Sedih sekali mengingat hari ini Assyifa harus kembali bersekolah, libur yang sangat singkat membuat Assyifa menjadi merasa malas berangkat ke Sekolah.
Bangun ketika waktu menunjukkan pukul 05.00 adalah kebiasaan yang dia lakukan setiap harinya.
Kegiatan rutin di pagi hari yang biasa Assyifa lakukan adalah dengan bangun tidur, mandi, memakai pakaian, sholat Subuh, sarapan, dan berangkat bersama Dafa.
Hari itu bisa dikatakan cukup cerah dengan mentari yang bersinar dengan indahnya. Juga angin yang lewat dengan ketenangan di dalamnya.
Setelah melaksanakan sholat Subuh, Assyifa turun untuk menghampiri Bunda, Ayah, dan Dafa yang sudah lebih dahulu ada di meja makan untuk sarapan.
Assyifa langsung menyapa mereka semua dengan berkata, "Hai Bun, Yah, Bang, udah duluan aja nih makannya." ucap Assyifa sambil menarik kursi makan dan kemudian duduk bersama mereka.
"Kamu yang kelamaan dandannya Nak, kita sudah dari lama makannya." Ucap Dinda yang kemudian mengambilkan makanan untuk Assyifa.
"Tau nih putri Solo aja gak selama itu kalo dandan." Ucap Dafa yang menyudutkan Assyifa dihadapan Bunda dan Ayah. Kemudian Assyifa melihat abangnya dengan tatapan sinis.
Berbeda dengan ayah Assyifa yang sama pendiamnya dengan Assyifa hanya menggelengkan kepala mendengar itu. "Engga ah Bun, sejak kapan syifa suka dandan? Cuma pake bedak doang kok tadi." Ucap Assyifa berusaha meyakinkan.
Dafa kemudian tertawa mendengar ucapan Assyifa seraya bilang "Bedaknya 1 kg kali jadi syifa makenya lama Bun hahahaha.".
"Punya abang gini amat dah tingkahnya, hadeh." batin Assyifa sambil memutar bola matanya.
"Sudah Dafa, Syifa cepat kalian habiskan dulu makanannya nanti kalian akan terlambat ke Sekolah." ucap Jodi dan kemudian meminum segelas susu coklat yang diberikan Bunda untuk Ayah.
Ya memang Assyifa dan Ayahnya memiliki begitu banyak kesamaan, Sama halnya dengan Assyifa, Ayahnya juga suka dengan susu coklat.
Setelah selesai makan, Assyifa dan Dafa berpamitan kepada Bunda dan Ayah "Pamit dulu Bun, Yah." ucap Dafa kemudian kutambahkan "Duluan ya Bun, Yah." sambil mencium tangan mereka.
Assyifa dan Dafa kemudian berjalan meninggalkan rumah menuju ke parkiran untuk mengambil motor Dafa.Dafa pun membonceng Assyifa setelah Assyiffa naik ke motor besarnya itu. Dafa adalah tipe orang yang berkendara dengan baik, tidak ugal-ugalan dan itu membuat Assyifa merasa bersyukur.
Ketika sampai di parkiran Sekolah Assyifa pun langsung turun dari motor Dafa, lalu menyalaminya.
"Syifa duluan ya Bang."
"Iya hati-hati lu ya de, kalo ada yang nakal telpon gua aja."
"Emang kalo ada yang nakal mau diapain Bang?"
"Gua kasih duit de sebagai upah dia mau bantuin gua ngerjain lu." ucap Dafa sambil turun dari motornya.
Tidak Assyifa jawab kata-katanya itu hanya Assyifa balas dengan tatapan sinis yang cukup menyeramkan.
Assyifa pun meninggalkan Dafa dan berjalan menuju kelas XI-MIA 1 yang berada di lantai 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
Teen FictionKakak kelas cantik yang suka dengan adik kelas tampan? Namun mengapa begitu banyak masalah yang menghalangi mereka? Termasuk penyakit yang sudah diderita oleh seorang Bara dari kecil.