Chapter 6 : Deadly Attack

9K 935 297
                                    

"Ayo kita lawan mereka"

Netra mata Taehyung pun memandang dengan bengis, zombie-zombie yang saat ini tengah berjalan menuju ke arah bus. Kedua tangannya semakin cepat memasukan beberapa peluru ke dalam senjata yang saat ini tengah digenggamnya. Dilihatnya semua teman-temannya yang sedang dalam kondisi ketakutan. Peluh-peluh mereka seakan berjatuhan hingga tak bersisa lagi. Bulu roma mereka sudah berdiri tegak. Bahkan pikiran bawah sadar mereka seakan menyuruh mereka untuk tetap diam saat itu.

Sementara saat ini, kawanan-kawanan zombie itu sudah semakin mendekat. Dentuman langkah mereka di tanah bagaikan kereta perang yang sedang bersiap untuk pergi ke tempat musuh-musuhnya berada. Suara seringai dan geraman mereka laksana hewan buas kelaparan yang sedang mencari-cari mangsanya. Tatapan mereka menusuk bagaikan pedang yang baru saja diasah dan siap ditancapkan ke tubuh musuhnya. Aura-aura hitam yang melingkupi tubuh mereka pun nampak berbaur dengan gelapnya langit hitam tanpa bintang tersebut. Malam ini, mereka sepertinya sudah menemukan makan malam yang pas untuk mengenyangkan perut mereka yang sudah tercabik-cabik.

"Taehyung-shi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" bisik Woozi sambil terus memperhatikan zombie-zombie itu.

"Apa kau punya senjata lebih?" lanjut I.M

"Sepertinya ada dua senjata yang tersisa di dalam tas olahraga milik Wonho hyung. Cepat ambil dan bantu aku melenyapkan zombie-zombie itu"

Woozi dan I.M segera berlari menuju kursi bus tempat tas olahraga milik Wonho berada. Tangan mereka segera merogoh-rogoh isi tas dan mengeluarkan dua buah senjata yang masing-masing berjenis caliber AR 15 dan sebuah hand gun. Kedua namja ini segera mengisi senjata-senjata tersebut dengan peluru hingga kapasitasnya penuh. Mereka berdua pun segera membagi senjata-senjata itu. Woozi memegang hand gun, sementara I.M memegang pistol caliber. Taehyung pun segera menghampiri Woozi dan I.M yang tampak sudah siap dengan senjata api mereka masing-masing.

"Kalian sudah siap? Ayo kita keluar dan lenyapkan zombie-zombie itu"

I.M dan Woozi mengangguk mantap. Ketiga namja ini segera bergegas untuk keluar dari bus-kalau saja Umji tidak dengan tiba-tiba menggenggam tangan I.M yang baru saja akan melewati pintu masuk bus.

"Ada apa, Umji-shi? Kau berlindunglah di dalam sini. Di luar terlalu berbahaya" ujar I.M dengan lembut, terlebih lagi setelah ia merasakan jari-jemari Umji terus menggenggam lengannya dengan erat.

"A..aku akan membantu kalian. Aku tidak bisa membiarkan kalian bertiga mengorbankan hidup kalian seperti ini" jawab Umji dengan berani.

Taehyung tampak mendengus,"I.M benar, Umji-shi. Sebaiknya kau tetap disini bersama dengan yang  lain. Kunci pintu busnya rapat-rapat agar kalau zombie-zombie itu sudah berhasil membunuh kami, kalian tetap aman berada di dalam"

"YA Taehyung-ah, kau jangan berkata seperti itu" teriak Rap Monster yang shock karena mendengar ucapan seperti itu keluar dari bibir Taehyung. Hatinya sama sekali akan hancur kalau melihat salah satu dongsaeng kesayangannya harus mati terbunuh karena mengorbankan dirinya untuk tim.

"Kaja, teman-teman. Kita keluar"

"TAEHYUNG, CHAKAMMAN!!!!"

Tanpa menghiraukan teriakan Rap Monster, Taehyung pun segera keluar dari dalam bus diikuti dengan I.M dan Woozi. Suasana di dalam bus pun menjadi tegang. Rap Monster pun tampak mengelap kasar seluruh wajahnya yang sudah bermandikan keringat. Sementara Jooheon terlihat sudah mengunci pintu bus dengan rapat sesuai dengan perintah dari Taehyung.

"Oppa, apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita harus membantu mereka" ucap Sowon.

Yuju membenarkan,"Ne, biar bagaimanapun, mereka hanya bertiga di luar, sementara jumlah zombie-zombie itu lebih banyak. Mereka semua bisa mati terbunuh, oppa"

The Dome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang