Aliq Kenapa?

633 44 1
                                    

             Hari demi hari berlalu, persahabatan Kyky, Aliq, Prisill, Calvin dan Jessy terlihat mulai berubah dengan kehadiran Azka dan Elang. Terlebih lagi Varriell yang tak hentinya modusin Prisill. Prisill yang juga mulai dekat dengan Azka dan Jessy yang lebih sering menghabiskan waktu ditoko buku dengan Elang. Ntah bagaimana ceritanya, Jessy dan Elang mempunyai ketertarikan yang sama, bisnis dibidang kuliner.

     Saat ini jam istirahat, seperti biasa Kyky and the gank menghabiskan waktu dikantin.

"Mpok, biasa yaaa" teriak Kyky pada mpok-mpok kantin yang dibalas dengan acungan jempol si mpok.

"Ehh, kata Bu Sukma kelas 3 mau diadain camping bersama dipuncak" ucap Calvin memberitahu.

"Hah? Masa sih? Kaya anak kelas 2 aja. Kelas 3 bukannya harus fokus dipelajaran ya?" tanya Jessy mengerutkan dahi.

"Yaa gak tahu juga sih, tapi katanya biar gak sepaneng gitu" jawab Calvin.

"Wahh kalo bener mah gue setuju banget, udah lama gak ngarasain udara sejuk dipuncak" ucap Prisill antusias.

"Emm boleh ngajak orang luar gak sih Vin?" tanya Jessy lagi.

"Belum tahu, emang lo mau ngajak siapa?" tanya Calvin agak tak suka.

"Rencananya sih mau ngajak Elang, dia kan baru juga di sini" jelas Jessy tersenyum dan hanya diberi 'oh' oleh Calvin. Beberapa saat kemudian, pesanan mereka datang dan mereka pun makan bersama.

"Gue toilet dulu, pen pipis" kata Aliq tiba-tiba dan langsung beranjak dari duduknya.

"Njirr si Aliq lagi makan juga ngomongin toilet" dengus Kyky.

"Biasaan Aliq" kata Prisill lanjut melahap baksonya.

"Prill" terdengar suara seseorang memanggil Prisill. Refleks Prisill pun menengok

"Varriell? Ada apa?" tanya Prisill.

"Camping minggu depan lo bareng gue ya?" tanya Varriell lagi.

"Emang minggu depan ya?" tanya Prisill pada Calvin, Calvin hanya mengangkat bahunya.

"Iya, tadi wali kelas gue udah ngumumin, emang dikelas lo belum?" tanya Varriell lagi. Prisill hanya menggelengkan kepala.

"Ya udah, bareng gue ya?"

"Siapa elo ngajak-ngajak Prisill?" terdengar suara berat Aliq yang ntah sejak kapan sudah ada ditempat ini.

"Emang kenapa? Lo siapa dia juga nglarang-nglarang dia?" tanya Varriell tak kalah sengit.

"Gue sahabatnya" ucap Aliq yang kini sudah mendekat pada Varriell dengan tangan kanannya mengepal.

"Cuma sahabat kan? Lo gak ada hak buat nglarang-nglarang dia ataupyn gue!" ucap Varriell kasar. Dengan emosi....

'Bukk'

Satu pukulan dari tangan Aliq tepat mengenai sudut bibir Varriell. Membuat Varriell tersungkur.

"Liq, liq lo apaan sih?" tanya Kyky dengan segera menahan Aliq agar tak menyerang Varriell lagi.

"Aliq, lo kenapa sih?" tanya Prisill yang saat ini membantu Varriell berdiri.

"Lo yang apa-apaan Prill?! Kata-kata dia buat lo selama ini cuma modus. Lo mau aja sih dimodusin sama si kunyuk ini?" teriak Aliq membuat pengunjung kantin memeperhatikan mereka.

"Liq, Varriell cuma ngajak gue bareng, gue juga belum ngeiyain. Lo gak seharusnya kaya gini. Dan lo itu cuma sahabat gue, gak lebih" ucap Prisill menatap tajam Aliq begitu juga Aliq.

Friendship Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang