"Menurutmu siapakah yang dianggap bos di sekolah ini ?."
"Menurutku tidak ada hal yang seperti itu di sekolah ini. Aku bahkan tidak terlalu memerhatikan hal-hal seperti itu. Karena aku terlalu sibuk belajar." Jawab santai Shin Hyona.
"Bagaimana dengan Lee Yena ?."
"Kami tidak terlalu dekat dan hanya pergi bersama beberapa kali. Aku harus bergegas pergi karena harus menyelesaikan PR- ku." Jawab Shin Hyona, saat sedang di wawancara.
»«»«»«»«»«
"Wahh.. Aku tidak percaya ini."
"Aku juga, dasar pencuri, kita harus amankan barang- barang kita mulai sekarang."
Semua murid dikelas kaget ketika melihat ada perhiasan ibunya Shin Hyona dalam loker Yena. Melihat itu Jungkook bergegas menarik tangan Yena dan membawanya keluar. Ia bahkan tak menghiraukan perintah Guru Namjon untuk melepasakan tangan Yena.
Di luar, terjadi perdebatan antara Yena dan Jungkook.
"Aku bingung, benar-benar tak tahu apa yang telah diperbuat olehku. Aku benar- benar tidak tahu." Ujar Yena dengan jujur.
"Tenang saja ya, aku mengerti apa yang kamu rasakan sekarang, kamu harus percaya dengan dirimu sendiri."
"Aku takut Jungkook- Ahh.." Ucap Yena lemas lalu menundukan kepalanya.
"Aku yakin kamu tidak akan melakukan hal yang memalukan seperti tadi." Ujar Jungkook lalu menarik dagu Yeoja tersebut dan tersenyum sambil mengelus pelan rambutnya.
Yena terus mencoba untuk menghubungi Hyona.
"Maaf nomor yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan."
Yena menelpon tapi tak diangkat. Ia mengirim sms tapi tak dibalas.
»«»«»« Pagi tiba.Jungkookpov.
Keesokan paginya, aku berlari pagi melewati rumah Yena. Namun, aku tak melihat siapapun.
Akupun melanjutkan lariku lagi.
"Jungkook- ahh."
Aku pun mundur lagi ke belakang dan melihat ada Yena di sana sambil mendorong sepedahnya seperti biasa.
"Aku sudah selesai berolahraga satu putaran. Hehe kau terlambat kali ini."
Aku putus asa mendangar omongannya kali ini.
"Ayok lakukan lagi, kita berolah raga bersama lagi satu putaran. "
Balasku padanya.Apa ini dia tersenyum padaku, dia menghampiriku .
"Aku tidak mau."
Lalu kenapa dia tersenyum kenapa dia tersenyum ketika menolak ajakanku ?
"Ohh.. ayolah Lee Yena."
Bujukku sambil mencoba membelai rambutnya."Yasudah.. Jjaa."
Aku pun berjalan di sampingnya, lalu kami duduk di pinggir danau. Ku perhatikan Yeoja di hadapanku.
Matanya putih bersih senyumannya yang takan aku lupakan.
Ku lihat luka di lehernya, aneh ini cukup aneh sekali, bagaimana luka itu sembuh seketika padahal lukanya cukup dalam.
"Aku senang lukamu sudah sembuh dan tak berbekas. " Ucapku sambil mengelus rambutnnya yang terurai.
"Aku tidak mempunyai luka di leher. Bagaimana kau bisa tahu itu ?." Ujarnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
School 2017 :" Who are you ?"
Fanfictionhidup sebagai orang lain demi mendapatkan sebuah kebahagiaan sampai mencintai yang seharusnya tak di cintai