3 April 2016
Aku berdiri didepan cermin dan tersenyum melihat diriku.
Seseorang masuk dan menyapaku"Hei nak, apa yang kau lakukan? Ayo duduk dan bergegas" Ucap wanita perias yang masuk kekamar Ara
"Tolong ubah aku menjadi malaikat, hari ini saja" pintaku pada wanita perias itu dengan senyum yang mengembang diwajahku
"Tentu saja, kau adalah malaikat hari ini" balas wanita itu dengan nada bersemangatAku merasakan sentuhan diwajahku. Coretan lipstick berwarna pink glow di bibirku, dengan maskara yang aku pilih sendiri, dan bulu mata palsu yang kini menempel dimataku, alisku yang disulap dengan pensil alis pilihan ibuku, serta blush on berwarna pink yang membuat wajahku lebih cerah.
Sentuhan terakhir ialah anting berbentuk mawar yang ada ditelingaku saat ini.
Rambutku yang kepirang pirangan disanggul membentuk bunga dengan mahkota kecil diatasnya mempercantik sanggulannya.Gaun putih panjang yang ketat dengan motif bunga dan mutiara mutiara kecil dibagian perutnya menambah keindahan gaunku. Aku menggunakan tiara diatas kepalaku yang menutupi wajahku.
Oh ya, aku menggunakan high heels yang tidak begitu tinggi.Buket buket bunga sudah tersusun rapi di tempatnya masing masing.
Aku berjalan kebawah dengan hati hati menuruni anak anak tangga
"Sayang, kau cantik sekali" puji ibu saat melihatku turun
"Terima kasih, bu" balas ku sambil tersenyum lebarAku sampai ditempat pernikahan.
Gadis pembawa bunga berjalan perlahan sambil menaburkan kelopak kelopak mawar di karpet merah yang membentang.
Seorang laki laki berdiri dihadapanku. Dengan balutan jas putih yang aku jahit dengan tanganku sendiri. Dia terlihat gagah. Dia mengulurkan tangannya padaku, dan aku menerima uluran tangannya. Seketika itu pula terdengar alunan mars pernikahan. Aku dan laki laki itu berjalan bersama, perlahan lahan menuju altar. Terlihat pastor sudah siap dengan bimbingannya mengenai sakralnya pernikahan.
Diujung altar, laki laki ini membuka tiara yang menutupi wajahku. Aku tersenyum ketika melihat wajahnya. Pastor mulai dengan ceramahnya mengenai cinta dan Tuhan.***
Aku bersama laki laki itu pergi ke tempat krematorium.
Aku berdiri didepan kotak besar berisi abu dan foto seseorang yang tampak tersenyum bahagia difoto itu.
Ya, aku menemui Alnord."Hai, apa kabar? Lama tak bertemu. Ini gue, Ara. Gue datang Al. Gue mau cerita banyak hari ini. Gue udah 26 tahun Al, gue memutuskan untuk buka butik sendiri, gue punya banyak karyawan, gue udah gak takut hujan. Gue masih simpen foto foto kocak kita. Tiap kali gue kangen lo, gue liat foto foto itu, gue liat lo disana dengan senyum maksimal lo itu, dan lo tau gak sih, Lala sama Eza udah married Al, bahkan mereka udah punya 1 anak cewek yang lucu bangetttt. Kita masih sering ngumpul kok. Kita ngumpul buat cerita cerita tentang lo, maaf kalo gue udah jarang kesini, gue sibuk banget sama butik. Oh ya, gue mau kenalin lo ke orang yang udah jadi bagian dari hidup gue. Ya. Ini Roy, suami gue. Dia belajar banyak banget dari pesan lo. Dia sabar banget ngadepin gue Al, persis banget kayak lo waktu itu, dan gue tau kenapa lo milih Roy buat gantiin lo, karna lo tau cuma dia yang bisa jadi diri lo yang kedua" Ara bercerita dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya
"Al, gue Roy. Makasih udah kasih gue kesempatan. Gue udah sejauh ini. Maaf kalo gue ngambil posisi lo, tapi gue bener bener turuti semua pesan lo waktu itu. Gue bakal jagain Ara sebisa gue. Gue gak bakal sia siain kesempatan yang udah lo kasih ke gue Al. Kita bakal sering nemuin lo kok, lo gak usah takut kita bakal lupa sama lo. Lo itu selalu ada diingatan kita masing masing dan gak bakal pernah kita lupain" ucap Roy dengan tekad yang sungguh sungguh
****
My perfect boy. Bahkan hingga akhir, kau memikirkan bahagiaku."Thank you Alnord"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MEMORIES
Historia CortaSiapa sangka hidup Ara yang biasa saja menjadi penuh warna dengan kehadiran Alnord. Laki laki dengan wajah sendu yang menyimpan masa lalu penuh luka kini hadir dalam hidupnya. Mengajarkan Ara akan arti cinta yang sesungguhnya. Selain itu, Ara hadir...