Chapter Six : Seriously? (Part One)

249 29 2
                                    

chapter.six

Selamat membaca.

***

Sinb mendecakkan lidahnya dengan sebal. Dirinya terlambat. Padahal ia baru saja memasuki sekolah di hadapannya ini sekitar seminggu lebih tapi dirinya sudah berani menginjakkan kakinya di gerbang sekolah yang sudah ditutup sejak tiga puluh menit yang lalu.

Dengan kecewa, Sinb pergi menuju samping sekolahnya. Dia berharap gerbang samping sekolahnya terbuka tetapi?

"CK. Nyebelin." Decak Sinb sambil merogoh ponselnya.

'Krystal calling.'

"Pasti nih anak bingung deh." Gumam Sinb sambil menekan tombol hijau di layar ponselnya.

'Hallo'

'Mana?'

'Apanya yang mana?'

'Posisi?'

'Posisi? Ambigu Krys.' Jawab Sinb sambil terkekeh.

'Aish nih guru perhatiin aku mulu jadi aku harus ngomong singkat-sing---'

'KRYSTAL!!'

'EH iya bu?'

'NGAPAIN KAMU KRYSTAL?'

'Enggak ngapa-ngapain elah buk. Tapi, saya boleh permisi ke kamar mandi buk? Kebelet banget ini.'

'yaudah. CEPAT KRYSTAL'

'iya buk iya.'

Sinb tertawa mendengar aksi pertengkaran Krystal dengan guru yang Sinb yakini adalah Jeon ssaem. Guru yang berperawakan gendut dan berkacamata. Killer juga.

'Ketawa sepuasnya, Bi. Kau nih yang buat aku ditegur.'

'Mirror please? Yang telpon duluan siapa?'

'Iss. Kau di mana? Masuk kelas woi. Mau bolos kau kan?'

'Eh enak aja. Eh tapi bener sih. Gamau masuk kelas udah telat tiga puluh menit eh tiga puluh lima menit deh. Bisa bisa di gantung aku nanti sama Jeon ssaem.'

'Tega.'

'Bodo. Buruan masuk kelas! Ntar dia nyariin loh. Hahaha.'

'Les setelah dia masuk kau ya.'

'Iya iya.'

'Yaudah. Bye.'

'Bye.'

Sinb memasukkan kembali ponselnya ke dalam jas sekolahnya. Sinb berjalan menuju belakang sekolahnya dan berharap gerbang belakangnya tidak ditutup. Dan sepertinya dewi fortuna berpihak kepada Sinb saat ini. Gerbang belakang enggak di tutup.

"Yes!"sorak Sinb dengan suara kecil.

Sinb membuka gerbang dengan riang dan berjalan melewati taman belakang sekolahnya dengan hati berbunga-bunga. Tapi, Sinb menghentikan langkahnya saat matanya tidak sengaja menatap seseorang sedang duduk santai di bangku taman sambil memainkan ponselnya. Entahlah Sinb tidak tahu apa yang dilakukan orang itu tapi orang itu tampak sangat serius dengan ponselnya.

Sinb mendekati orang itu dengan perlahan. Mata Sinb membulat saat melihat laki laki itu.

'Sehun?' Gumam Sinb dengan kecil sambil mendekati lelaki itu dari belakang.

Sinb berjalan pelan dari belakang lelaki itu dengan ekor mata yang menatap lekat ponsel Sehun dengan mulutnya yang membentuk huruf O.

"Krystal?" Tanpa sadar Sinb mengumamkan nama Krystal dengan keras saat melihat Sehun menatap lekat ponselnya yang menunjukkan foto seorang Krystal.

The Feeling.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang