That Love, Meet Up

5.9K 413 15
                                    

Hai pembaca baru :)) meskipun work ini sudah complete, jangan lupa meninggalkan vote dan comentnya ya :))

Selamat membaca :)

Semoga kisah kecil ini menghibur kalian :)




Langit bertabur bintang gugusannya memukau sepasang bola mata jernih itu. tangannya naik hendak menggapai dan memetik kilauan indah dari langit sana, berharap sungguh-sungguh dalam hati tuk dapat mengambilnya meski hanya satu saja

“Uh~ kenapa kau begitu tinggi sih” keluhnya memberengut kesal

Lelaki kecil itu menunduk kesal menendang bebatuan kerikil yang bersebaran di samping kakinya. Rerumputan gemerisik di padangnya. Angin memburu tiba-tiba menerbangkan topi hitam yang ia pakai, membumbungkannya tinggi dan menari-nari dalam iringan musik alam malam hari

“Ah!” serunya panik karena angin membawa topinya pergi

Angin berhenti berhembus menyebalkan. Sang malam mengiring bocah itu pada sebuah pertemuan, pertemuannya dengan seorang gadis yang tengah duduk di sebuah batu besar. Bocah lelaki berumur delapan tahun itu memandang tak berkedip pada siluet berambut panjang mengenakan gaun terusan putih yang membelakanginya. Sekilas ia pikir sosok itu adalah hatu padang rumput karena ia terus bergeming

Tetapi beberapa saat kemudian, bahu gadis itu naik turun. Ada yang aneh dengan suaranya, barulah bocah lelaki itu menyadari bahwa si gadis sedang menangis

“Kenapa kau menangis?” tanya bocah lelaki maju menghampirinya

Si gadis menyodorkan sebuah buku yang rupanya habis ia baca. Sebuah buku bergambar tentang kisah serupa dengan romeo-juliet

“Akhirnya sangat menyedihkan. Jadinya aku menangis” ungkapnya

Si bocah lelaki itu terdiam melihat buku itu. tangannya merogoh pulpen dari sakunya kemudian menuliskan sesuatu disana. Tak hanya itu dia menyobek halaman terakhir dari buku bergambar itu
“Kalau begini, akan berakhir bahagia”

“Benarkah? Oh! Iya!”

Bocah lelaki itu tersenyum begitu si gadis. Itulah awal pertemuan mereka di sebuah malam di musim panas dengan suara angin gemerisik melalui padang ilalang.

“Eum.. aku harus pergi” ucap si gadis

“Sudah harus pergi?”

“Ne”

Bocah lelaki itu merogoh  dua buah barang dari sakunya, sebuah kalung berbentuk bundar menyerupai gembok di tengahnya ada sebuah lubang kunci. Sedangkan yang satunya adalah kalung bermainkan kunci pembukanya

“Aku akan membawa gemboknya, dan kau kuncinya. Ayo kita bertemu lagi suatu saat nanti”

“Ne”

“Suatu hari nanti, mari bertemu dan buka kalung ini. Lalu..”

“Lalu?”

“Mari kita menikah. Seperti dalam cerita itu”

“Ne”






KRIIIIIING KRIIIIIING KRIIIIIIING






Mata tajam itu terbuka sempurna meski kesadarannya belum sepenuhnya kembali. Dia menatap sebal jam weker di atas mejanya. Sebaiknya ia mulai berfikir untuk membuang benda berisik penghancur mimpi indahnya itu

“Ah! Mengganggu mimpiku saja” dia bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur mencari air putih di kulkasnya

Setelah air putih masuk menyegarkan kerongkongannya. Dia bersiap menyiapkan sarapan. Tangannya dengan lihai memotong kubis, bawang dan bahan-bahan lain yang telah ia persiapkan. Kompor menyala mempersilahkannya memasak daging di pagi hari

False Love ✓ Eunwoo DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang