Nuuuutttt… nutttt….
“Hallo mas Arief”
“Hallo, Tifa kamu dimana?” nada Arief yang begitu cemas
“Maaf mas, hp ku mati aku gak sadar, sekarang aku udah di rumah, kamu dimana?” Tanyaku.
“Aku dijalan, aku cari-cari kamu daritadi , yaudah kamu tunggu di rumah, aku kerumah kamu sekarang yah” langsung menutup telponnya.
Ya Tuhan, aku mohon jaga dia dimanapun dia sekarang.
Selang beberapa menit kemudian
Tok… tok.. tok…
“Permisi, Assalamualaikum”
“Walaikum salam” mamah ku membukakan pintu,
“Maaf ibu, Tifanya ada” tanyanya dengan nada suara yang setengah gugup
“Tifa,, Tifa,, ada teman kamu nih datang” teriak mamah
“Silahkan, duduk de! Ibu baru liat kamu, nama kamu siapa?” Tanya mamah ku penasaran
“Saya Arief, ibu!”
“oh ini, yang namanya Arief. Tifa sering ceritain kamu loh” sambil tersenyum.
“Iyah bu, maaf baru main kesini” ucap Arief
Aku pun langsung menemui Arief yang sedang sedikit ngobrol dengan mamah ku“Hay mas” Dan memperkenalkan ulang Arief ke mamah ku “ Mah ini Arief yang sering aku ceritain”
“Iyah sayang, mamah udah tahu kok!” ucap mamah ku.
“Tifa!” Arief langsung bangun dari tempat duduknya dan langsung memelukku dengan erat, dan mamah ku melihat itu, dengan tersenyum dan langsung masuk kerumah.
“Tifa, saya khawatir, kamu kenapa-kenapa!” ucap Arief masih sambil memelukku.
“Aku minta maaf mas, hp ku mati” sambil mencoba menenangkannya.
“Saya mohon, jangan kaya gini lagi, jangan bikin saya ketakutan kaya gini” semakin erat pelukannya
“Iyah, iyah, aku janji” sambil melepas pelukannya dan menyuruhnya dia duduk
“Mas Arief, aku baik-baik aja, makasih udah sekhawatir ini sama aku” sambil memegang tangannya.
“Tifa, saya sayang sama kamu, dan ini ungkapan dari hati saya yang begitu tulus takut kamu kenapa-kenapa, saya gak ngerti kenapa saya sebegitu khawatirya sama kamu, yang pasti saya beneran takut Tifa.” sambil memperkuat genggaman ku.Tuhan, dia mencintaiku, dia merasakan hal yang sama terimakasih terimakasih ucap ku dalam hati.
Kami pun banyak bercerita malam itu, aku merasa begitu dekat dengannya. Sampai aku dan dia lupa kalau waktu pun berjalan terus, dan tak terasa perbincangan kita memakan waktu hampir 2 jam, dan itu waktunya Arief pulang.
“Saya pamit pulang yah, besok tunggu saya. Besok saya jemput kamu di Bimbel” kembali memegang tanganku
“Okey, kamu hati-hati di jalan yah mas”
Arief pun melangkah keluar dari rumah, menuju mobilnya. Dari kejauhan aku memanggilnya
“Mas Arief, aku sayang kamu”
Arief pun memberhentikan langkahnya dan aku pun berjalan menghampirinya,
Setelah berada tepat berada di hadapannya aku langsung mencium bibirnya“Aku sayang kamu mas”
Arief membalas ciuman ku, dan langsung memelukku “saya sayang kamu Tifa, saya sayang kamu, dan itu benar”
“Aku gak bisa kalau kamu gak ada mas”
“Apalagi saya”
“Yuadah kamu hati-hati dijalan, kabarin aku kalau udah sampe yah”
“iyahh, dah Tifa”
Sambil melepas senyum, kita pun berpisah malam itu.♡♡♡♡
Tidurrr nyenyak dan mimpi Indah semalam membuat aku semangat menyambut hari ini..
Siap2 beraktivitas kembali....
"Mah, aku berangkat yah " pamit ku ke mamah
"ya, sayang hati-hati yah" ucap mamah seraya mendoakan ku..
Sesampai nya di Bimbel..
Ehem ehem....
Hai selamat pagi semua udah siapin materi ngajar hari ini?” ucapku kepada semua rekan rekan kerjaku, yaitu Sherly, Vika, Denita, dan Evita.
“Selamat pagi juga ibu Atifa,” serentak menjawab sapaku.
“Ka Tifa, aku gak ngerti sama materi kelas 8 nih, ajarin dong” ucap Vika sambil membawakan buku matematika. “Okey okey, ini mah gampangnya seujung kuku, hahahaha. Iya,, iya sini aku ajarin” nada sombongku sambil bercanda padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I Still Love you
RomanceAku mencintaimu itu benar, Aku menyayangimu itu benar, Aku percaya padamu itu benar, Aku yakin dengan hatiku itu benar, Mengapa matahari terbit untuk dunia?? Salah satu Jawabannya adalah karena bumi membutuhkan cahayanya...