AUTHOR
Nathan memantulkan bola oranye nya di tengah lapangan basket, di tengah teriknya matahari pagi, yang membuat kucuran keringatnya semakin mengalir deras.
Sejak semalam, Nathan tidak dapat berhenti memikirkan keadaan Mamanya setelah dihubungi pihak rumah sakit di Jerman.
Dulu saat Mamanya mengetahui hubungan tak masuk akal yang terjadi antara Karissa dan suaminya, ia memutuskan pergi ke Jerman untuk menenangkan diri.
Dan sepertinya itu adalah hari sial bagi Mamanya. Pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Semalam, pihak rumah sakit memberinya pilihan untuk tetap memasang alat-alat penopang kehidupan atau melepasnya, dalam artian ia harus merelakan Mamanya pergi untuk selamanya. Itu karena tak ada tanda-tanda kemajuan pada kondisi Mamanya sejak 3 tahun lalu.
Nathan menghentikan pantulannya, lalu melemparkan bola itu ke ring, dengan asal-asalan dan memilih berjalan ke bangku lapangan.
"Nathaniel Derlanova Tanubrata!"
Mendengar nama lengkapnya disebut, Nathan menoleh ke arah cewek, yang sedang berdiri tegak di bawah ring basket entah sejak kapan.
Perempuan itu melangkah mendekat, yang membuat Nathan tersenyum dalam hati.
"Halo, Mr. Ice cube! Gue dateng, buat nebus yang semalem!" seru Kayla, sambil duduk di samping Nathan, yang membuat Nathan hanya menatapnya heran.
"Maaf buat yang semalem, yah. Gue yakin, semalem elo pengen bicarain hal penting, 'kan sampe rela dateng ke rumah malem-malem?" cerocos Kayla, sambil menatap Nathan intens.
"Gak juga," ucap Nathan cuek, lalu membuka tutup botol air mineralnya dan meneguknya hingga terdengar suara yang justru terdengar sexy di telinga Kayla.
Kayla hanya mengamati, sambil tersenyum kecil, karena ia baru sadar bahwa Nathan pantas dijuluki sebagai The Most Wanted, karena ketampanan nya.
"Terus? Kenapa semalem dateng, terus meluk gue, hm?" tanya Kayla, yang sukses membuat Nathan hampir tersedak air yang masih memenuhi mulutnya.
"Uhuk!"
Kayla tertawa kecil, lalu menepuk-nepuk punggung Nathan santai, tetapi berefek luar biasa bagi Nathan.
"Yauda, kalo gak mau cerita sekarang. Jadi, gue boleh balik kelas dong..?" tanya Kayla, sambil memasang cengirannya, lalu bangkit dari posisi duduknya.
"Gue balik dulu, ya, Than. Lumayan lah, masuk kelas nya Bu Sri." ucap Kayla, lalu berbalik, tetapi buru-buru ditahan oleh Nathan, membuat Kayla menoleh, dengan kernyitan di dahinya.
"Hm? Apa lagi?"
"Elo di sini." Ucap Nathan, yang membuat Kayla mendengus pelan.
"Konsisten deh, Than. Ngeselin banget jadi orang." dengus Kayla.
"Yauda, elo di sini." Tukas Nathan, sambil menarik tangan Kayla, sehingga Kayla terduduk di sampingnya.
Kayla memutar bola matanya, lalu mengayun-ayunkan kaki nya di udara, karena bosan dengan atmosfer yang terasa semakin canggung.
"Oke, elo mau ngomong apaan, hm? suka sama gue?" canda Kayla, yang saat ini terasa tidak lucu bagi Nathan, yang sedang serius.
"Gak lucu."
Kayla mendengus pelan, "Iya iya, gue emang gak lucu, tapi lucu banget."
"Gue capek." Ucap Nathan sendu, yang berhasil membuat mulut Kayla terkatup, lalu menatap Nathan dari arah samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovable Bad Boy
Novela Juvenil(Dibuat dan dipublish pertama kali pada : 2016) Nathaniel Derlanova Tanubrata Kalau kebanyakan bad boy suka gonta-ganti cewek, bad boy dingin yang satu ini sangat setia. Saking setianya, dia gagal move on dari mantan pacarnya dan menutup hatinya bua...