7

109 23 2
                                    

Sosok di depanku ini membuatku bungkam. Aku tidak tau kalau dia akan keluar dari rumah sakit secepat ini. Kulihat wajahnya baik seperti sedia kala. Rasa tidak percaya masih saja menempel dalam diriku; tidak percaya Gumiya yang ada di depanku adalah Gumiya yang habis kecelakaan dan sempat rawat inap di rumah sakit. Aku terus menatapnya tidak percaya. Apa ini? Lelucon saat festival? Bukan! Ini bukan lelucon atau khayalan. Ini Gumiya yang asli.

"Em.. [Y/n]-chan? Kenapa kau diam begitu?" Pertanyaan yang Rin lontarkan membuatku tersadar. Pipiku memerah padam menyadari aku sejak tadi melihat Gumiya.

"Onii-chan, sepertinya kau tidak memberitau [Y/n] kalau kau keluar rumah sakit setelah dia datang menjengukmu kemarin" Ucap Gumi

Gumiya tertawa hambar. "Yah.. Aku hanya ingin membuat sedikit kejutan saja untuknya. Tidak kusangka dia akan sekaget ini melihatku"

Aku menyadari suatu keganjalan. "Tunggu. Kalau Gumiya sudah keluar dari kemarin setelah aku menjenguknya, berarti pesan yang kau balas tadi itu..."

"Ya, aku membalasnya di sela waktu senggangku melayani pelanggan" ujar Gumiya dengan senyuman. Oh, senyuman itu membuatku luluh.

"Tunggu sebentar.." Aku merasakan ada aura gelap yang berasal dari sampingku. Dengan perasaan super gugup, aku menoleh. Oh, itu Kagamine Rin dan Megpoid Gumi.

"Na-na-na-na-nani? 💦" tanyaku; ketakutan menyelimuti seluruh ragaku.

"Sejak kapan kau bertukar email dengan Onii-chan?" Tanya Gumi mulai mengintrogasiku

"Dan sejak kapan kalian saling mengirim pesan?" Tanya Rin. Dia menatapku serius.

"Ja-jangan salah paham! Ini tidak seperti yang kalian pikirkan, kok!" sanggahku dengan sedikit keraguan. Walau yang kukatakan itu benar, aku masih saja merasa gugup.

"Hei, jangan mendiamiku seperti ini, dong. Aku datang untuk meminta pesanan kalian tau!" Gumiya memecah pertengkaran kecil-kecilan yang kami buat.

"Iya iya. Aku pesan orange juice dan vanilla waffle" ucap Rin

"Aku ice cream waffle. Onii-chan yang bayar, ya?" pesan Gumi

"Enak saja kau menyuruhku membayar pesananmu!"

"Kau selalu memintaku untuk mentraktirmu. Sekarang kau harus membalasnya, Onii-chan!"

"Baiklah.. Ah, [Y/n], kau pesan apa?" Tanya Gumiya padaku. Aku tersadar, aku ternyata belum memesan.

"Eh? Aku... parfait saja" jawabku masih gugup

Ada apa denganku? Kenapa aku masih saja gugup? Aku sudah tau kalau lelaki yang ada di depanku adalah lelaki yang selama ini berada di benakku. Aku sadar kalau aku terus memikirkannya. Tapi, ketika semua orang tau aku terus-terusan memikirkannya, kenapa aku malah gugup? Saat aku memikirkannya, jantungku berdetak lebih cepat dari batas normal. Aku tidak berpikir kalau aku memiliki kelainan jantung, tapi tetap saja jantungku tidak ingin berdetak normal saat aku memikirkannya.

