Epilog

51 2 0
                                    

https://www.youtube.com/watch?v=PUQsCHGd6QA

Di bagian ini, aku sebagai penulis mengkhususkan satu bagian sebagai Corat coret dan limpahan kekesalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bagian ini, aku sebagai penulis mengkhususkan satu bagian sebagai Corat coret dan limpahan kekesalan.
Aku sakit hati, bagaimana
tidak? Kamu orang yang sangat aku percayai tiba2 mengkhianati hati, kau main hati di belakangku, setelah itu kau pergi dengannya, dan sekarang kau berbahagia dengannya
Adakah perasaan sakit yang lebih sakit dari ini?
Aku mencintaimu, bukan sekedar cinta biasa, cuma kamu yang menemaniku saat aku di bawah, berjuang bersama, sampai aku bisa seperti sekarang ini, itu juga berkat pertolongan-pertolonganmu dulu, kau sudah ku kenalkan pada orang tua ku, dan mereka menyukai mu, kau tau apa yang mereka bilang? Mereka menyukai kesederhanaan mu, tapi setelah aku kira semua akan berjalan dengan baik, kini kau malah pergi
Tapi aku tak menyalahkan mu sepenuhnya, kamu pasti mempunyai alasan sendiri kenapa memilih untuk pergi, kamu orang paling bijaksana yang pernah ku kenal, dan tak mungkin melakukan sesuatu tanpa pemikiran yang panjang terlebih dahulu

Dan untuk cowok barumu, aku titip tepuk tangan sekeras-kerasnya, kalau saja aku bisa bertemu dengannya aku ingin sekali memuji kehebatan nya dalam menggoda, dan mungkin aku akan sarankan dia untuk ikut perlombaan MotoGP karena pintar banget nikung
Tapi tenang, jangan merasa menang dulu jangan berbangga ketika akhirnya kau yang dipilih bung, karena yang jadi pasangan mu itu adalah seorang pengkhianat dan satu lagi bung, percayalah pacaran karena hasil merebut milik orang lain tidak akan bertahan lama

Kau benar ryzalia aku tak pantas untukmu karena aku hanya punya ketulusan, sementara yang kau cari adalah yang pandai mempermainkan

Untuk kamu yang membaca ini aku ada sedikit sajak

Untuk seseorang yang pernah begitu kupahami, Maaf kalau harus menyebutkan kata-kata 'pernah'. Karena memang pernah dan kini tak lagi. Ada sebuah batas transparan dari dirimu yang kini tak pernah bisa kusentuh. Arena khusus yang tak lagi menyertakan aku dalam arenanya. Pikiranmu yang tak bisa lagi kuterka akan kemana tujuannya. Ada banyak hal sederhana yang kini berformula jadi rumit. Dan seolah-olah perubahan-perubahan ini membuat kita saling menyalahkan diri sendiri. Bukan salahmu, jika ada yang harus selesai di antara kita. Bukan salahku, jika tak bisa lagi meneruskan setiap rasa pertama kali yang pernah kita bagi. Ini hanya cara kita belajar bahwa memang perlu ada yang berubah. Dan biarkan waktu yang mengajari kita untuk menerimanya, ya?

Aku ikhlas sekarang, atas segala rasa yang nantinya bisa memperburuk kondisi hati. Aku juga ikhlas, untuk menitipkan lagi segala rasa yang pernah dimintamu dulu. Aku juga telah mengubur segala masa depan yang dulu pernah kita impi-impikan. Langkahmu pelan-pelan menjauh, mungkin kenangan akan begitu riuh, tapi takkan membuat beberapa luka semakin melepuh. Aku maafkan kau walau engkau sudah tidak mau lagi bertahan, aku maafkan engkau walau engkau tega mengkhianatiku. Namun hal-hal pahit, harus aku cicipi lebih dulu agar aku tahu apa rasanya manis. Sesendok pelajaran sedang kita lahap bersama-sama, tentang kenyataan bahwa tak seharusnya lagi kita bersama. Lepaslah dengan rela. Karena suatu hari, kita akan sama-sama tersenyum mengingat hari ini.
Memasuki pekarangan hatimu adalah cara terbaik mengenal cinta. Dan mengundurkan diri adalah satu-satunya hal yang paling tepat untuk menjauh dari pergerakan luka. Aku akan baik-baik saja.
Syukurlah harapanmu telah terwujud
Kau telah menemukan seseorang dan ku rasa kau sudah nyaman menetap di sana bersamanya
Pasti dia mampu memberimu segalanya yang tak akan bisa ku beri. Tak usah khawatir bahkan peduli kan aku disini
Semua kenangan indah yang telah kita ukir, siapa tau? Tak ada.
Masih terngiang di telinga ku kau pernah berkata, "kadang cinta akan abadi namun kadang juga menyakitkan"
Namun tak apa bagiku menyakitkan, aku rela sakit, asal kau dapat bahagia
Aku berdiri di kejauhan melihat dan selalu mendoakan yang terbaik untukmu
Satu pintaku.....
Jangan lupakan aku
Ingatlah aku sebagai seseorang yang pernah mengisi relung hatimu
Menemani setiap langkah harimu, menemanimu di saat duka maupun suka
Jangan lupakan aku

Aku tau, aku tak boleh terus-menerus seperti ini
Aku harus segera menyibukkan diri, membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul, berat sekali melakukannya, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik

Iya, aku emang harus berusaha berubah, sedikit demi sedikit melupakan mu, aku suka caramu tiba2 menghilang dari radarku, aku sedikit merasa beruntung tak tau keadaan mu disana yang pasti sedang berbahagia dengan cowok barumu
Kau tau kenapa? Ku beri sedikit gambaran kesakitan dari seorang yang kisahnya telah usai namun cintanya belum selesai, adalah ketika namamu sampai di kuping, hatinya kembali patah berkeping-keping
Aku emang sedikit egois, aku hanya mau jatuh cinta, tanpa mau belajar untuk menerima kehilangan

Aku tak yakin bisa bahagia lagi sebahagia waktu dulu aku bersamamu, tapi itu bukan alasan ku buat berhenti, hidupku harus berlanjut, meskipun aku nanti akan melangkah merangkak sedikit demi sedikit untuk melanjutkan hidup

Aku tak pernah membayangkan kau akan meninggalkan ku seperti sekarang ini
Beritahu aku, kurang lebarkah kedua lengan ini kurentangkan setiap kali kau membutuhkan pelukan? Kurang kokoh kah bahu ini untuk kau jadikan sandaran ikut serta memikul beban yang kau rasakan? Tidak cukupkah pengertian juga kasih sayang yang ku berikan sehingga kau tega menduakan lalu memaksa aku untuk melepaskan? Sungguh, aku tak menduga kau mampu bertindak sedemikian kejam.

Kau tau? Aku tak pernah berpikir akan mampu mengabaikanmu. Dan ketika aku mampu, luruh segenap perasaan serta pucuk pengharapan beriringan dengan air mata yang jatuh ke pangkuan, hatiku? Jangan kau tanya, remuk tak terkira
Kau mengabaikanku dengan mudahnya, aku mengabaikanmu dengan luka yang tak ada darahnya.

Semoga di tahun yang baru nanti, kita bisa belajar satu hal, not everyone you love Will stay, not everyone you trust Will be loyal, some people only exist as examples of what to avoid

Selamat tinggal ryzalia selamat berbahagia dengan pilihan barumu

Semoga kau selalu berbahagia dengan nya
Aku hanya bisa mendoakan mu dari kejauhan
Jangan hiraukan aku disini yang terjerembab dalam kesepian yang mencengkeram jiwa
Aku tak bisa menyentuh mu lagi
Aku tak bisa seperti dulu lagi
Semua sudah terlanjur terjadi

Perpisahan bukanlah duka
Meski harus menyisakan duka

Aku berkata turut bahagia melihat kau bahagia. Karena ku tau, kau tak akan percaya bahwa getirlah yang kurasa setiap melihat kau bersamanya

Selamat tinggal ryzalia semoga kau selalu di berkahi kebahagiaan selalu.
Terima kasih untuk semuanya




Senja itu pernah merayuku
Merayu agar aku menyatu
Menyatu denganmu
Menyatu dengan cintamu
Namun sayang sebelum menyatu kau telah menghilang
Melepaskan semua harapan
Harapan yang pernah kau berikan
Namun tak sempat aku rasakan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ex leftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang