That Love, The Eyes

1.6K 194 22
                                    

Langit yang cerah kontras dengan wajah mendung Dahyun. Gadis itu berjalan lemah, hari ini ia menolak diantar oleh Claude dan kebetulan juga Vernon sedang berada di Jeju karena harus mengurus sedikit perkara mafia disana-luar biasanya tak pernah ada guru yang menanyakan keberadaannya-

Kejadian tempo hari tentang buku bergambar yang ia temukan di kamar Chaeyoung masih menjadi bayang-bayang. Ia memikirkan dengan keras tentang kejadian yang sudah lama itu, apakah ia benar-benar gadis yang memiliki buku itu, ataukah dia hanya seorang gadis yang menyimak percakapan saja?

Kenyataan seperti itu akan menyakitinya. Dia pun tak memungkiri sakit hatinya ketika melihat buku itu justru ada di kamar Chaeyoung

“Oh”

Dahyun berhenti berjalan saat melihat Mina di persimpangan. Gadis itu sedang merapikan pakaiannya, dan cukup terkejut melihat Dahyun

“Mina-ssi? Rumahmu dekat sini?” tanya Dahyun

Mina melengos acuh dan kembali berjalan menuju sekolah yang hanya berjarak seratus meteran itu. Dahyun menggelengkan kepalanya, ternyata akrab dengan Mina sangat susah

“Mina-ssi, sejak kapan kau berteman dengan Chaeyoung?” Dahyun berlari kecil untuk bisa menyamakan langkahnya
Mina membuang muka, Dahyun tak ingin kalah

“Kau punya seseorang yang kau sukai?”

“Dimana rumahmu? Apakah dekat kedai kopi? Aromamu seperti cappuccino”

Muak dengan celotehan Dahyun, Mina menatap Dahyun yang sudah tersenyum lebar

“Bisakah kau diam? Pagi-pagi begini rasanya sungguh memuakkan mendengarmu berceloteh seperti itu. kau tahu betapa berharganya telingaku? Cih.. sangat tidak ada manfaatnya jika hanya untuk mendengar suaramu yang seperti ayam itu.. ciap ciap ciap” ucap Mina dongkol

Disampingnya Dahyun menatap Mina takjub, dia benar-benar tersenyum lebar sekarang
“Wae? Kenapa kau tersenyum? Apanya yang lucu?”

Dahyun menggeleng, “Eobseoyo. Hanya saja aku sangat senang mendengarmu mengatakan hal sebanyak itu. aku benar-benar senang” dia mengangguk-angguk
Mina mendengus tak percaya, “Kau senang karena aku marahi?”

Dahyun memasang wajah berfikir, “Iya dan tidak”. Mina mengernyit tak mengerti, “Iya karena aku senang dan tidak karena kau tidak sedang memarahiku. Kupikir itu bentuk sayangmu pada orang-orang sekitarmu, kau juga sering bersikap begitu pada Chaeyoung. Majayo?”

Gadis itu hanya diam, Dahyun ternyata cukup memperhatikan hal-hal didekatnya. Sama seperti Chaeyoung.

“Gomawo” ucap Mina

“Untuk apa?”

“Kupikir tadi itu pujian”

Dahyun menggeleng dengan raut wajah kecut, “Tidak. Tadi itu celaan”

“Yya!” Mina mengangkat tangannya hendak memukul Dahyun, sedang Dahyun sudah menutup kepalanya dengan kedua tangannya sambil tertawa terbahak-bahak

“Mianhae” Dahyun memberi tanda damai pada Mina yang berdesis namun dengan sudut bibir sedikit naik

“Kau tersenyum! Aku melihatnya!” tunjuk Dahyun heboh pada bibir Mina

Mina mendengus, “Aku tidak tersenyum. Ternyata matamu sudah rabun ya?”

“Ey.. terus saja mengelak” decak Dahyun menanggapi

Tak terasa ternyata mereka sudah sampai di gerbang sekolah. Di depan gedung sekolah tampaklah Chaeyoung yang sedang berdiri menunggu Mina. Gadis itu melambaikan tangannya pada Mina, dan juga Dahyun.

False Love ✓ Eunwoo DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang