumiya. Perkataan manisnya terus terputar tanpa henti, layaknya kaset tanpa akhir. Tanpa sadar, hpku ternyata bergetar. Aku sedikit terkejut. Kulihat layar hpku menunjukkan nama itu lagi.

"Moshi-moshi, Len. Aku lagi sara-"

"Cepat datang! Aku dalam masa- HUAAAA!"

"Hei, banana shounen! Jangan coba-coba lari!"

"Hentikaaan! Aku tidak mau pakai pakaian laknat ituuuu!"

Aku terdiam mendengar banyak teriakan yang dilontarkan dari hpku. Panggilan ini menyebalkan. Namun, aku cukup terhibur mendengar Len yang berteriak. Tentu saja dia kabur dari kejaran Rin yang akan memakaikan pakaian maid.

"Baiklah, banana shounen. Aku akan segera berangkat" ucapku; mematikan sambungan dan segera bergegas.

SKIP TIME

Sesampaiku disekolah, aku disambut oleh beberapa orang siswa yang memakai kostum beruang. Festival akan segera dibuka, aku harus bergegas ke kelas sekarang.

Setibanya diriku dikelas, kulihat pemandangan yang tak ingin kulihat. Len terduduk di pojokan kelas sambil menggigil ketakutan. Rin menahannya dipojokan kelas. Tentu saja Len sudah memakai pakaian maid. Lucu.

Way To Love [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang