"Min Yoongi!"
Yoongi hanya tertawa konyol dan menutupi telinganya yang diperban. Ya, Yoongi baru saja terluka karena terbentur pintu, membuat telinganya terluka.
"Kenapa kau bisa terluka seperti ini? Kenapa kau tidak hati-hati? Ingat Min Yoongi, kau sudah 23 tahun!" omelku panjang lebar.
"Kau tidak pernah berubah, selalu saja cerewet."
Hey, bagaimana bisa seorang wanita diam saja saat kekasihnya terluka?
"Berhati-hatilah, Yoongi. Bisa-bisa tanganmu yang selanjutnya terluka karena kau tidak bisa diam," tambahku.
"Iya, aku tahu."
"Kau tidak merindukanku?" sambungnya.
"Tentu saja," jawabku singkat.
Aku menatap Yoongi dari atas kepala hingga ujung kakinya. Ia terlihat berbeda. Semenjak rambutnya kembali menjadi hitam, aku merasakan Yoongi hidup kembali. Ia menjadi semakin imut, tampan, dan ... Seksi? Yoongi juga lebih peduli dengan fashion akhir-akhir ini.
"Kau kenapa?" tanya Yoongi membuatku tersadar dari lamunanku.
"Tidak apa, kau tampan dengan rambut hitam."
Yoongi tersenyum manis, menunjukan gummy smile miliknya. Oh my god, apa aku akan mati karena senyumannya sekarang?
"Kita sudah tiga tahun pacaran, kau tidak berniat mengenalkanku pada keluargamu?" tuturnya.
Dia benar, aku tak pernah mengenalkan Yoongi pada keluargaku. Padahal Yoongi telah mengenalkanku pada keluarganya.
"Aku ingin mengenalkanmu pada keluargaku, tapi kau tidak pernah punya waktu."
"Aku tidak sabar ingin bertemu dengan calon mertuaku."
"Ya?"
"Iya, calon mertua. Ada yang salah?"
Apa aku tidak salah dengar?
"Tidak apa," jawabku singkat.
"Aku punya sesuatu untukmu."
Yoongi merogoh tas ranselnya dan mengeluarkan sebuah kotak dengan warna biru tua dari sana.
"Apa ini?"
"Bukalah!"
Kubuka kotak itu dan mendapati sebuah tas yang sudah lama aku inginkan. Kulemparkan pandanganku pada Yoongi, menatapnya tak percaya. Aku tahu, tas ini sangat mahal.
"Kau ...?"
"It's for you, my girl."
Aku langsung memeluk Yoongi dengan erat. Ia tak pernah berbuat semanis ini padaku. Entah karena bawaan rambut hitamnya atau apa, tapi ia benar-benar menjadi Yoongi yang ramah dan sangat manis.
"Aku mencintaimu, Yoongi."
"Aku mencintaimu lebih dari kau mencintaiku," ujarnya.
Aku melepas pelukanku dan kembali menatap Yoongi, "Apa kau berniat mengganti warna rambutmu?"
"Entahlah," jawabnya singkat.
"Kurasa, kau berbeda setelah kau membuat warna rambutmu menjadi hitam."
Ia terkekeh pelan, "Aku merasa Yoongi yang dulu kembali."
"Tapi aku ingin berubah menjadi Yoongi yang lebih baik, aku tidak akan membuatmu kecewa. Aku tidak akan mengulang kesalahanku pada cinta pertamaku padamu, karena aku sangat mencintaimu."
"Tetaplah di sisiku, (y/n)."
.
.
.
EndNote: ya ampun, ini imagine paling pendek 😢 lagi ga ada ide yang bagus buat mas Agusku (?) *plak* maaf kalo kurang memuaskan ㅠ.ㅠ thanks for reading ❤ next imagine, Jung Hoseok