Megpoid Gumiya. Sosok itu selalu saja ada di pikiranku. Apa aku sudah gila? Apa aku sudah kehilangan akal? Kenapa aku terus memikirkannya coba? Aku bukan apa-apa baginya. Aku hanya gadis biasa yang kebetulan mendapat peran utama di hari festival. Tapi, peranku ini biasa saja. Menjadi gadis normal pada umumnya dengan hati tulus dan bersikap baik seperti biasanya. Namun, hanya karena lelaki bermarga Megpoid itu, aku hampir saja kehilangan akal. Apa Gumiya memiliki sihir yang bisa membuatku terus menatapnya, ya?
.
.
.
"Ini pesanannya. Selamat menikmati"

"Terima kasih"

Siang ini sangat panas. Pelanggan yang mengunjungi stand kelasku cukup membuatku letih. Aku tidak fokus mengerjakan piket bergilir yang sudah disetujui. Jika ditanya kenapa, aku tidak fokus karena lelaki itu bertukar piket dengan Gumi.

< Flashback On >

"Onii-chan, kita tukaran piket, ya? Kumohon~" rengek Gumi

"Memangnya kau mau kemana? Kenapa harus denganku?" Tanya Gumiya dengan sedikit keraguan

"Rahasia~ Ayolah, Onii-chan. Mau, ya? Ya, ya, ya?"

"Katakan dulu apa tujuanmu ingin bertukar piket. Setelah itu, aku akan menyetujui permintaanmu jika alasanmu masuk akal"

"Mou, Onii-chan pelit! Haruskah aku memberitaumu apa yang kurencanakan demi dirimu?"

"Apapun yang ingin kau lakukan, jika itu ada hubungannya denganku, aku harus tau apa itu"

"Cih.. Baka, Onii-chan. Padahal ini untuk kebaikanmu tau!"

"Memangnya kenapa sih?"

Gumi mendekati Gumiya; membisikkan sesuatu. Seketika, wajah Gumiya memerah.

"Sekarang kau sudah tau apa yang kupikirkan, 'kan?"

"Ba-baiklah. Aku setuju"

< Flashback Off >

"Huh.. Aku penasaran.." gumamku tanpa sadar

"[Y/n], apa yang kau pikirkan?" Tanya Gumiya; tiba-tiba sudah berdiri di sampingku entah sejak kapan.

"Eh?! Ah.. Ti-tidak apa-apa, kok! Aku hanya merasa lelah saja" jawabku dengan senyum ragu

"Hmm.. Kalau kau lelah, istirahat saja dulu. Memaksakan diri itu tidak baik untukmu" tawar Gumiya

"Arigatou. Tapi aku masih harus menerima tamu"

Aku menatap Gumiya. Wajahnya pucat, tubuhnya kehilangan keseimbangan; hampir saja ia jatuh. Untungnya aku segera menahan tubuhnya agar tidak benar-benar jatuh. Aku meraih kursi yang berada di dekatku; menyuruh Gumiya duduk di kursi dan beristirahat.

"Lihat dirimu. Kau menyuruhku istirahat padahal tubuhmu belum sepenuhnya sembuh. Kau masih harus memperbanyak istirahat agar energimu bisa kembali pulih" tukasku panjang lebar

Gumiya menghela napas berat, seakan tidak ingin melakukan apa yang kusarankan. "[Y/n], aku sudah sembuh. Kau tidak perlu khawatir seperti itu hanya karenaku"

"Kalau kau pingsan saat bertugas, yang repot nanti bukan hanya aku tau! Pikirkan yang lainnya juga, Gumiya baka!"

Gumiya menaikkan kaki kanannya sambil memegang kepalanya. Kacamata yang terpasang, wajah yang polos, poni yang sedikit terangkat karena tangannya. Jika kuperhatikan, dia ternyata keren juga.

"Kau terlalu kejam untuk ukuran gadis manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terlalu kejam untuk ukuran gadis manis..." gumam Gumiya; aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

"Apa yang barusan kau gumamkan?"

"Kau manis"

BLUSH~ ♡






- - -
Ane balik lagii!! >_<
Maafkan Ane yang abal-abalan dalam membuat cerita. Ane kemarin sempat dapat masalah dengan akun Ane yang ini, jadi Ane buat akun baru deh. Maaf lambat nge-post ceritanya, minna-san 😢 Ane khilaf..

Way To Love [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang