Porposed [edited]

1.3K 90 1
                                    

Januari 2017

Nana menatap lurus jalanan dari balik kaca mobil Adit yang membawanya pulang. Adit melirik kearah Nana yang sedaritadi membungkam mulutnya begitu memasuki mobilnya.

"Nana?" panggil Adit pelan.

"Kenapa?" tanyanya sambil menoleh kearah Adit.

"Daritadi kok diem aja, sih? Ngomong dong, biasanya juga cerewet."

Nana tersenyum, ia menundukkan kepalanya lalu memutar-mutar cincin yang melingkar di jari manisnya. "Gakpapa, lagi mau diem aja. Tenggorokkan gue sakit abis teriak-teriakkan dikelas." sahutnya lalu terkekeh pelan.

Adit tersenyum, lalu menggenggam tangan Nana. "Yaudah kalo, gitu. Lo tidur aja, nanti gue bangunin kalo udah sampe, ya?"

"Iya, Dit. Thanks ya." sahutnya sambil tersenyum.

Agustus 2014

Tidak terasa sekarang sudah dua bulan Nana menjalani hubungan jarak jauh dengan Ferdi. Awalnya Nana merasa kalau hubungan jarak jauhnya dengan Ferdi dapat ia lalui dengan mudah, namun ternyata perkiraannya itu salah. Setiap harinya terasa berat untuk dilalui. Ia tidak bisa lagi melihat wajah Ferdi, dan menyentuh Ferdi sepuasnya. Sekarang, ia hanya bisa menatap wajah Ferdi melalu video call dan foto-foto Ferdi bersama dengannya.

Nana menghela napasnya, ia mendekap boneka panda kesayangannya dengan erat. "Kangen, ih." gumamnya. "Udah mulai kuliah belum ya si Ferdi?" pikirnya.

Suara bisik-bisik dari balik pintu kamarnya membuat Nana beranjak dari kasurnya untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar kamarnya.

"Kalian ngapain disini?" tanya Nana begitu membuka pintu kamarnya.

Ado, Sarah, dan Adit terkejut melihat Nana yang tiba-tiba saja membuka pintu kamarnya.

"Eh, Nana?" sahut Sarah lalu tertawa renyah sambil menatap Ado dan Adit secara bergantian.

"Ngapain pada disini? Gue bisa mencium bau yang mencurigakan datang dari kalian." ucap Nana yang hendak menutup pintu kamarnya namun di cegah oleh kaki Adit.

"Eh tunggu! Main nutup aja." ucap Adit.

"Masuk dulu yuk!" ucap Sarah yang menerobos masuk ke dalam kamar Nana diikuti Adit dan juga Ado.

Nana memutar kedua bola matanya lalu menutup pintu kamarnya. "Pelanggaran privasi nih namanya!" ucap Nana kepada ketiga temannya yang langsung nangkring di atas kasurnya.

"Apaan sih bocah, gaya banget lo!" ledek Ado.

Nana menghela napasnya, kakinya hendak melangkah keluar kamar namun di cegah oleh Ado. "Mau kemana?" tanya Ado.

"Bawah!" ketus Nana.

"Nitip air, jus kalo bisa!" ucap Ado dengan entengnya.

"Gue juga!" sahut Sarah dan Adit ikutan.

"Elah, ambil sendiri sih di dapur, punya kaki juga, masih aja nyuruh-nyuruh. Ancur mood gue ancur!" tegas Nana sambil berjalan keluar kamarnya lalu menganting pintu kamarnya sendiri.

Ado dan Sarah terkekeh, sedangkan Adit terlihat khawatir Nana akan marah kepadanya.

"Marah woi!" gumam Adit.

"Biarin aja, sama dia mah selow nanti juga baek lagi." sahut Sarah.

Tak lama kemudian, Nana datang dengan membawa empat jus mangga dan beberapa cemilan yang ia ambil di dapur menggunakan nampan sedang ditangannya.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang