Other Love Again

147 16 0
                                    

Hello, Minna-san~
Ane baru tau nih kalo sebenarnya 2 hari yang lalu, 14 Maret, adalah White Day dari teman Ane. Entah itu benar atau gak juga Ane kagak tau (ー3ー) Jadi jangan salahin Ane kalo gak bener

Dan Ane baru kepikiran sekarang tentang cerita Ane. Sebenarnya nih ide terlintas begitu saja tanpa ada alasan yang jelas 😅 Yah, itung-itung sebagai penyegar malam gitu~ ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Daripada Ane banyak bacot lagi, mendingan kita masuk aja ke ceritanya. Cekidot~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sore ini, kau berada di taman bermain seraya menunggu seseorang. Kau tidak tau alasan apa yang membuat orang itu menyuruhmu berjanji di tempat seperti ini, apalagi tempat ini semua orang berpasangan. Menyebalkan memang bagimu karena harus menunggu agak lama. Tapi, kau memang harus bersabar demi orang itu.

Kau mungkin sudah menunggu sekitar sepuluh menit untuk orang itu. Arlojimu saja sudah menunjukkan pukul empat lewat. Kau dan dia berjanji akan bertemu di taman bermain pukul empat. Karena takut kau akan terlambat, jadi kau berangkat lebih awal dari perjanjian. Dan apa yang terjadi? Kau malah menunggu. Sangat lucu, ya..

Kau mulai bosan menunggu orang itu di bawah pohon sakura, jadi kau berencana untuk beranjak; pergi meninggalkan taman bermain dan mengurung diri dalam kamar. Namun, kau dikejutkan oleh tangan seseorang yang menutup kedua matamu.

"Huwaaaa! Lepaskan aku! Lepaskan aku! Lepaskan akuu!"

"Ssstt~ [Y/n], kau tidak perlu takut" ucap orang yang menutup matamu tadi. Dari suaranya, kau sangat mengenal orang itu.

"Mou! Kau mengejutkanku!" Kau sedikit kesal karenanya

"Hahaha.. Gomen, aku hanya ingin memberimu kejutan. Nah, kita masuk wahana saja, yuk!" Ajaknya

Kau dibuat bingung. "Wahana? Gumiya, kau mengajakku kesini untuk masuk wahana?"

Orang itu atau lebih akrab dipanggil Gumiya hanya tersenyum. Sedetik kemudian, dia menarik tanganmu pelan. Alhasil, kau terpaksa harus sedikit memacu kedua tungkaimu untuk menyamakan langkah dengannya.

Wahana pertama yang ia tuju adalah Roller Coaster.

"Gumiya, kau akan menaiki itu?" Tanyamu

"Tentu saja! Dan aku tidak akan naik sendirian" ucap Gumiya dengan senyum manisnya

Kau membalas senyumannya. "Hahaha! Itu sudah jelas, bukan? Karena pengunjung bukan hanya kita berdua saja"

"Maksudku..." Gumiya menggantungkan perkataannya; membuatmu kebingungan. "Aku akan naik bersamamu!~"

"Apa?! Tung- Gumiyaaa!!"

Belum sempat kau mengatakan jawabanmu, lagi-lagi tanganmu ditarik oleh Gumiya. Dan disinilah kau, duduk di kursi paling depan yang akan menantang jiwamu.

Kereta itu mulai naik pada rel yang cukup tinggi. Kau tidak bisa menghentikan kereta itu lagi dan hanya bisa menutup mata sambil komat-kamit. Saat kereta sudah berada di puncaknya, kau membeeanikan diri untuk mengintip. Dan....















"HUWAAAAAAAAAAAAAAAAA!! GUMIYAAAAAAAAAAAAAA!!"














Kau berteriak histeris karena kereta yang kau naiki mulai meluncur dengan kecepatan tinggi, mengikuti rel yang berliku, melewati tajamnya tikungan yang dirancang, dan itu diulangi lagi. Kepalamu terasa pusing, rasanya sarapanmu belum dicerna dengan baik ingin kau muntahkan, dan arwahmu serasa ingin keluar dari tubuhmu.
.
.
.
.
.
"Hah.. Hah.. Hah.. Hah.."

"Tadi itu seru, [Y/n]!"

Kau menatap tajam Gumiya. "Seru... dari... mana coba?! Hampir saja aku muntah!"

Gumiya hanya tersenyum manis menanggapi perkataanmu.

"Kalau kau senyum-senyum seperti itu, kau pasti mau, kan, mengikuti apa yang aku inginkan?"

"Eh?"

"Kalau tidak, aku akan marah"

"Ba-baiklah, baiklah! Katakan apa yang kau inginkan"

Kau berpikir sejenak sambil melihat beberapa wahana di taman bermain itu. Seketika, kedua manik [e/c]mu tertarik pada sebuah wahana yang menurutmu juga menantang nyali bagi kebanyakan orang.

"Gumiya!" Kau berseru, seakan tidak ada lagi rasa takut setelah menaiki Roller Coaster.

"Ya, [Y/n]?"

"Itu!"

Kau menunjuk kearah wahana dengan warna dominan hitam-merah dengan tulisan Rumah Hantu.

"Kau... yakin?" Tanya Gumiya memastikanmu

"Ya.. Aku juga tidak yakin, sih.. Tapi, apa salahnya mencoba?" Jawabmu ragu (author: ini ragu, itu ragu, semua ragu 😒)

Glek

Akhirnya, kau dan Gumiya setuju masuk ke rumah hantu bersama.

Dan parahnya lagi, petugas rumah hantu itu menyeringai saat tau kalian hanya berdua.

Langkah pertama memasuki rumah hantu, kau memeluk lengan Gumiya. Rasa cemas sedikit menyelimutimu.

Langkah kedua, kau mulai merasa gelisah. Saat itu juga kau sudah melihat beberapa boneka seram yang digantung di lorongnya.

Tap

Tap

Tap

Sejauh ini, kalian berdua aman. Hal menakutkan hanyalah lampu-lampu yang redup, boneka-boneka yang digantung dengan wajah berlumuran cairan merah; tentu saja itu bukan darah, patung yang menyerupai kuntilanak, dan suara-suara yang sengaja diputar untuk menambah kesan seramnya.

Sedikit lagi kalian berdua akan segera keluar dari-

"Huaaa!!"

"WAAAAAA!!"

"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"

Ternyata, seorang petugas sudah bersiap dengan kostum menyeramkan di akhir lorong untuk mengejutkan kalian. Dan yang lebih mengejutkannya lagi...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gumiya.. kau.. takut.. masuk.. rumah.. hantu?" Tanyamu sedikit tidak percaya

Dengan wajah memerah, Gumiya menganggukkan kepala.

"Dan... apa yang berteriak tadi itu... kau?"

Dengan wajah yang sudah semerah tomat, Gumiya kembali mengangguk sambil memalingkan wajah.

"Pfft...HAHAHAHAHAHAHA!!"

Kau tertawa sangat keras mengetahui ternyata pacarmu ini adalah seseorang yang takut dengan hal-hal berbau horor. Ditambah lagi, suara teriakan yang kau dengar (baca: baca) ternyata suara Gumiya yang terbilang sangat melengking di kalangan laki-laki.

"Sudahlah! Lagipula aku juga mengajakmu ke taman bermain bukan untuk itu!" Sanggah Gumiya

Kau menyeka air mata yang keluar. "Lalu.. apa tujuanmu mengajakku kesini?"

Tanpa menjawab, Gumiya mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jaketnya. Gumiya membuka kotak itu, menampakkan sebuah gelang dengan hiasan huruf G.

"Happy White Day, [Y/n]"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Way To Love [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang